Pilkada PALI memanas, 2 timses bonyok dihajar massa
Merdeka.com - Menjelang hari pencoblosan pemilihan kepala daerah (Pilkada) situasi di Kabupaten Panukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, memanas. Hal ini karena, dua orang tim sukses salah satu pasangan calon babak belur dihajar massa.
Kedua korban adalah Ros dan Har, timses pasangan nomor urut 1, Heri Amalindo dan Ferdian Andreas Lacony. Mereka dikeroyok warga di Desa Tanah Abang Selatan, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, Senin (7/12) siang.
Peristiwa bermula saat kedua korban bermaksud memantau seluruh posko pemenangan pasangannya mengendarai mobil Kijang BG 1536 QN. Mereka juga membawa akomodasi seperti sembako yang disimpan di dalam mobil.
-
Siapa yang cedera? Dalam laga ini, Spalletti menurunkan Calafiori sejak awal. Namun, di babak kedua, ia mengalami kontak fisik ketika Alessandro Bastoni melakukan tekel terhadap Osumane Dembele, yang membuatnya tidak dapat melanjutkan pertandingan.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
Curiga dengan adanya barang-barang tersebut, warga mencegat laju kendaraan. Lalu, warga mengamankan keduanya untuk diinterogasi. Warga menduga kedua korban akan melakukan money politic.
Tanpa komando, warga yang emosi langsung menghajar keduanya hingga babak belur. Beruntung, ada warga berhasil menyelamatkannya dan digiring ke kantor polisi.
Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto mengungkapkan, warga menangkap keduanya karena diduga bermaksud menyebarkan sembako menjelang hari pencoblosan. Namun, kasus ini diserahkan kepada Panwaslu dan penegakkan hukum terpadu (Gakumdu) untuk memproses lebih lanjut.
"Untuk dugaan pelanggaran pilkada kita serahkan ke pihak terkait, termasuk mencari bukti-bukti dugaan pelanggaran," ungkap Nuryanto, Selasa (8/12).
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya hanya akan memproses terkait kasus penganiayaan yang dilaporkan warga terhadap kedua korban.
"Kita proses kasus penganiayaannya saja, ini memang wewenang kami," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kelompok dalam satu organisasi kemasyarakatan terlibat keributan karena beda dukungan di Pilkada Palembang.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan ini diduga berkaitan dengan alat peraga kampanye (APK) calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dan Sukamto.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Edy Rahmayadi-Edy Hasan melaporkan aksi pelemparan yang dialami Edy Rahmayadi setelah debat publik kedua (6/11) ke Polda Sumut.
Baca SelengkapnyaDandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca SelengkapnyaSeorang relawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menjadi korban penembakan orang misterius di Sampang, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian merampas HP milik korban di tas pinggang dan merebut kendaraan yang digunakan korban.
Baca SelengkapnyaAkibat bentrok dua ormas itu, kepolisian menyebut terdapat satu korban tewas, dua lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaKPU Jateng menyebut insiden di Pekalongan tersebut akan ditindak lanjuti oleh penegak hukum
Baca SelengkapnyaSetelah memiliki nomor urut, para paslon akan memulai kampanye per 25 September - 23 November.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.
Baca SelengkapnyaBupati Rokan Hilir Afrizal Sintong dan Wakil Bupati Sulaiman cekcok hingga saling dorong dalam acara resmi. Keributan keduanya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKericuhan bermula saat penduukng kedua paslon yakni Dedy-Dayat nomor urut 1 dan Jumiwa-Maidani nomor 2, saling dorong dan melakukan lempar batu.
Baca Selengkapnya