Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Petugas Pemakaman Covid-19 di Karangasem 6 Bulan Tak Terima Uang Lelah

Petugas Pemakaman Covid-19 di Karangasem 6 Bulan Tak Terima Uang Lelah Perjemputan jenazah pasien Covid-19. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Petugas pemakaman jenazah Covid-19, di Kabupaten Karangasem, Bali, sudah 6 bulan belum mendapatkan uang lelah atau uang saku. Padahal, sudah ada kesepakatan mereka akan mendapatkan Rp250 ribu sehari.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem Ida Ketut Arimbawa menerangkan, para petugas pemakaman jenazah Covid-19 itu sebelumnya terdiri dari personel BPBD, Dinas Kesehatan, serta PMI. Mereka awalnya mendapatkan uang lelah atau uang saku sebesar Rp75 ribu per hari. Dana itu dibayar lancar pada 2020.

"Dana evakuasi pemakaman awalnya 2020 di SK mendapat uang lelah Rp75 ribu, itu berjalan selama pemakaman akhir-akhir tahun," kata Arimbawa saat dihubungi, Rabu (11/8).

Orang lain juga bertanya?

Namun, uang lelah yang hanya Rp75 ribu, sehari membuat banyak petugas tidak aktif lagi melakukan pemakaman jenazah Covid-19. Rapat evaluasi pun digelar. Mereka mengajukan permohonan uang lelah sebesar Rp250 ribu per hari mengacu ke daerah lain."Ternyata di daerah lain itu nilainya sampai Rp300 ribu dan Rp250 ribu. Dengan nilai itu petugas di BPBD kembali aktif dan melakukan penanganan, berjalan lagi," sambungnya.

Seiring waktu, hingga 6 bulan, uang saku atau uang lelah itu tidak tak kunjung dibayarkan. "Kami ajukan rencana pengajuan belanja sesuai prosedur. Karena proses itu harus melewati beberapa langkah di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan ada beberapa OPD yang terlibat dalam proses pengamprahan (pengajuan dana anggaran untuk uang saku). Ini ada keraguan untuk mengamprah, boleh tidak, sampai bulan Juni (2021)," ungkapnya.

Ia juga menyebutkan, selain soal uang saku atau uang lelah, risiko di lapangan juga banyak. Menurutnya, ada penjemputan jenazah Covid-19 di daerah yang harus melewati perbukitan, hingga arus melewati sungai dan hutan.

"Banyak risiko yang kita hadapi di lapangan. Karena risiko itulah teman-teman yang lain banyak yang tidak hadir, bukan mundur. Iya, walaupun ada beberapa yang hadir tapi tidak maksimal," sebutnya.

Ia juga mengungkapkan, dana uang saku atau uang lelah yang 6 bulan tidak terbayarkan sudah tidak bisa dicairkan lagi. Karena itu, adalah dana Belanja Tak Terduga (BTT) dari dana APBD yang ada prosedurnya untuk dicairkan dan sudah lewat waktu.

"Karena itu dana BTT dan BTT harus bergulir dia begitu diamprah cair, satu bulan lagi diamprah. Karena, terus ada keraguan di beberapa titik, sehingga dana itu tidak bisa diamprah, BTT kalau sudah lewat tidak bisa lagi diamprah," jelasnya.

"Tidak bisa (cair) karena aturannya sudah lewat waktu tidak bisa dicairkan lagi. Jadi, istilahnya kita bekerja mengemban tugas kemanusiaan. Kita ikhlaskan. Iya (hangus) sudah tidak bisa diproses lagi, karena sudah lewat waktu," sambungnya.Di Karangasem terdapat ada 3 regu pemakaman jenazah Covid-19. Satu regu minimal diperkuat 8 petugas.

Namun, bila evakuasi jenazah Covid-19 melewati medan yang sulit, satu regu bisa diperkuat 10 petugas. Ada yang bertugas mengusung jenazah, melakukan disinfektan, dan ada pengarah di lapangan untuk melakukan koordinasi dengan keluarga korban.

"Satu regu bisa 3 kali pemakaman (dalam satu hari). Kuburan atau setra di Bali kan tempatnya jauh-jauh, ada di bukit, di kemiringan yang risikonya tinggi. Jadi kita payah di perjalanan. Kita tidak mengenal waktu, tergantung permintaan keluarga," ujarnya.Ia juga mengatakan, dalam dua Minggu terakhir ini di Kabupaten Karangasem, Bali, setiap hari sekurangnya tiga jenazah pasien Covid-19 yang harus dimakamkan. Bahkan mereka pernah memakamkan 15 jenazah dalam sehari.

Walaupun uang saku atau lelah tak terbayarkan, pihaknya tetap berkomitmen untuk melaksanakan tugas pemakaman jenazah Covid-19. Menurutnya, hal tersebut adalah tugas kemanusiaan yang harus dijalani.

