Pilkades tak diminati warga perumahan elite BSD
Merdeka.com - Suasana sepi tampak di TPS 01 Desa Sampora, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Minggu (27/8). Padahal hari ini tengah digelar pemilihan kepala desa.
Desa yang diapit perumahan mewah BSD ini memiliki 5.064 pemilih terdaftar yang dibagi menjadi dua TPS. Namun warga pemukiman elite di Bumi Serpong Damai (BSD) enggan ikuti Pilkades serentak ini.
"TPS 1 jumlah pemilih 2.406 pemilih, sementara untuk TPS 2.658. Jika ditotal 5.064 pemilih yang terdaftar di Desa Sampora," cetus Indra, Ketua panitia Pilkades Desa Sampora, ditemui di TPS Minggu 27 Agustus 2017.
-
Bagaimana warga di kampung itu? Selain memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan rumput, warga di kampung tersebut dikenal ramah.
-
Apa yang unik dari masyarakat kampung ini? Daerah tersebut dikenal dengan akulturasi masyarakat Dayak dan Tionghoa.
-
Apa yang dipilih warga desa? 'Lurah itu menunjukkan gambar palu arit. Pilihan tersebut menyebar ke seluruh desa.' Jadilah semua warga desa mencari lambang palu arit dalam kertas suara, yang ternyata lambang PKI dan mencoblosnya.
-
Siapa yang menghuni kampung tersebut? Pasalnya di sini, seluruh penghuninya merupakan perempuan dan tidak ada laki-laki sama sekali.
-
Kenapa warga RW 04 bertani di perkotaan? Tinggal di kawasan perkotaan rupanya tak jadi kendala bagi warga RW O4 Kelurahan Medokan Ayu, Kota Surabaya, Jawa Timur untuk bertani.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
Desa Sampora memiliki dua kandidat calon Kepala Desa yaitu Syamsudin dengan nomor urut 1 dan Ahmad Sanusi di nomor 2 selaku incumbent.
Kabid Pemerintahan Desa, Tisna Hambali yang ditemui di TPS 1 Desa Sampora menyayangkan rendahnya partisipasi masyarakat perumahan elite dalam Pilkades kali ini. Dia menyadari hal itu biasa terjadi karena karakteristik warga perkotaan yang tinggal di kawasan permukiman elite BSD berbeda dengan masyarakat yang tinggal di perkampungan.
"Hubungan emosional, keakraban, dan kepentingan langsung buat mereka mungkin tak banyak. Jadi mereka sedikit yang berpartisipasi," ucap Tisna.
Tisna menjelaskan, Pilkades 16 Desa yang ada di 13 Kecamatan, Kabupaten Tangerang digelar serentak hari ini. "Total DPT 116.497 pemilih dari 16 Desa di 13 kecamatan, dengan jumlah TPS sebanyak 59," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lembaga survei Charta Politika mencatat penurunan partisipasi pemilih di Pilkada DKI Jakarta 2024 menjadi hanya 58 persen.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi menilai efek bansos tidak signifikan pada Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi II DPR RI Dede Yusuf menilai tingginya angka golput di Pilkada 2024 karena beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaApdesi Kabupaten Tangerang menyebut pilkada lewat Parpol hanya membuat kades melayani kepentingan parpol.
Baca SelengkapnyaPilkades diharapkan berjalan seperti sebelumnya tanpa keterlibatan partai politik.
Baca SelengkapnyaDPR tengah mencermati implikasi penyelenggaraan Pilkada serentak 2024 dengan rendahnya tingkat partisipasi politik warga dalam menggunakan hak suaranya.
Baca SelengkapnyaAngka partisipasi pemilih hanya tercapai 71,92 persen dari target 75 persen.
Baca SelengkapnyaSampai hari ini, sudah 27 kabupaten/kota merampungkan penghitungan suara.
Baca SelengkapnyaDengan adanya penurunan partisipasi masyarakat pada Pilkada tersebut. Maka, perlu dilakukannya refleksi hingga evaluasi.
Baca SelengkapnyaKPU Kota Denpasar telah lama memberikan sosialisasi soal pindah memilih tetapi masyarakat masih ada saja yang tidak mengetahui hal tersebut.
Baca SelengkapnyaBawaslu menyebut, menurunnya partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta harus menjadi refleksi bersama.
Baca SelengkapnyaKubu RIDO mengungkit Pilkada Jakarta 2017 yang dimenangkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan tingkat partisipasi pemilih yang tinggi.
Baca Selengkapnya