Pilot: Komentar pengamat soal cumulonimbus bisa bikin sakit jiwa
Merdeka.com - Salah satu pilot senior AirAsia Dwi Harso Syah, menyebut awan cumulonimbus sebagai sahabat penerbangan, bukan musuh atau pembawa petaka seperti dikatakan para pengamat.
Pria asal Solo yang datang melayat di rumah duka pramugara Wismoyo Ari Prambudi di Desa Jetak, Bareng Lor, Klaten Utara, Klaten, Senin (5/1), itu menyayangkan pendapat pengamat di berbagai media terkait musibah jatuhnya AirAsia QZ8501, terutama mengenai bahaya awan cumulonimbus.
"Banyak pendapat yang menggambarkan seolah-olah awan cumulonimbus sebagai sumber malapetaka yang tidak bisa dihindari," ujarnya kepada media di Solo, Senin (05/01).
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
Lelaki yang sudah 31 tahun menjadi pilot tersebut meminta pengamat untuk berhenti mengemukakan pendapatnya itu. Karena jika tidak dihentikan anggapan tersebut bisa membuat orang paranoid terhadap dunia penerbangan.
"Saya minta pengamat mengerem pendapat seperti itu. Karena bisa membuat masyarakat paranoid. Orang bisa jadi sakit jiwa karenanya," ucapnya kecewa.
Dwi mengaku kecewa sebab pendapat para pengamat saat ini sudah tak terkendali dan membahayakan.
"Para pengamat penerbangan sudah kebablasan. Awan cumulonimbus digambarkan sebagai sumber malapetaka yang tidak bisa dihindari atau diatasi. Padahal awan cumulonimbus adalah sahabat dari penerbangan. Dia ada dan kami juga ada, dia sahabat kami," tandasnya.
Dengan munculnya analisa para pakar itu, Dwi mengaku menjadi takut terbang. Padahal sebagai pilot yang telah 31 tahun bekerja, ia mengaku sudah berkali-kali terbang dan masuk ke awan tersebut. Dan semua bisa teratasi dengan baik.
Semenjak banyaknya tayangan tentang pendapat para pakar itu, Dwi mengaku menerima banyak sms dan bbm yang isinya khawatir menggunakan pesawat terbang.
"Saya banyak menerima sms dan bbm, mereka mengatakan seolah-olah keselamatan dalam penerbangan hanyalah 50:50. Ini jelas akan mengganggu dunia penerbangan," ujarnya.
Dwi menegaskan bahwa pesawatnya AirAsia yang dikemudikan mempunyai fasilitas canggih. Pesawat AirAsia, menurut dia, bisa mendarat tanpa roda di aspal. Namun ia menyayangkan hal tersebut tidak pernah disampaikan ke publik.
"Seringkali para pengamat itu membuat simulasi dengan pesawat mainan yang diseram-seramkan ketika memasuki awan cumulonimbus. Padahal yang terbang itu pesawat canggih, bukan asal-asalan," ujarnya
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Turbulensi pada pesawat adalah fenomena yang sering terjadi dan bisa dirasakan sebagai guncangan atau getaran yang tidak teratur saat penerbangan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan penampakan awan berlubang yang ada di Jember.
Baca SelengkapnyaTurbulensi pasti memberikan suatu dampak yang tidak baik bagi dunia aviasi.
Baca SelengkapnyaIni penyebab umumnya pesawat terkena turbulensi saat di udara.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaking tebal dan pekatnya awan jarak antar pesawat juga tak terlihat.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan sains saat terjadi gempa bumi ketika pesawat di udara.
Baca SelengkapnyaMarsma Agung mengaku belum dapat memastikan penyebab pastinya.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata-kata hujan yang bermana bijaksana dan menyentuh hati.
Baca Selengkapnya