Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pilu diguncang lindu Palu

Pilu diguncang lindu Palu Ratusan Rumah Petobo Terendam Lumpur. ©Liputan6.com/Fery Pradolo

Merdeka.com - Amblas, retak dan hancur. Jalan H.M Soeharto di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah itu tak kuat menahan guncangan gempa bumi pada Jumat pekan lalu. Terombang-ambing. Hilang akses yang krusial bagi warga. Jalan aspal panjang dan melandai turun dari timur menuju barat itu rata bersama ratusan rumah warga.

"Parah kondisinya." Begitu warga setempat kerap berucap.

Masih tidak menyangka. Jalan primadona mereka hancur. Aspal mulus nan kokoh itu patah. Kondisi terparah dekat aliran irigasi. Patahan jalan mencapai lebih kurang 1 meter. Tanah itu ambles. Terdapat dua patahan jalan sekitar situ. Tangga setinggi 1,5 meter sampai dipasang. Terpaksa dilakukan agar warga tetap punya akses.

Makin turun ke bawah sekitar 50 meter dari irigasi, kondisi makin parah. Rumah dan jalan ambruk menjadi satu. Tak tersisa. Hanya tersisa puing-puing bangunan. Diduga banyak korban jiwa di wilayah itu. Belum bisa diketahui berapa jumlah tepatnya. Diperkirakan mencapai ratusan orang lebih.

Frangki menjadi saksi bagaimana ganasnya tanah di Petobo itu mengganas. Ketika itu dia sedang di rumah. Tinggal bersama istri dan sang ibu. Jelang Magrib bencana itu terjadi. Goncangan begitu besar. Bergoyang tak keruan. Tanah seolah bergelombang. Mengeluarkan tekanan dari bawah. Bahkan seperti bergerak, mengubah posisi tiap bangunan.

Pria 26 tahun itu lari cepat-cepat. Bersama istrinya. Panik sekali. Dalam upayanya melarikan diri, sempat terlihat bagaimana tanah itu mengangkat, terbelah dan mengeluarkan lumpur. Kejadian itu begitu lama. Sebagian rumah sudah amblas. Hanya terlihat atap.

Kadang tanah terbelah. Terbuka lalu tertutup lagi. Tanah seolah marah. Guncangannya juga dorongan dari bawah tanah. Hingga menyemburkan lumpur. Begitu dramatis rasanya.

"Saya tak menyangka. Itu mengerikan sekali," kata Frangki kepada merdeka.com, Rabu kemarin.

Sudah lima hari dia bolak-balik dari pengungsian ke lokasi usai kejadian. Penasaran. Ada ganjalan di hatinya. Ingin mengetahui nasib sang ibu. Frangki datang dan hanya bisa melihat dari pinggir jalan. Bingung caranya untuk menuju ke rumah. Walaupun dia sudah tidak tahu lagi lokasi persis rumahnya dari kejauhan.

Tatapan pria satu itu hanya melihat ke kejauhan. Terkadang menunduk. Pilu karena goncangan lindu. Kini dia hanya menunggu adanya bantuan dari pihak berwenang. Melakukan evakuasi, berharap mengetahui nasih orang tua tercintanya.

"Saya hanya bisa menunggu sekarang. Mau lakukan sendiri tapi bingung caranya," ucapnya.

Kehebatan gempa Jumat sore itu menjadi pengalam pahit banyak orang di Palu. Mereka tidak menyangka. Kedamaian selama ini hancur. Diguncang gempa 7,4 SR. Khusus di wilayah Petobo ini mereka kaget karena guncangan gempa. Tidak terkena dampak tsunami. Tetapi, naiknya lumpur ke atas akibat tanah terbelah menjadi pengalaman paling mengerikan.

Seperti dirasakan Ramadan. Ketika hari kejadian, dari depan rumahnya dia melihat jelas bagaimana tanah tersebut di aliran irigasi itu terbelah. Bukan hanya membelah. Tanah di aliran irigrasi itu sampai terbuka dan tertutup. Seperti mulut sedang mengunyah makan.

Benar saja. Satu ekor sapi tetangganya jadi korban. Memang setiap sore, sapi di kawasan itu dilepas. Dan banyak mencari minum di pinggir irigasi. Sudah pemandangan sehari-hari.

Sapi tetangganya itu terjatuh ke dalam irigasi. Tanah sedang terbuka dan menutup akibat goncangan. Ketika tanah membelah, sapi itu masuk dalamya. Terkubur hidup-hidup. "Makanya ini kalau dari jembatan masih berasa aroma sapi. Itu masuk ke dalam dan mati," tegasnya.

Masih sulit evakuasi

Beratnya kondisi pascagempa membuat pemerintah belum maksimal melakukan bantuan. Kepala Basarnas Kepala Basarnas Muhammad Syaugi mengatakan banyak wilayah di Palu usai terguncang gempa bumi sulit dilakukan evakuasi. Kebutuhan alat berat menjadi priorotas utama dalam upaya ini.

Seperti di dua wilayah Palu. Petobo dan Bola Roa. Dua kawasan ini paling parah terkena efek gempa bumi. Hampir sama bentuknya. Banyak rumah amblas dan rata dengan tanah. Diperkirakan pula banyak warga menjadi korban keganasan alam ini.

