Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pindad mulai merambah mancanegara

Pindad mulai merambah mancanegara Pameran Iptek dan Industri Kreatif di Tugu Proklamasi. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - PT Pindad (Persero) sebagai perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia ternyata sudah tidak asing lagi diperbincangkan di mancanegara. Ini lantaran produk-produk BUMN ini sudah dapat dinikmati oleh orang-orang asing.

Pindad sejatinya sudah berdiri sejak masa kolonial Belanda pada 1828. Saat itu Pindad dibuat sebagai lembaga pendukung pertempuran untuk Belanda. Seiring berjalannya waktu, Indonesia membuat satu gebrakan sampai akhirnya pada tahun 1983 bisa memiliki hak penuh atas Pindad.

Setelah hampir 31 tahun berdiri, Pindad memperkenalkan beberapa produk ke beberapa pasang mata yang hadir dalam pameran bertajuk 'Indonesia menjawab tantangan masa depan' yang diselenggarakan di Tugu Proklamasi, Jakarta, Sabtu (6/9).

Pindad memanjakan mata pengunjung dengan memperkenalkan berbagai produksi model senjata yang dipergunakan oleh kesatuan militer Indonesia. Antara lain SPR-3 SNIPER RIFLE, SS2-V4HB, PM2-V2, SS2-V5, G2-COMBAT, G2-ELITE, MORTAR Mo-1, MORTAR Mo-2, SPR-2 SNIPER RIFLE, SILENT MORTIR.

"Ini memperlihatkan kepada negara lain, bahwa Indonesia mampu memenuhi peralatan perang sendiri," ucap Kepala Departemen Pemasaran Pindad, Sena Maulana.

Bukan saja di dalam negeri, ternyata karya yang dibuat oleh tangan anak bangsa ini mampu diekspor ke negara-negara besar, seperti Singapura, Thailand, Filipina, bahkan sampai kepada negara adikuasa Amerika Serikat.

Ada beberapa alasan yang meyakinkan negara lain untuk memasok persenjataannya dari Pindad, seperti menangnya senjata produksi BUMN ini dalam lomba tembak Angkatan Darat (AD) di wilayah Asia Tenggara. Tak sampai di situ, dalam perlombaan tembak AASAM di Australia pun Indonesia memiliki prestasi yang memuaskan secara beruntun.

"Itu diraih Pindad dan membuat kami dikenal ke mancanegara," imbuh Sena membenarkan prestasi tersebut.

Bermodalkan 2 gedung perusahaan yang berada di Turen Malang dan berpusat di Bandung dengan karyawan yang kurang lebih berjumlah 3000, Pindad mampu memenuhi kebutuhan militer Indonesia.

"Sesuai visi misi, melaksanakan keamanan negara dan menjadi produsen peralatan keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2023," ungkap Staf Humas Pindad, Ami.

Tak jauh dari sempurna, pembuatan senjata militer oleh Pindad juga memiliki kekurangan yang harus diperbaiki. Misalnya, senjata Sniper yang dibuat Pindad ternyata hanya mampu meluncur sejauh 1,5 Km berbeda dengan buatan AS yang mampu mencapai 2,5 km.

Pihak Pindad pun terus lakukan riset dalam memperbaiki hal tersebut, karena dalam waktu dekat akan mengeluarkan produk yang baru. Produk itu diyakinkan akan membawa nama Indonesia disegani oleh mancanegara.

"Dalam waktu dekat Pindad akan keluarkan produk baru, mudah-mudahan bisa membawa nama baik Indonesia," pungkas Ami.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Tambang Batu Bara di Indonesia Sejak 1846, Sempat Diwarnai Peperangan
Sejarah Tambang Batu Bara di Indonesia Sejak 1846, Sempat Diwarnai Peperangan

Pemerintah kolonial Belanda yang berada di Indonesia terus melakukan eksplorasi wilayah dengan sumber cadangan batu bara yang melimpah.

Baca Selengkapnya
Jejak Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia, Berawal dari Perusahaan Besar Milik Belanda di Pantai Timur Sumatra
Jejak Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia, Berawal dari Perusahaan Besar Milik Belanda di Pantai Timur Sumatra

Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.

