Pikat anggota baru, pengikut Dimas Kanjeng sering catut nama Jokowi
Merdeka.com - Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel, Amin Yati mengaku pernah diajak seorang ustaz asal Palembang untuk menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Agar korbannya terpikat, ustaz yang telah terlibat itu meyakinkan Amin jika padepokan Dimas Kanjeng itu pernah didatangi Presiden Joko Widodo.
Kehadiran Jokowi itu pada suatu acara yang digelar di padepokan Dimas Kanjeng sebelum kasus pembunuhan dan penipuannya mencuat ke permukaan. Bahkan, mantan Kapolri dan Jaksa Agung turut hadir menemani presiden kala itu.
"Dia (ustaz) itu mau ngajak saya, dia bilang pernah melihat Pak Jokowi, mantan Kapolri dan Kejagung waktu ada acara di padepokan Dimas Kanjeng," ungkap Amin saat dihubungi merdeka.com, Kamis (6/10).
-
Siapa yang dipanggil Jokowi terkait penguntitan Jampidsus? 'Sudah saya panggil tadi,' kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
Namun, kata Amin, dia tak langsung percaya dengan pengakuan pengikut Dimas Kanjeng itu. Sebab, pengakuannya tidak meyakinkan karena sering berubah-ubah.
"Dia terlihat takut, berubah-ubah omongannya. Jadi, tidak tidak bisa dipercayai sebelumnya. Mungkin itu biar meyakinkan saja," ujarnya.
Amin menambahkan, para pengikut Dimas Kanjeng asal Palembang belum menyetor uang untuk digandakan. Hanya saja, mereka sudah mendaftar dan telah datang langsung ke padepokan.
"Katanya belum nyetor tapi sudah jadi pengikut, datang ke padepokan Dimas Kanjeng di Jawa itu," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Butet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Cak Imin juga berkunjung ke kediaman pengasuh Ponpes Girikusumo, Demak Kiai Haji Munif Zuhri.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca Selengkapnya"Setiap Mas Ganjar datang lalu ada yang ngintili. Hari ini Mas Ganjar akan datang menemui kita, kemarin sudah ada yang ngintili."
Baca SelengkapnyaBobby memilih mendukung Capres Prabowo. Berlawanan dengan PDIP yang mengusung Ganjar.
Baca SelengkapnyaKunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.
Baca SelengkapnyaButet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).
Baca SelengkapnyaPDIP meyakini Jokowi tidak memberi perintah kepada menterinya untuk bermanuver membentuk poros koalisi baru.
Baca SelengkapnyaPramono menilai, Zainuri sebagai kiai kharismatik. Tidak ayal, seluruh mantan Gubernur DKI Jakarta menghormati sosok beliau.
Baca Selengkapnya