Pihak Trigana Air pilih tunggu kabar pencarian dari tim SAR di Papua
Merdeka.com - class="dont-display">Baca juga:Pencarian pesawat Trigana Air terhambat cuaca dan bentang alamTiga maskapai ikut bantu pencarian pesawat Trigana Air yang jatuhTim pencari temukan puing dan kepulan asap Trigana Air yang jatuhKeluarga kru pesawat datangi kantor Trigana Air di KalimalangKarangan bunga ucapan bela sungkawa penuhi kantor Trigana Air
Salah satu kru Trigana Air, Alferd A. Purnomo mengatakan, pihaknya enggan berkomentar banyak perihal perkembangan pencarian pesawat Trigana Air jenis ATR42-300 dengan nomor penerbangan IL267. Karena menurut dia, Trigana Air Service harus menunggu kabar dari Basarnas yang ada di Papua."Maaf ya rekan-rekan media. Kami belum bisa menyampaikan perkembangan jatuhnya pesawat. Nunggu informasi dari Basarnas yang di sana (Papua)," kata Alferd di kantor Trigana Service, Komplek Puri Sentra Niaga, Jalan Wiraloka Blok D 68-69-70, Kalimalang, Jakarta Timur, Senin (17/8).Pihak manajemen Trigana Air saat ini masih menunggu laporan dari Basarnas. "Kita nunggu pengumuman dari Basarnas, batas lokal time (waktu setempat) pukul 17.00 WIT, kalau di Jakarta itu jam 15.00 WIB baru kita kasih keterangan," ujar Alferd.Alferd juga mengatakan, ada beberapa keluarga dari kru korban pesawat Trigana Air yang datang, dan masih ada di kantor menunggu perkembangan dari Basarnas."Di dalam sini (kantor) juga ada keluarga korban. Mereka dari keluarga salah satu kru pesawat itu, nunggu perkembangan juga," ucap Alferd.Alferd tidak menjelaskan nama dari keluarga kru yang menjadi korban."Nanti saja ya tunggu," jawab Alferd singkat.Trigana Air juga mengirim perwakilan bersama rombongan Basarnas buat mencari keberadaan para korban jatuhnya pesawat itu."Dari kita ada yang ikut kesana bersama Basarnas," ucapnya.Pantauan merdeka.com, memang terlihat beberapa keluarga dari korban kru pesawat Trigana Air datang dan masuk ke dalam kantor dengan wajah sedih. Mereka juga enggan menjawab pertanyaan awak media.Diketahui, ada lima kru pesawat Trigana Air diduga turut menjadi korban jatuhnya pesawat itu. Mereka adalah pilot Kapten Hasanudin, Flight Officer Aryadin, pramugari Ika N dan Dita Amelia, serta teknisi Mario. Hingga kini, manajemen Trigana melakukan rapat internal sembari berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.Sebelumnya diberitakan, pesawat milik Trigana Air dengan rute penerbangan Jayapura (Sentani)-Oksibil hilang kontak pada Minggu (16/8) pukul 14.55 WIB. Pesawat dengan nomor registrasi PK-YRN membawa 49 penumpang, terdiri dari 44 orang dewasa, dua anak, tiga bayi, serta lima kru pesawat. Pesawat berangkat dari Sentani pada pukul 14.21 WIB dan seharusnya sampai di Oksibil pukul 15.00 WIT. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaKNTK sementara melakukan pengecekan apa sebenarnya masalah utama sehingga pesawat batal terbang.
Baca SelengkapnyaInsiden pesawat milik Trigana Air itu menyebabkan dua penerbangan lainnya mengalami keterlambatan keberangkatan.
Baca SelengkapnyaDeputi Area Manager Trigana Irwan Rochendi mengatakan pesawat memuat 42 penumpang dengan 6 kru pesawat. Salah satu penumpang istri Pj Gubernur Papua.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi setiap saat.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat kargo milik PT Smart Aviation ditemukan selamat di Hutan Long Liku, Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang dikendarai empat prajurit TNI AU tersebut sempat hilang kontak sekitar pukul 11 siang.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca Selengkapnya