Baca Selengkapnya
Jelajah Benteng de Kock, Saksi Bisu Pecahnya Perang Padri di Bukittinggi
Jelajah Benteng de Kock, Saksi Bisu Pecahnya Perang Padri di Bukittinggi

Benteng de Kock, saksi bisu Perang Padri yang dimotori Tuanku Imam Bonjol di Bukittinggi.

Baca Selengkapnya
Tak Lagi Jadi Ekskul Wajib, Ini Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia yang Sempat Jadi Polemik
Tak Lagi Jadi Ekskul Wajib, Ini Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia yang Sempat Jadi Polemik

Keberadaan organisasi kepanduan di Indonesia sudah lahir sejak tahun 1912

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Gedung Balai Kota Padang, Bangunan Klasik yang Kental dengan Budaya Kolonial
Menilik Sejarah Gedung Balai Kota Padang, Bangunan Klasik yang Kental dengan Budaya Kolonial

Kota Padang merupakan salah satu wilayah yang cukup penting bagi pemerintah kolonial kala itu. Kini, beberapa jejak peninggalan mereka masih dijumpai.

Baca Selengkapnya
Melihat Meriam Menes Pandeglang, Peninggalan Belanda untuk Mencegah Penjajahan Inggris di Jawa
Melihat Meriam Menes Pandeglang, Peninggalan Belanda untuk Mencegah Penjajahan Inggris di Jawa

Dahulu meriam ini kabarnya terlambat datang ke Pulau Jawa sehingga Inggris berhasil menguasai Batavia.

Baca Selengkapnya
Banyak Ditemukan Benda Peninggalan VOC, Intip Kisah Sejarah Pulau Onrust di Kepulauan Seribu
Banyak Ditemukan Benda Peninggalan VOC, Intip Kisah Sejarah Pulau Onrust di Kepulauan Seribu

Menguak sejarah Pulau Onrust yang berada di antara Kepulauan Seribu yang konon menjadi titik penting ketika masa kolonial.

Baca Selengkapnya
Sejarah Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia, Peran Besar Lahirnya Kongres Sumpah Pemuda
Sejarah Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia, Peran Besar Lahirnya Kongres Sumpah Pemuda

Sebuah organisasi mahasiswa yang mengedepankan pendidikan nasional ini berperan penting dalam peristiwa lahirnya kongres Sumpah Pemuda untuk kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
Kilas Balik Perkebunan Karet di Aceh Timur, Komoditas yang Tak Kalah Berharga dari Rempah-Rempah
Kilas Balik Perkebunan Karet di Aceh Timur, Komoditas yang Tak Kalah Berharga dari Rempah-Rempah

Perkembangan komoditas karet di wilayah Aceh Timur tak lepas dari peran para pengusaha kolonialisme Belanda.

Baca Selengkapnya
Bukan di Luar Negeri, Tambang Timah Terbesar di Asia Tenggara Ternyata Dulu Ada di Belitung
Bukan di Luar Negeri, Tambang Timah Terbesar di Asia Tenggara Ternyata Dulu Ada di Belitung

Siapa sangka jika tambang timah terbuka (open pit) terbesar di Asia Tenggara ternyata berada di Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya
Kisah Gedung Karesidenan Banten yang Bergaya Kerajaan Belanda, Saksi Bisu Runtuhnya Pemerintahan Sultan
Kisah Gedung Karesidenan Banten yang Bergaya Kerajaan Belanda, Saksi Bisu Runtuhnya Pemerintahan Sultan

Dari bangunan megah berbentuk kerajaan Belanda ini dapat dilihat perubahan pemerintahan Banten dari kesultanan menjadi karesidenan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kata 'Duit' Ternyata Berasal dari Koin Masa Kolonial Belanda, Ini Penjelasannya
Sejarah Kata 'Duit' Ternyata Berasal dari Koin Masa Kolonial Belanda, Ini Penjelasannya

Pada tahun 1727, VOC mulai mengedarkan duit, yaitu uang koin untuk menggantikan Cassie Cina yang saat itu juga banyak digunakan di Nusantara.

Baca Selengkapnya