Pimpinan DPR Soroti Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia Masih Rendah
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyoroti realisasi vaksinasi Covid-19 untuk lansia yang dinilai masih rendah. Dia mendorong pemerintah mengevaluasi vaksinasi terhadap lansia.
"DPR mendorong Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah (Pemda) dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengevaluasi vaksinasi lansia yang sudah berjalan sejauh ini," kata Azis dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta dilansir Antara, Selasa (6/4).
Langkah itu, kata dia, penting dilakukan untuk mencari penyebab rendahnya realisasi vaksinasi lansia, sehingga didapat solusi untuk mempercepat vaksinasi.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang menekankan pentingnya skrining kesehatan lansia? Prof. Dante Saksono Harbuwono menekankan bahwa, 'Skrining kesehatan harus dilakukan secara maksimal, yaitu didukung oleh pengetahuan medis yang lebih baik.'
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan lansia? Dengan menerapkan gaya hidup sehat, menjaga lingkungan, nutrisi yang baik, dan faktor sosial-ekonomi yang positif, lansia dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik hingga usia lanjut.
-
Bagaimana lansia menjaga kesehatan? Lansia membutuhkan waktu istirahat yang cukup dan sebaiknya menghindari aktivitas fisik yang terlalu berat.
-
Kenapa skrining kesehatan penting bagi lansia? Skrining kesehatan dapat membantu mendeteksi penyakit secara dini sehingga pengobatan dan pencegahan dapat dilakukan lebih efektif.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan fisik lansia? Olahraga dan aktivitas fisik dapat membantu menjaga kekuatan otot dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Capaian vaksinasi COVID-19 untuk kategori lansia masih sangat rendah. Dari total target vaksinasi sebanyak 21 juta, hingga 30 Maret 2021 lalu baru 1.489.322 orang (6,91 persen) yang mendapatkan vaksinasi pertama, sedangkan baru 135.537 lansia yang sudah mendapatkan vaksinasi kedua.
Oleh karena itu, DPR juga mendorong Kemenkes, Pemda, dan Satgas Penanganan Covid-19 untuk menggunakan cara jemput bola dengan mendatangi rumah masyarakat yang sudah terdaftar sebagai penerima vaksin lansia.
"Ke depan tidak terfokus dengan membangun sentra vaksinasi, sebab bisa saja kendala jarak yang jauh dan sebagainya menjadi persoalan rendahnya lansia yang mengikuti program vaksinasi," papar Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini.
DPR juga mendorong pemerintah mengoptimalkan program vaksinasi anak muda dengan syarat membawa dua lansia dengan memperluas cakupan program tersebut, sehingga diharapkan dapat mempercepat realisasi vaksinasi lansia.
Pemda, kata dia, juga diminta melalui Dinkes untuk bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan tokoh adat serta perangkat desa seperti RT dan RW untuk terjun menyosialisasikan vaksinasi lansia kepada masyarakat kategori lansia di wilayahnya. Ini berguna membuat masyarakat lansia tergerak dan bersedia untuk divaksin.
Azis Syamsuddin meminta pemerintah memperhatikan stok vaksin yang akan diberikan untuk lansia mengingat adanya embargo oleh sejumlah negara produsen vaksin berpotensi menghambat program vaksinasi yang sedang berjalan saat ini.
Dia pun mengimbau seluruh masyarakat khususnya yang masuk dalam kategori lansia untuk berperan aktif dalam program vaksinasi COVID-19.
"Ini penting mengingat melalui vaksinasi dan protokol kesehatan yang ketat dapat meminimalisir potensi tertular virus Corona, sebab kategori lansia merupakan kategori yang paling rawan terpapar dan memiliki risiko kematian yang tinggi," ujar Azis Syamsuddin menjelaskan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani meminta Pemerintah memperkuat jaring pengaman layanan kesehatan secara komprehensif dan terkoordinasi, terkait penyakit monkeypox.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaKemenkes menyatakan Indonesia mulai memasuki era penuaan penduduk atau aging population
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMengingat virus cacar monyet bukanlah penyakit sembarangan.
Baca Selengkapnya