Untuk itu, pihaknya akan memaksimalkan pertolongan untuk 7 hari pertama. Nantinya akan ditambah lagi 3 hari. Bila dirasa masih cukup maka akan ditambah lagi waktu pencarian.

"Dalam melakukan evakuasi korban, sudah banyak tim diterjunkan. Tanpa alat belat di tempat ini tidak bisa," kata Syaugi kepada merdeka.com.

Sedangkan bagi korban dipastikan selamat, sudah banyak diterbankan ke kota lain. Salah satunyake wilayah Manado, Sulawesi Utara. Jumlahnya mencapai 150 korban. Mereka tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara Samratulangi (Lanudsri) Manado dengan menggunakan pesawat Hercules C130.

Presiden Joko Widodo juga sudah dua kali mendatangi Palu. Dia ingin memastikan bahwa wilayah tersebut sudah lebih baik. Perintahnya, kantor gubernur dan wali kota Dibuka kembali buka agar pelayan normal.

Selain itu, Jokowi juga mengharapkan perekonomian kembali hidup. Dia memastikan para pedagang di titik ekonomi Kota Palu aman. Tidak ada tindak penjarahan. Semua akan dijaga TNI dan Polro. "Masyarakat pedagang dan toko berdaganag dengan jaminan TNI dan Polri. Di titik-titik ekonomi, sehingga ekonomi berjalan kembali," tegas Jokowi.

Kondisi di Palu saat ini masih belum membaik. Banyak kawasan gelap gulita. Belum teraliri listrik. Meski begitu, di kawasan ekonomi kota Palu listrik sudah hidup. Banyak kantor bank milik negara, lampu jalan dan kantor Korem TNI juga sudah terang.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gempa Gorontalo Masuk Kategori Merusak, Ini Penyebabnya
Gempa Gorontalo Masuk Kategori Merusak, Ini Penyebabnya

Gempa magnitudo 6,4 terjadi pada Selasa (24/9) pukul 02.51 WIB.

Baca Selengkapnya
Angin Puting Beliung Adalah Angin Kencang dengan Gerakan Berputar, Berikut Penjelasan dan Jenisnya
Angin Puting Beliung Adalah Angin Kencang dengan Gerakan Berputar, Berikut Penjelasan dan Jenisnya

Angin puting beliung sering kali menyebabkan kerusakan serius pada struktur bangunan, pepohonan, dan dapat menyebabkan kecelakaan atau bahaya lainnya.

Baca Selengkapnya
Penyebab Gunung Meletus dan Proses Terjadinya, Perlu Diketahui
Penyebab Gunung Meletus dan Proses Terjadinya, Perlu Diketahui

Dikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 6 Guncang Tuban, Getaran Terasa sampai Semarang, Blora dan Pekalongan
Gempa Magnitudo 6 Guncang Tuban, Getaran Terasa sampai Semarang, Blora dan Pekalongan

Getaran gempa berkekuatan skala intensitas III-IV MMI terjadi di beberapa wilayah akibat gempa di Tuban.

Baca Selengkapnya
Gunung Slamet Alami Peningkatan Aktivitas Gempa
Gunung Slamet Alami Peningkatan Aktivitas Gempa

Gunung Slamet yang saat ini masih berstatus waspada atau level II dipantau secara visual dan instrumental.

Baca Selengkapnya
Gempa di Yogyakarta, Sejumlah Rumah Rusak
Gempa di Yogyakarta, Sejumlah Rumah Rusak

Gempa bumi yang terjadi ini juga menyebabkan warga harus berlarian ke luar dari bangunan rumah.

Baca Selengkapnya
Melihat Batuan Jumbo di Hulu Sungai Boyong Gunung Merapi, Banyak Ditemukan Fenomena Unik
Melihat Batuan Jumbo di Hulu Sungai Boyong Gunung Merapi, Banyak Ditemukan Fenomena Unik

Beberapa batuan seukuran truk menggelinding dari puncak Gunung Merapi dan terdampar di tempat itu

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Kerusakan Parah Usai Puting Beliung yang Mirip Tornado Menyapu Perbatasan Bandung-Sumedang
FOTO: Penampakan Kerusakan Parah Usai Puting Beliung yang Mirip Tornado Menyapu Perbatasan Bandung-Sumedang

Selain menghancurkan bangunan, bencana ini juga banyak menumbangkan pohon hingga menggulingkan banyak kendaraan.

Baca Selengkapnya
Bikin Merinding, Begini Detik-Detik Angin Kencang Terjang Gunungkidul dan Bikin Bangunan Ambruk
Bikin Merinding, Begini Detik-Detik Angin Kencang Terjang Gunungkidul dan Bikin Bangunan Ambruk

Tercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Megathrust? Gempa Berskala Besar yang Mengancam Indonesia
Apa Itu Megathrust? Gempa Berskala Besar yang Mengancam Indonesia

Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu gempa megathrust, penyebab, dan dampaknya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya
Gempa M 6,1 Guncang Gorontalo, Ini Penyebab dan Dampaknya
Gempa M 6,1 Guncang Gorontalo, Ini Penyebab dan Dampaknya

Pusat gempa berada di laut 74 km barat daya Gorontalo.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Puting Beliung dan Tornado beserta Proses Terjadinya
Perbedaan Puting Beliung dan Tornado beserta Proses Terjadinya

Meski sama-sama pusaran angin, namun ada perbedaan puting beliung dan tornado yang signifikan.

Baca Selengkapnya