Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng di Samarinda bakal dijemput paksa

Pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng di Samarinda bakal dijemput paksa Padepokan Dimas Kanjeng di Samarinda. ©2016 Merdeka.com/Nur Aditya

Merdeka.com - Kepolisian berencana menjemput paksa Sumaryono, pimpinan Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng (YPDK) Majelis Ta'lim Daarul Ukhuwah di Samarinda, Kalimantan Timur, terkait dugaan penipuan Rp 23,5 juta salah seorang pengikutnya. Sumaryono dikabarkan saat ini berada di Malang, Jawa Timur.

Pasca pelaporan salah seorang pengikutnya, 8 Oktober 2016 lalu ke Polresta Samarinda, polisi langsung mencari keberadaan Sumaryono. Hampir sebulan terakhir ini, panggilan yang dilayangkan kepolisian tidak digubris Sumaryono.

"Dua, dua kali panggilan ya. Kita atur waktunya (untuk menjemput paksa Sumaryono)," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono kepada merdeka.com, Rabu (2/11).

Sudarsono belum menyebutkan keberadaan Sumaryono yang diduga kuat memang sedang berada di Jawa Timur. Menurutnya, saat ini tim Serse masih menentukan waktu yang tepat untuk mengamankan Sumaryono.

"Nanti saya tanyakan ke penyidik, untuk menentukan waktunya ya (menjemput paksa Sumaryono)," jelas Sudarsono.

Sementara Suyamto, tetangga depan padepokan YPDK di Jalan Ir Sutami RT 20, Sungai Kunjang di Samarinda, mengatakan, Sumaryono sama sekali tidak terlihat di padepokan. Sumaryono juga tak tampak di rumah orangtuanya yang berada tidak jauh dari padepokan.

"Padepokannya dijaga penjaganya. Istrinya juga tidak terlihat di rumah mertuanya. Yang terlihat cuma anaknya saja yang memang kuliah di Samarinda," kata Suyamto yang juga istri dari ketua RT 20, Neneng.

Hampir sebulan terakhir ini juga, sejumlah orang yang diduga pengikut YPDK, masih terlihat wira wiri di depan padepokan, sambil melihat ke arah dalam padepokan. Memang sejak dilaporkan ke polisi dan Pemkot Samarinda menutup aktivitas padepokan, Sumaryono tidak terlihat lagi.

"Tetangga sering lihat orang-orang yang datang ke depan padepokan itu," ujar Suyamto.

Tidak cuma itu, warga setempat juga menduga, Sumaryono berada di Malang, Jawa Timur. Beberapa kali Sumaryono aktif posting di akun media sosial, hingga diketahui dia berada di Malang.

"Benar, kalau dilihat dari facebook, ada di Malang. Tidak, tidak ada lagi aktivitas di padepokan sekarang ini," demikian Suyamto.

Diketahui, salah seorang pengikut padepokan Dimas Kanjeng di Samarinda, Ida melapor ke kepolisian Sabtu (8/10) lalu, ditemani dengan seorang kerabatnya. Dua kotak kayu yang dia dapatkan dari padepokan dengan mahar Rp 5 juta per kotak, dia bawa ke kepolisian sebagai bukti keikutsertaan dia di YPDK Majelis Ta'lim Daarul Ukhuwah di Jalan Ir Sutami, Sungai Kunjang, Samarinda. Total uang Rp 23,5 juta yang dijanjikan berlipat ganda, tidak kunjung dia dapatkan. (mdk/sho)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Warga Curhat Ditolak dan Dicueki Polisi saat Lapor Kejahatan, Ini Penjelasan Polda Sumut
Viral Warga Curhat Ditolak dan Dicueki Polisi saat Lapor Kejahatan, Ini Penjelasan Polda Sumut

Saat itu Yogi bersama istrinya Rohan Tampubolon datang ke Polda Sumut.

Baca Selengkapnya