Pimpinan sopir bus Lion Air akui anak buah keliru antar penumpang
Merdeka.com - Surat penyataan pimpinan sopir bus angkutan penumpang Lion Air yang mengakui kesalahan menyebar, Jumat (20/5). Sebab, akibat kebingungan anak buahnya mengenai informasi kedatangan pesawat, berujung kekeliruan pengantaran penumpang dari mancanegara.
Pimpinan sopir menangani pesawat Lion Air JT 161 Singapura-Jakarta, Abdullah, saat dihubungi membeberkan runutan kejadian. Namun, dia mengaku masih diperiksa petugas Polres Bandara Soekarno-Hatta.
Abdullah mengatakan, kekeliruan menyebabkan puluhan penumpang penerbangan internasional diturunkan di terminal kedatangan dalam negeri, berawal dari informasi kedatangan pesawat.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
-
Siapa yang sempat 'dibuang' oleh majikannya? Nenek Satikem sempat 'dibuang' oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Di mana kejadian pengeroyokan bos rental mobil? Hal ini bermula setelah bos rental mobil asal Jakarta, BH (52) dikeroyok warga hingga tewas ketika hendak mengambil mobilnya di Sukolilo, Pati.
Dari kejadian itu, 16 penumpang terdiri dari 12 warga Indonesia dan empat warga asing, keluar bandara tanpa melewati pemeriksaan Imigrasi dan Bea Cukai.
"Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Abdullah, nomor ID 83102009, jabatan Group Leader GSE Lion, menerangkan bahwa telah terjadi kesalahan penurunan penumpang SIN JT 161 di T1B," demikian tulis Abdullah dalam suratnya.
Abdullah mengatakan, pada saat hari kejadian, tepatnya pukul 19.00 WIB, dia mengaku sudah menginformasikan kepada sopir bus penumpang dari Sari Indah, perusahaan rekanan Lion Air untuk bus pengangkut penumpang, soal kode lokasi pengangkutan penumpang pesawat dari Singapura di R54. Dia menyampaikan kedatangan penumpang pesawat Lion Air dari Padang dengan kode R56 kepada sopir bernama Bahar.
Selang beberapa menit setelahnya, Abdullah memberitahu kembali kepada sopir bernama Sudirman, karena penumpang pesawat dari Singapura ternyata turun di R51. Abdullah menitipkan pesan itu kepada Sudirman supaya diteruskan kepada sopir lainnya.
"Pada pukul 20.00 WIB, saya dapat info sopir Sari Indah, Bapak Leo, lewat telepon, bahwa penumpang sudah diturunkan di T1B, baru tanya 'ini penumpang Singapura atau Padang.' Yang standby di R51 atas nama Takim, staf Dedi. Setelah mendapat info, saya berusaha berkoordinasi ke pihak bravo untuk mengarahkan penumpang Singapura kembali ke neoplan untuk dibawa kembali ke T2 internasional," lanjut Abdullah.
Usai kejadian itu, Abdullah selaku pimpinan dan Bahar sebagai sopir bus yang salah menurunkan penumpang, dirumahkan oleh PT Lion Grup.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sopir bus tersebut ditahan di rumah tahanan Mapolres Jombang.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka dinilai sebagai orang yang bertanggungjawab secara langsung terkait ketidaklayakan kendaraan bus.
Baca SelengkapnyaMenurut Djoko, pengawasan terhadap bus pariwisata masih perlu diperketat dan harus ada sanksi bagi perusahaan bus yang lalai terhadap tertib administrasi.
Baca SelengkapnyaKecelakaan itu menyebabkan dua orang pejalan kaki meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSopir diduga mengantuk dan menabrak truk hino wing box
Baca SelengkapnyaTernyata ada salah satu penumpang yang juga mengalami hal serupa dengan Dino
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkung fakta-fakta kecelakaan maut bus big bird yang membawa rombongan ASN Jakarta
Baca SelengkapnyaKNKT masih menyelidiki apakah perubahan pada bus tersebut dapat mengurangi kekuatan dan fungsi rem atau tidak.
Baca SelengkapnyaManajemen Blue Bird menyesalkan perbuatan yang dilakukan salah pengemudinya.
Baca SelengkapnyaMobil yang dikendarai wanita ini ditabrak hingga ringsek. Wanita in sebut pihak bus tidak memiliki itikad baik.
Baca SelengkapnyaBus sempat oleng dan terbalik setelah menabrak empat korban
Baca SelengkapnyaKecelakaan yang menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dipicu murni human error.
Baca Selengkapnya