Petugas Temukan Pistol di Lapas Aceh Timur, Diduga Dipakai Narapidana untuk Kabur
Merdeka.com - Petugas Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Idi, Aceh Timur, dikagetkan usai ditemukannya pistol rakitan dan delapan peluru di lingkungan Lapas.
Penemuan pistol itu berawal saat petugas melakukan pemeriksaan, usai memperoleh informasi adanya penyelundupan senjata api yang diduga akan dipakai narapidana untuk melarikan diri.
"Berdasarkan informasi intelijen yang kami dapat, (ada narapidana ingin kabur) memang demikian," kata Kepala Kanwil Kemenkum HAM Aceh, Meurah Budiman saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (17/8).
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Apa yang meledak di Gudang Amunisi Kodam? 'Yang namanya markas TNI yang namanya gudang munisi yang pasti dibangun jauh dari tahun tahun sebelumnya. kemudian seiring perkembangan zaman, kesini perkembangan perumahan sehingga merapat ke instalasi militer,' ujarnya.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Di mana gudang peluru meledak? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak.
-
Dimana senjata ditemukan? Artefak ini ditemukan di lokasi proyek perluasan jalan raya pada Agustus lalu di sebuah situs bernama Løsning Søndermark.
Meurah mengatakan senjata itu ditemukan petugas terbungkus dalam kain sarung, dan ditaruh di pot bunga sekitar kamar tahanan nomor 13 dan 14.
Pihaknya menduga, senjata api itu diselundupkan seorang perempuan yang datang ke Lapas bermaksud membesuk seseorang. Saat perempuan itu datang, petugas Lapas yang perempuan sedang istirahat dan si perempuan tidak diperiksa badannya oleh petugas laki-laki.
"Cuma ada petugas laki-laki saat itu. Mereka tidak bisa menggeledah badan perempuan ini," ujarnya.
Menurut Meurah Budiman, senjata tersebut kini telah diserahkan ke Polres Aceh Timur untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. "Kami masih menunggu hasil pengembangan oleh polisi," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bripda Aske Mabel mengambil empat pucuk senjata api jenis AK milik Polres Yalimo pada 9 Juni lalu sekitar pukul 04.00 WIT.
Baca SelengkapnyaMereka menggunakan piring melamin untuk menggali lubang sebagai jalan kabur.
Baca SelengkapnyaSenjata api tersebut diketahui mempunyai surat izin.
Baca SelengkapnyaKeempat tahanan itu kabur dengan cara memanjat pintu jeruji besi.
Baca SelengkapnyaWarga menemukan dua pucuk senjata api laras panjang yang terkubur di dalam tanah di areal kolam warga
Baca SelengkapnyaSalah satu dari dua senjata M-16 itu tak lagi berwujud asli, namun telah dimodifikasi. Begini penampakannya!
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan yang sedang berpatroli bergegas melakukan pengepungan dan pengadangan terhadap kendaraan para pelaku tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Karyoto sudah berkomitmen mengusut tuntas kasus temuan tujuh mayat remaja tersebut.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua menegaskan, Kapolsek lalai bertugas langsung dicopot
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan bagian dari langkah preventif dalam mendeteksi dini potensi gangguan keamanan dan ketertiban di dalam Lapas.
Baca SelengkapnyaKapolres Bener Meriah AKBP Nanang Indra Bakti, mengatakan senjata tersebut ditemukan warga.
Baca Selengkapnya