Pilu Tenaga Medis, Tak Disapa Tetangga Sejak Tahu Ia Merawat Pasien Covid-19
Merdeka.com - Tenaga medis sebagai garda terdepan kini sedang disibukkan dengan melonjaknya pasien terkait Covid-19. Banyak diantara mereka yang memilih tidak pulang ke rumah karena khawatir malah membawa penyakit menular tersebut.
Seperti Selvi Akina. Salah satu perawat di RS Persahabatan ini sudah satu bulan lebih tidak pulang ke rumah. Pun ia harus menahan rindu kepada suami serta anak balitanya yang belum genap 2 tahun.
Selvi mengisahkan, ia sempat dijauhi tetangga setelah mengetahui dirinya merupakan tenaga medis yang merawat pasien Covid-19. Tetangga yang biasanya menegur, kali ini malah menjauhinya.
-
Bagaimana cara mengobati rindu keluarga? Untuk mengobati rasa rindu, ada berbagai macam cara. Salah satunya yakni dengan berjumpa melalui sambungan telepon atau sekadar membaca hingga berbagi kata-kata rindu keluarga.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Apa saja contoh kata-kata untuk orang sakit? Kata-kata untuk orang sakit bisa berupa doa, harapan, nasihat, atau ungkapan cinta dan perhatian. Kata-kata ini bisa membuat orang yang sakit merasa lebih tenang, kuat, dan bersemangat untuk melawan penyakitnya.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Bagaimana cara anak rantau melewati rasa sepi dan sedih? Selain tetap menjaga kedekatan dan komunikasi dengan sanak saudara, ada beragam cara agar para perantau tak merasa sendiri. Salah satunya dengan cara membaca hingga berbagi kata-kata anak rantau yang jauh dari kampung halaman.
-
Apa yang anak rantau rasakan saat jauh dari rumah? Seringkali, rasa sepi dan sedih pun melanda mereka yang menjadi perantau di tanah seberang.
"Kalau stigma negatif di lingkungan banyak. Dari yang takut ketemu yang awalnya suka negur semenjak tahu saya merawat (pasien) Covid-19 semua berubah," ungkapnya kepada Liputan6.com, Rabu (22/4).
Karena semakin bertambahnya pasien Covid-19, ia memilih tidak pulang ke rumah. "Khawatir ya, tapi semenjak merawat (pasien) Covid-19 saya enggak pernah pulang ke rumah," kisah Selvi.
Dia mengatakan sudah satu bulan lebih tak pulang ke rumah bercengkrama dengan anak dan keluarganya. Hal ini yang membuat batinnya kadang merasa pilu.
Ia mengaku bersua dengan sang anak dan suaminya hanya melalui video call.
"Iya hanya lewat video call. Kalau pun saya pulang ke rumah saya, (saya) enggak ketemu anak karena anak selama saya diisolasi dititipkan di rumah nenek," ungkapnya.
Ia kerap tak kuasa menahan tangis manakala melihat anaknya dari layar ponsel. Apalagi saat sang anak tak mau melihat wajah dirinya.
"Yang bikin nangis, anak saya kalau video call enggak pernah mau lihat muka saya," ucapnya pilu.
"Iya tiap hari saya sempatin video call di sela-sela saya kerja juga saya sempatkan telepon anak. Tapi mungkin karena jarang sekali bertemu jadi anak agak jauh dari ibunya. Itu saja sih yang suka buat saya sedih," imbuhnya.
Namun di tengah kesulitan seperti saat ini. Ada hal yang membuatnya tetap bertahan dalam pekerjaan yang beresiko tersebut. Adalah dukungan dari sang suami yang tak pernah luput ditunjukkan kepadanya.
"Support dari suami, anak dan keluarga. Serta jiwa saya sebagai perawat jadu harus bertahan," kata Selvi.
Ia pun berpesan kepada para rekan sejawat untuk senantiasa semangat dalam menjalani misi kemanusiaan ini. Ia juga berharap agar pandemi ini segera sirna supaya ia bisa kembali bersua dengan sang buah hati yang begitu ia rindukan.
"Terutama bagi seluruh perawat di Indonesia tetap sehat, kuat dan semangat terutama yang menjadi garda terdepan. Semoga wabah ini cepat berlalu agar kita bisa berkumpul seutuhnya bersama keluarga, anak, suami tercinta," harapnya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berduka setelah kehilangan orang terdekat merupakan hal yang biasa terjadi. Namun kondisi ini bisa berkomplikasi dan menjadi berat.
Baca SelengkapnyaDi tengah pertemuan, terdapat pesan menyentuh hati.
Baca SelengkapnyaBapak ini menanti kedatangan sang anak menjelang lebaran.
Baca SelengkapnyaAda momen haru saat sang pasien terpaksa mengurus hingga tanda tangan berkas persetujuan operasi sendiri.
Baca SelengkapnyaWanita ini mengunggah momen 180 derajat yang berbanding terbalik dengan dirinya
Baca SelengkapnyaLama tak ketemu sang ayah yang bertugas di luar negeri, seorang bayi menangis lantaran tak mengenali ayahnya yang merupakan seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaKisah wanita depresi karena tertekan di pekerjaan curi perhatian. Wanita ini mengurung diri selama 3 tahun.
Baca SelengkapnyaReaksi prajurit TNI yang berusaha tegar melihat sang ayah meninggal dunia di rumah duka.
Baca SelengkapnyaViral video curhatan pilu ibu-ibu yang tinggal di panti jompo bikin warganet menangis.
Baca SelengkapnyaCaca Tengker ungkap kondisi kesehatannya yang menurun setahun belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBikin haru, begini momen seorang ibu saat pamit kembali bekerja pada anaknya usai 3 bulan cuti melahirkan.
Baca SelengkapnyaHarus berpisah dari anaknya yang masih kecil, pria ini mengaku hal inilah yang menjadi patah hati terbesar seorang ayah.
Baca Selengkapnya