PHRI Kaltim larang hotel izinkan pesta LGBT saat pergantian tahun baru
Merdeka.com - Pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalimantan Timur, melarang seluruh hotel di Kalimantan Timur, mengakomodir atau memberi izin pesta tahun baru yang digelar kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Seluruh hotel diminta mewaspadai penyusup.
Sudah menjadi tradisi, tiap akhir tahun, hotel menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk merayakan malam pergantian tahun. Dikhawatirkan, pesta tahun baru disusupi kelompok LGBT. PHRI Kalimantan Timur bergerak cepat. Mereka sudah meminta seluruh anggotanya, benar-benar mewaspadai pesta tahun baru, justru disusupi kelompok LGBT.
"Semua hotel di Kalimantan Timur, tidak membolehkan adanya acara (LGBT) seperti itu. Itu sudah prinsip," tegas Sekretaris PHRI Kalimantan Timur Zulkifli, kepada merdeka.com, Selasa (26/12).
-
Kenapa pengunjung dilarang berisik di hotel? Pengelola Wisma Kaliurang, Bapak Agus, mengatakan bahwa siapapun yang menginap di tempat itu dilarang membuat kegaduhan di atas jam 12 malam.
-
Siapa pemilik hotel? Pemilik hotel, Jim dan Whit Hanks, mengatakan mereka merasa terhormat memiliki peran dalam sejarah lokal.
-
Siapa yang meresmikan Hotel Indonesia? Hotel Indonesia diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI Pertama, Soekarno, guna menyambut pagelaran Asian Games IV tahun 1962.
-
Siapa yang mengembangkan wisata halal di Indonesia? Kemenparekraf mulai mengembangkan konsep wisata halal di sejumlah daerah di Indonesia.
-
Kenapa Hotel Indonesia dibangun? Sukarno pun teringat bahwa dua tahun lagi (1962) Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games IV, sementara Ibu Kota belum memiliki bangunan yang layak untuk dibanggakan di hadapan para atlet se-Asia.
-
Kapan Hotel Indonesia diresmikan? Hotel Indonesia diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI Pertama, Soekarno, guna menyambut pagelaran Asian Games IV tahun 1962.
Zulkifli menegaskan, pihaknya langsung mewanti-wanti anggotanya saat mendengar kabar adanya rencana kelompok LGBT berpesta tahun baru di salah satu hotel di Samarinda.
"PHRI tidak tinggal diam. Kita bahas serius soal ini. Tapi namanya orang kan, dikhawatirkan menyusup seperti itu. Yang jelas, kita antisipasi, ingatkan teman-teman jangan sampai kecolongan," ujar Zulkifli.
"Ya, secara umum, ada acara tahun baru di hotel. Yang jelas harus diantisipasi, supaya tidak ada yang menyusupinya dengan hal-hal yang aneh (disusupi kelompok LGBT)," tambah Zulkifli.
Sejauh ini, lanjut Zulkifli, anggota PHRI Kalimantan Timur merespons cukup baik untuk mewaspadai acara tahun baru disusupi kelompok LGBT.
"Respons bagus. Misalnya, di Berau, MUI setempat mengundang untuk rapat koordinasi malam ini. Di Balikpapan, di Kutai Timur juga. Artinya antisipasi lah adanya indikasi-indikasi seperti ini," ungkap Zulkifli.
Sementara untuk di Samarinda, pengurus PHRI Samarinda dan Kalimantan Timur, rencananya akan lebih merapatkan barisan, mengantisipasi kemungkinan LGBT berpesta tahun baru di hotel.
"Saya gerak cepat, dan mengabari seluruh anggota PHRI. Besok, saya undang seluruh teman-teman hotel dan Dispar, untuk rapat koordinasi di Samarinda," demikian Zulkifli.
Diketahui, beredar undangan melalui media sosial terkait rencana pesta tahun baru 2018 di salah satu hotel di Samarinda, sekaligus merayakan putusan MK. Kapolresta Samarinda AKBP Vendra Riviyanto menyatakan, kabar rencana itu, sedang dalam penelusuran kepolisian.
Sementara, Ketua MUI Kota Samarinda KH Zaini Naim, meminta tidak ada ruang bagi LGBT yang meresahkan untuk berpesta tahun baru di hotel. Kendati demikian, pengikut LGBT yang sudah menyimpang menjadi tanggungjawab bersama untuk diluruskan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhammad Taufik Zoelkifli mengatakan, LGBT bertentangan dengan norma agama dan Pancasila.
Baca Selengkapnya"Tidak ada satupun dari agama-agama tersebut yang mentolerir praktik LGBT," tegas Anwar Abbas.
Baca SelengkapnyaPertemuan LGBT bertajuk ASEAN Queer Advocacy Week ini nantinya akan digelar di luar Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta akan mengusulkan Manajemen Hotel Orchardz di Sawah Besar dijatuhkan surat peringatan pertama akibat kontes kecantikan transgender.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut diunggah salah satu akun media sosial.
Baca SelengkapnyaRencana diadakannya pertemuan komunitas LGBT se-ASEAN di Jakarta pada bulan Juli ini menimbulkan polemik dari berbagai pihak, tak terkecuali MUI.
Baca SelengkapnyaSaat ini memang tidak ditemukan unsur kriminal dalam kontes tersebut. Namun, soal perizinan pihaknya tengah membahas opsi sanksi dengan pihak terkait.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Kapolres Metro Jakpus, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro
Baca SelengkapnyaProses penerapan Perbup itu berupa langkah preventif. Tindakan yang diambil lebih pada pembinaan kepada mereka yang dianggap dalam kondisi LGBT.
Baca SelengkapnyaDalam surat edaran itu dijelaskan usaha pariwisata yang wajib tutup pada satu hari sebelum Ramadhan hingga hari ketiga Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaCamat Makasar Kamal membenarkan hal tersebut. Namun, peristiwa tersebut terjadi pada Juli 2022 dan kini sudah ditindak.
Baca SelengkapnyaKontes kecantikan transgender yang diselenggarakan di salah satu hotel di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya