Petugas partai ala Megawati bisa berbahaya bagi Jokowi
Merdeka.com - Direktur Lembaga Riset Ekonomi dan Pasar Sigma Indonesia, Sigit Budhi Setiawan memperingatkan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang sempat menganggap Joko Widodo (Jokowi) sebagai petugas partai. Sebab, istilah untuk calon presiden itu, bisa menjadi blunder. Akan ada sinyal tarik-menarik dua pengaruh besar di partai berlambang moncong putih itu.
"Saya bilang ke Pak Jokowi, ingat sampeyan dijadikan calon presiden tapi jangan lupa, jangan ingat capresnya saja, tapi Anda adalah petugas partai yang harus menjalankan apa yang ditugaskan PDIP," kata Mega di acara deklarasi dukungan Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk Jokowi, tanggal 14 Mei lalu.
Sementara Sigit Budhi Setiawan menilai, bisa jadi itu hanya peringatan biasa. "Namun, bisa mungkin juga ada sisi feodalistik PDIP yang personifikasinya adalah Ibu Mega. Dia (Mega) muncul sebagai patron di PDIP, seperti filosofi Jawa: Manunggaling kawula gusti, bapakisme atau ibuisme Jawa," katanya, Senin (19/5).
-
Bagaimana Megawati ingin memastikan integritas pemilu? Komitmen PDIP bukan untuk memakzulkan presiden, tetapi membongkar kecurangan. Kemudian mengoreksi kecurangan itu.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Bagaimana Dio Novandra menunjukkan apresiasinya untuk Megawati? Lewat unggahan terbarunya, Dio juga mengapresiasi pencapaian Megawati yang sukses membawa harum nama Indonesia di Korea.
-
Mengapa Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
Jika itu yang terjadi, lanjut Sigit, peringatan Megawati itu bisa dianggap tidak lebih dari peringatan sayang seorang ibu kepada anaknya (Jokowi) untuk tetap berada rel (PDIP). "Di sisi lain, ini bisa juga menjadi sinyal berbeda, jika pernyataan itu bertujuan untuk mendisiplinkan Jokowi. Ini bisa jadi sinyal yang tidak baik," ucap dia.
Terlebih lagi, Jokowi tidak lagi sendiri. Ada partai lain yang mengiringinya. Selain dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Kebangkitan Bangsa serta beberapa partai lain. Terbaru, Jokowi disandingkan dengan Jusuf Kalla (JK) dari Golkar, yang baru saja mendeklarasikan diri sebagai pasangan di Pilpres 9 Juli mendatang.
Selain itu, kata dia, tafsir lain juga akan muncul. "Peringatan Mega itu bagus. Itu sinyal PDIP yang gigih mendorong lahirnya meritokrasi di internal partai. Meritokrasi itu indikasinya, yang berjalan adalah sistem, bukan orang perorangan, termasuk bukan Jokowi sebagai calon presiden. Artinya, Jokowi atau siapapun adalah petugas partai, yang mengemban amanah rakyat yang disalurkan lewat mesin partai," pungkas Sigit.
Sementara itu, deklarasi pasangan Jokowi-Jusuf Kalla di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta hari ini, juga disambut antusiasme relawan Pro Jokowi (Pro-Jo) Jawa Timur. Dan sore ini, Projo Jawa Timur akan menyosialisasikan duet Jokowi-JK atau JJ.
Acara sosialisasi itu akan dikemas dalam acara deklarasi koordinator Projo Kabupaten dan kecamatan se eks-Karesidenan Besuki, meliputi Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso dan Kabupaten Jember.
Menurut Koordinator Pro-Jo Jawa Timur, Madhan, acara sosialisasi itu, akan dihadiri massa Pro-Jo nasional dan seluruh relawan Pro-Jo tingkat kecamatan di eks-Karisedenan Besuki. "Acara akan dilakukan di Rambi Puji, Jember. Dengan dipilhnya JK sebagai cawapres Jokowi, koalisi poros banteng akan mempertegas bangunan Nasionalis-NU. Dua kekuatan ini, diawal berdirinya Indonesia menjadi satu kekuatan," kata Madhan.
Menurut Madhan, JK lahir dan dibesarkan di lingkungan Nahdliyin. "Bahkan menjadi mustasar NU Sulsel. Pro-Jo Jatim bertekad sekuat tenaga memenangkan duet maut ini dengan fokus menggarap suara mengambang terutama dari generasi muda," pungkas Madhan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berulang kali menyebut Presiden Jokowi sebagai petugas partai.
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku meski mampu melawan dan memiliki anak buah yang kuat, namun dia memutuskan tidak melawan.
Baca SelengkapnyaMegawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi
Baca SelengkapnyaPernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung keprihatinan konflik yang terjadi di tubuh partai politik.
Baca SelengkapnyaMegawati hadir di acara rapat koordinasi itu setelah sebelumnya menerima penghargaan AFEO Distinguished Honorary Patron, di kawasan Nusa Dua, Bali.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Megawati meminta kader PDIP ingat dirinya sebagai pemimpin partai.
Baca SelengkapnyaMega memperingatkan aparat untuk tidak mengintimidasi rakyat.
Baca SelengkapnyaHal itu diketahui Hasto dari informasi seorang mantan menteri
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan sesama anggota PDIP harus kompak untuk menangkan Ganjar.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan pihak yang ingin mengambilalih PDIP adalah Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan bahaya seorang pemimpin, apalagi pemimpin yang lahir dari pujian dan jalan pintas
Baca Selengkapnya