Pileg dinilai lebih rawan dibandingkan Pilpres 2019
Merdeka.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetya mengatakan, lebih mewaspadai ancaman pada saat Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Menurutnya, tingkat kerawanannya lebih tinggi ketimbang Pemilihan Presiden.
"Jadi yang memiliki tingkat kerawanan tertinggi di Pileg," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, di SCTV Tower, Senin (24/9).
Dedi menerangkan, satu Daerah Pemilihan (Dapil) pada Pemilu 2019 di perebutkan oleh banyak calon legislatif. Dia mengungkapkan, setidaknya ada sekira 9 ribu orang yang dinyatakan lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk memenangkan partainya di daerah masing-masing.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Siapa yang terlibat dalam Pemilu? Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu mekanisme fundamental dalam sistem demokrasi yang memungkinkan warga negara untuk secara langsung atau tidak langsung memilih para pemimpin dan wakilnya.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
-
Siapa saja yang daftar jadi calon legislatif? KPU Gunungkidul DIY, mencatat ada empat narapidana yang mendaftar sebagai bakal caleg DPRD kabupaten setempat untuk Pemilu 2024.
-
Siapa pemenang Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi suara nasional, pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, berhasil masuk sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan perolehan suara lebih dari 85 juta suara atau 55,50% dari total suara sah yang masuk.
"Kenapa kok Pileg, karena di Pileg satu dapil itu diperebutkan oleh sekian orang. Di internal partai sendiri saja dia bisa berantem di satu Dapil," ujarnya.
Belum lagi, Partai Politik (Parpol) harus berjuang memperoleh suara paling sedikit 4 persen agar tidak tereliminasi.
"Di parpol kena kuota 4 persen. Berat itu," tutup Dedi.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 21 calon anggota legislatif (caleg) dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta lolos ke DPR RI.
Baca SelengkapnyaPetahana yang kembali maju pada Pileg 2024 mendatang itu berdasarkan Daftar Calon Sementara (DCS) diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Baca SelengkapnyaIni terjadi karena pemilih dan peserta atau calon kepala daerah memiliki kedekatan yang lebih, bahkan diwarnai unsur kekeluargaan dalam kompetisi.
Baca SelengkapnyaPotensi kerawanan Pilkada 2024 tinggi dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menuntaskan agenda penetapan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDeretan nama caleg yang berhasil lolos parlemen untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah didapat berdasarkan penghitungan lewat metode Sainte Lague.
Baca SelengkapnyaSementara itu, PSI menduduki posisi paling tinggi untuk partai non-parlemen.
Baca SelengkapnyaPSI menilai tidak semua kader PDI Perjuangan memenangkan Pilkada di 14 provinsi tersebut.
Baca SelengkapnyaDewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mengungkap potensi kerawanan konflik di daerah yang menggelar Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaHanya ada 12 parpol yang 580 bacalegnya lolos karena berhasil memenuhi syarat.
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan perolehan paling banyak sebanyak 24,1 persen dibandingkan dengan partai politik lainnya, berdasarkan survei indikator
Baca SelengkapnyaData tersebut merupakan hasil penghitungan suara di 51,28 persen tempat pemungutan suara.
Baca Selengkapnya