Pihak Terminal Peti Kemas Palaran sebut Rp 6,1 miliar gaji pegawai
Merdeka.com - Pihak koperasi tenaga kerja bongkat muat (TKBM) Komura Samarinda, membantah melakukan pungli, pascapenyitaan uang tunai diduga hasil pungli senilai Rp 6,1 miliar oleh Bareskrim Polri. Semua pungutan, tidak diputuskan sepihak, melainkan berdasarkan kesepakatan banyak pihak.
Ketua Komura Jafar Abdul Ghafar mengaku terkejut adanya kedarangan polisi di kantor Komura. "Saya dikabari, ada polisi ke Komura, alasannya ada OTT (operasi tangkap tangan)," kata Jafar, kepada wartawan saat ditemui, Jumat (17/3).
"Informasinya, dari orang lokal yang bekerja di pelabuhan, tapi mengaku dari Komura. Mungkin, prediksinya polisi adalah pegawai dan pengurus Komura. Tapi kan bukan, mereka murni buruh pekerja," ujar Jafar.
-
Di mana aksi pungli terjadi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Siapa yang melakukan pungli di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Dimana pungli terjadi di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
-
Siapa yang menerima uang pungli? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjatuhkan sanksi etik terhadap PLT Karutan periode 2020-2021, Ristanta. Ia terbukti terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli) dengan menerima sejumlah uang Rp30 juta dari para tahanan.
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
Jafar menepis penilaian biaya logistik bongkar buat barang di terminal peti kemas (TPK) Palaran sangat tinggi dan diputuskan sepihak, dimana biaya bongkar muat mulai Rp 180 ribu per kontainer. "Itu kesepakatan. Kalau keberatan, ngomong dong. Karena pungutan itu sudah aturan," sebutnya.
"Masak orang bayar (jasa logistik) kalau tidak ada dasar, melainkan itu kesepakatan yang dibuat, ada SOP, dan dibicarakan setiap tahun. Jangan begitu caranya (polisi) masuk dan sita," terangnya.
"Kalau pengguna jasa bongkar muat tidak terima, mestinya bicara, ada pembahasan. Tentu kita kan tidak bisa menagih begitu saja. Ini bukan buruh liar, tapi terkoordinir," tambah Jafar.
Sebagai sosok yang pernah mendapatkan penghargaan Presiden, Jafar mempertanyakan balik OTT Bareskrim Polrim "Saya 2 kali dapatkan penghargaan presiden, satya lencana dan karya pembangunan. Dapat lagi sebagai koperasi terbaik dari menteri koperasi. Keputusan biaya logistik kan mengacu SK 3 Dirjen. Kalau memang soal biaya logistik itu yang dipermasalahkan," terang Jafar.
Lantas, uang apakah Rp 6,1 miliar itu? Menurut Jafar, itu adalah yang gaji dan juga kemungkinan uang sisa hasil usaha (SHU). "Ya, harus dikembalikan dong. Yang punya itu kan buruh, bukan uang curian. Kalau dikatakan cuci uang, jelaskan sama kita, tanyakan supaya itu bisa dirubah sistemnya. Tidak ada yang sepihak. Kalau saya dipanggil, saya tidak apa-apa," jelasnya.
"Tidak ada pemberitahuan (OTT), makanya saya kaget. Soal kantor Komura dipasang garis polisi, itu tidak boleh, karena itu kantor koperasi swamitra Bank Bukopin dan Komura,"
"Jasa bongkar muat buruh di Surabaya, jangan disamakan dengan Samarinda. Beda dong sistemnya. Di sana (Surabaya) harian, di sini tidak bisa. Kalau mau turunkan biaya logistik, bicara lagi dengan buruh, bicara lagi dengan pemilik barang," demikian Jafar.
Diketahui, tim Bareskrim Polri, Ditreskrimsus Polda Kalimantan Timur, Satuan Brimob Polda Kalimantan Timur, dan Polresta Samarinda, membongkar dugaan pungli yang dilakukan buruh, di kawasan Terminal Pelabuhan Peti Kemas Palaran, di Samarinda, mulai pukul 09.00 WITA pagi tadi.
Polisi mengendus lonjakan tarif pungut buruh, yang naik hingga 180 persen di luar ketentuan. Belakangan, dari para buruh mengakui pungutan itu, di bawah pengelolaan koperasi Komura. Tim lantas menggeruduk kantor Komura di Jalan Yos Sudarso Samarinda, dan menyita uang tunai Rp 6,1 miliar, 3 unit CPU dan dokumen-dokumen dari ruang bendahara, serta membawa 15 orang diduga terlibat pungli. Mencuat nama Jafar yang juga ketua koperasi Komura, sekaligus anggota DPRD Samarinda.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pungutan liar (pungli) atau pemerasan kepada tahanan senilai Rp6,38 miliar pada rentang waktu 2019-2023.
Baca SelengkapnyaElviyanto, yang merupakan terpidana kasus korupsi pengurusan kuota impor bawang putih itu, mengungkapkan uang tersebut ditampung di rekening sang istri.
Baca SelengkapnyaPara tersangka dilakukan penahanan terhitung hari ini, Jumat (15/3).
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu berlangsung pada pukul 10.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKPK mengungkapkan kode-kode tertentu dalam kasus pungli di rutan.
Baca SelengkapnyaDalam kasus dugaan pungli kepada tahanan di Rutan Cabang KPK, 15 terdakwa tersebut diduga melakukan pungli senilai Rp6,38 miliar rentang waktu 2019-2023.
Baca SelengkapnyaUang itu didapat dari tahanan agar bisa menyelundupkan handphone ke rumah tahanan KPK.
Baca SelengkapnyaSelain uang miliaran hingga perhiasan, penyidik KPK juga menyita beberapa dokumen diduga terkaitan dengan perkara dugaan korupsi LPEI.
Baca SelengkapnyaMobil pengisian ATM iyu dirampok di atas fly over Jalan By Pass, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (27/8).
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa terkait tiga proyek pembangunan di Kalsel.
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa tahanan juga yang tidak sanggup untuk mendapatkan fasilitas lebih.
Baca SelengkapnyaSipir Rutan KPK terima setoran dari tahanan disebut 'Lurah'
Baca Selengkapnya