Petugas LP Denpasar akan Sanksi Napi Pertama Mengoplos Disinfektan dengan Sari Buah
Merdeka.com - Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Provinsi Bali, Suprapto akan memberikan sanksi tegas pada Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA, Denpasar, yang mengoplos disinfektan dengan sari buah hingga puluhan narapidana keracunan.
"Kemungkinan pelaku yang melakukannya akan kami kenakan sanksi, setelah kita periksa dan terbukti melanggar apalagi membawa korban orang lain dan bahkan korban jiwa," kata Suprapto, di Denpasar, Bali, Jumat (11/6).
Pihaknya, akan memeriksa siapa narapidana yang awal mengoplos disinfektan dengan sari buah tersebut. Namun, untuk saat ini para narapidana yang ikut meminum itu masih dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Bagaimana korban keracunan dirawat? Para korban keracunan massal tersebut saat ini sudah menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit seperti Rumah Sakit Mitra Kasih, Rumah Sakit Cibabat, Rumah Sakit Mal, Rumah Sakit Kasih Bunda, dan juga ke RSHS Bandung.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
"Kita akan periksa nanti, kalau sudah ada baik dan sembuh. Kalau, terbukti dia bersalah kita akan kenakan sanksi. Sanksi sudah jelas bagi mereka akan ditarik hak-haknya atau remisinya, bahkan asimilasinya akan tertunda dan sanksinya cukup berat. Itu, yang kami akan terapkan setelah mereka diperiksa nanti," imbuhnya.
Ia mengatakan, bahwa narapidana tersebut menyalahgunakan sisa disinfektan yang ada di dalam lapas. Pihaknya, masih mengembangkan adanya peristiwa tersebut.
"Dari tadi malam sekitar jam 3 dapat laporan kejadian ini. Jadi, saya sendiri sejak jam 3 langsung mendata seluruh narapidana terkait hal itu yang ada masalah. Kami dapat informasi dari ibu Kalapas," ungkapnya.
Ia mengatakan, ke depannya tentu pihak Lapas lebih waspada dan lebih ketat lagi untuk melakukan pengawasan kepada narapidana, terutama saat memberikan barang atau benda agar tak disalahgunakan.
"Yang memungkinkan bisa dicurigai akan membahayakan. Bukan, hanya disinfektan saja, deterjen juga bisa kalau diminum dicampur iya sama. Terus autan juga demikian karena pernah terjadi juga autan itu dikocok dengan minuman kopi itu pernah kejadian tapi tidak sampai fatal itu yang pernah kami alami," ujarnya.
Ia mengatakan, bahwa selama ini disinfektan ada di dalam lapas untuk mencegah atau membersihkan ruangan di dalam lapas agar terhindar dari virus Covid-19. Namun, pihaknya tidak menyangka disinfektan dioplos dan dijadikan bahan minuman oleh para narapidana.
"Sekarang ini, musim corona semua Lapas dan semua kantor itu menyiapkan persediaan disinfektan. Ternyata, disinfektan yang kita tidak duga untuk itu. Kami memerintahkan lagi untuk lebih ketat melakukan pengawasan dan juga penggeledahan di kamar-kamar," ujarnya.
"Kalau ada benda seperti autan itu juga berbahaya sekali, autan dua saset kalau diaduk hasilnya sama. Kami akan mengawasi untuk lebih ketat terhadap benda-benda seperti tadi dan kemungkinan besar yang digunakan untuk seperti itu," ujar Suprapto.
Seperti yang diberitakan, sebanyak 8 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBF) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II-A Denpasar, Bali, meminum disinfektan yang dicampur dengan nutrisari dan akibatnya satu orang tewas.
"Mereka mengaku meminum disinfektan dicampur (nutrisari)," kata Lili selaku Kalapas Perempuan Kelas II-A Kerobokan, saat dihubungi Jumat (11/6).
Para WPB yang meminum disinfektan itu, merupakan narapidana kasus narkoba. Mereka, awalnya sempat mengeluh sakit maag. Tetapi, pihak Lapas mulai curiga ada kejanggalan setelah salah satu WPB itu mengalami muntah.
"Pertama mengaku sakit maag, setelah kita berikat obat, lama-lama mereka muntah, kita kan curiga," jelasnya.
Karena, melihat sejumlah WPB yang muntah itu, pihaknya langsung melakukaninterogasi dan akhirnya mereka mengakui telah meminum disinfektan.
"Iya, langsung cepat kita bawa ke Rumah Sakit Sanglah. Kita, tidak main-main penyelamatan nyawa itu yang kita dahulukan semuanya," jelasnya.
Ia menerangkan, para WBF menyalahgunakan disinfektan dan meminumnya pada Selasa (8/6) lalu. Tetapi, pada saat itu para WBP tidak mengakui meminum disinfektan. Kemudian, mereka baru mengakui meminum disinfektan pada Kamis (10/6) pagi dan pihak Lapas langsung membawa para WBP ke RSUP Sanglah Denpasar.
Satu orang di antaranya tak tertolong dan dinyatakan meninggal di RSUP Sanglah. "Di rumah sakit meninggal. Disinfektan ini untuk protokol kesehatan ini disalahgunakan," ujar Lili.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video itu sengaja direkam petugas inisial RA untuk meminta sejumlah uang kepada para napi.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan barang diduga narkoba digagalkan petugas Lembaga Pemasyarakatan Kediri
Baca SelengkapnyaDalam video nampak belasan napi pria berjoget sambil menggoyangkan kepala dan mengangkat tangan dengan diiringi musik keras.
Baca SelengkapnyaPolisi menegaskan, pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini.
Baca SelengkapnyaPelbagai cara dilakukan tahanan menyelundupkan narkotika ke dalam lapas.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian tersebut, Ketua DPRD Sementara Kepulauan Mentawai Ibrani Sababalatturun prihatin dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaVideo itu sebelumnya disebar petugas lapas yang kini mendapat sanksi mutasi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.897,09 gram dan 5.934 butir pil ekstasi dimusnahkan di Aula BNNP Sumbar, Jumat (21/7). Narkotika itu diblender lalu dibuang ke dalam kloset.
Baca SelengkapnyaKapolres Buleleng membantah kabar yang menyatakan kedua anggota polisi itu ditangkap saat menggunakan sabu-sabu bersama seorang tahanan.
Baca SelengkapnyaMereka diwajibkan menjalani proses rehabilitasi narkotika di rumah sakit tempat orang sakit jiwa itu.
Baca SelengkapnyaPolisi akan terus melakukan penyidikan dan melakukan pengembangan perkara.
Baca SelengkapnyaBahkan, MS tinggal di area pendopo yang disediakan kamar mess untuk pegawai.
Baca Selengkapnya