Pihak sekolah minta EO pesta bikini usai UN minta maaf dan tobat
Merdeka.com - Kepala Sekolah SMAN 29 Jakarta, Ratna Budiarti beserta kepala sekolah lain yang dicatut dalam undangan pesta bikini menuntut event organizer, Divine Production untuk meminta maaf. Hal itu harus dilakukan secara terbuka.
"Mengenai pemaafan, kami sepakat permintaan maaf secara terbuka, itu yang kami inginkan," ujar Ratna saat ditemui di depan kantor Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya, Selasa (5/5).
Ratna meminta permohonan maaf itu dilakukan disampaikan lewat media massa. Polisi juga diminta sebagai mediator pertemuan pihak sekolah dengan Divine Production.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Apa doa yang dibaca untuk anak ujian? Berikut bacaan doa untuk anak yang sedang ujin agar lancar mengejarkan dan mudah dihafalkan.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Kenapa anak perempuan itu merasa gemas? Usai berfoto, Jenderal Maruli lantas tak segan untuk mengajak tos hingga merangkul gadis cilik berbaju biru itu. Aksinya bersambut. Sang gadis cilik langsung ikut berbalas tos. Ekspresinya Gemas
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Siapa yang bisa membaca doa untuk anak ujian? Setiap orang tua tentu ingin memberikan hal yang terbaik untuk anak-anaknya.
"Kami sudah menyampaikan kepada pihak kepolisian, kami mohon untuk diadakannya pertemuan. Di mana pihak Divine mengaku bersalah dan memohon maaf kepada kami semua secara terbuka di media elektronik, media cetak maupun di youtube Kembalikan nama baik kami seperti semula," tegasnya.
Ratna berharap agar pihak Divine Production segera merespon permintaan ini. Apa yang dilakukan event organizer tersebut telah mencoreng citra sekolah.
"Kami tidak ada kegiatan tersebut. Tidak sama sekali. Itu mencemarkan nama baik kami semua. Jadi itu yang telah kami sampaikan ke pihak Divine Production. Kami minta mereka melakukan hal itu, sehingga masalah cepat selesai," tuturnya.
Dirinya menyatakan pihak sekolah keberatan atas pencatutan nama di undangan itu. Mereka meminta dikembalikan nama baiknya oleh Divine Production.
"Acara itu memang belum terlaksana dan sudah dibatalkan. Kami dari pihak sekolah hanya mengungkapkan kami tercatut sebagai pendukung itu kami keberatan dan kami ingin nama kami dikembalikan lagi melalui permintaan maaf dari Divine itu sendiri. Aduh, kami sangat direpotkan. Mohon pihak Divine tobat, tobat dan tobat," tutupnya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaDalam video yang dilihat merdeka.com, mereka bercanda sambil makan di restoran cepat saji.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Awaluddin, candaan kelima siswi tersebut menjadi sorotan karena videonya sudah viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPencabutan SK ini diumumkan Prof Nasih usai salat Ashar berjamaah dengan Prof Bus sapaan Prof Budi Santoso di Masjid Ulul Azmi Kampus C Unair.
Baca SelengkapnyaKasus keributan itu dimulai sebelum kejadian video viral pada 21 Oktober lalu.
Baca SelengkapnyaLima remaja yang diketahui sebagai siswi SMP itu merilis sebuah video klarifikasi yang berisi permintaan maaf.
Baca SelengkapnyaPerkelahian itu tidak menyebabkan luka pada dua pelajar tersebut. Usai berkelahi, mereka kembali masuk kelas seperti biasa.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaIntimidasi pihak kampus itu diungkapkan kuasa hukum korban berinisial RZ, Amanda Manthovani.
Baca SelengkapnyaKorban bullying juga dikenakan sanksi karena dinilai mencoreng nama baik kampus.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengakui, tindakan lima siswi SMP itu yang mengejek anak Palestina salah.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengatakan, kelima siswi tersebut menyesali perbuatannya. Mereka juga sempat menangis ketakutan.
Baca Selengkapnya