"Artinya saya berkomitmen selaku pimpinan. Walaupun dana uang saku tidak jelas mari kita pandang dan berpikir ke diri kita, bagaimana kalau saudara kita yang meninggal selalu saya tanamkan begitu (ke petugas). Bagaimana perasaan kita," ujarnya.

"Harapan saya, semoga ke depan juga rekan-rekan tim utamanya selalu bisa bertugas sesuai amanat yang diberikan dengan kondisi apa pun. Tapi, kalau kondisi sakit dan tidak nyaman silakan istirahat. Jadi, harapan saya ke depan tidak ada lagi permasalahan untuk anggaran ini jadi semua saling memahami," jelas Arimbawa.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Petugas PPS dan Linmas di Bali Meninggal Dunia Dapat Santunan Rp46 Juta
Petugas PPS dan Linmas di Bali Meninggal Dunia Dapat Santunan Rp46 Juta

20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali sebelumnya jatuh sakit dan satu orang petugas Satuan Perlindungan Masyarakat.

Baca Selengkapnya
KPU Bali Serahkan Santunan Rp46 Juta ke Ahli Waris Petugas Linmas yang Meninggal Dunia
KPU Bali Serahkan Santunan Rp46 Juta ke Ahli Waris Petugas Linmas yang Meninggal Dunia

"Untuk penyerahan santunan sudah diberikan kemarin kepada ahli waris," kata I Gede John Darmawan

Baca Selengkapnya
Jerit Pensiunan PNS Kesulitan Cairkan Dana Pensiun Korpri
Jerit Pensiunan PNS Kesulitan Cairkan Dana Pensiun Korpri

Saat menjadi guru PNS, ada setoran uang bulanan dari para PNS ke Korpri Karawang, sebagai satu-satunya organisasi dan wadah berhimpun PNS.

Baca Selengkapnya
Anggota KPPS Ngeluh Belum dapat Upah, KPU Makassar: Sudah Dicairkan
Anggota KPPS Ngeluh Belum dapat Upah, KPU Makassar: Sudah Dicairkan

Iren Maulana mengaku belum menerima upah meski tugasnya telah selesai.

Baca Selengkapnya
Catat, Dokumen Ini Harus Dipersiapkan untuk Mengurus Santunan Anggota KPPS yang Meninggal
Catat, Dokumen Ini Harus Dipersiapkan untuk Mengurus Santunan Anggota KPPS yang Meninggal

Dalam proses administrasi nantinya lebih dulu akan diverifikasi ahli waris sebagai penerima santunan.

Baca Selengkapnya
Tagih Upah Kerja, Petugas Sortir Lipat Surat dan Kotak Suara Datangi KPU Makassar
Tagih Upah Kerja, Petugas Sortir Lipat Surat dan Kotak Suara Datangi KPU Makassar

Aksi dilakukan di kantor KPU Makassar untuk menagih janji upah kerja petugas sorlip

Baca Selengkapnya
20 Petugas Pemilu di Bali Jatuh Sakit, Satu Orang Meninggal Dunia
20 Petugas Pemilu di Bali Jatuh Sakit, Satu Orang Meninggal Dunia

Sebanyak 20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali jatuh sakit.

Baca Selengkapnya
Bikin Miris, Dua Jenazah Pria di Kabupaten Bandung Sempat Disimpan dalam Musala karena Terkendala Biaya Pemakaman
Bikin Miris, Dua Jenazah Pria di Kabupaten Bandung Sempat Disimpan dalam Musala karena Terkendala Biaya Pemakaman

Kedua pria sebatang kara itu meninggal pada Jumat (29/9), namun tidak bisa langsung dimakamkan karena pihak rumah singgah tak punya biaya pemakaman.

Baca Selengkapnya
Insentif 6 Bulan Tak Dibayar, Dokter RSUD Soe Mogok Layani Pasien
Insentif 6 Bulan Tak Dibayar, Dokter RSUD Soe Mogok Layani Pasien

Puluhan dokter kompak mogok layani pasien sampai insentif mereka dibayar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Data Terbaru KPU Umumkan 90 Petugas KPPS Meninggal Dunia di Pemilu
VIDEO: Data Terbaru KPU Umumkan 90 Petugas KPPS Meninggal Dunia di Pemilu

Hasyim Asy'ari mengatakan sebanyak 90 petugas KPPS meninggal dunia selama jalannya Pemilu

Baca Selengkapnya
Sudah 3 Bulan Gaji Tak Dibayar, Petugas Kebersihan Buang 3 Truk Bak Sampah di Kantor Bupati Seram Barat
Sudah 3 Bulan Gaji Tak Dibayar, Petugas Kebersihan Buang 3 Truk Bak Sampah di Kantor Bupati Seram Barat

Para petugas kebersihan buang sampah di depan Kantor Bupati sebagai bentuk protes atas 3 bulan gaji yang belum dibayar.

Baca Selengkapnya
5 Petugas KPPS di Kabupaten Tangerang Meninggal, Diduga Kelelahan
5 Petugas KPPS di Kabupaten Tangerang Meninggal, Diduga Kelelahan

Lima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.

Baca Selengkapnya