Pindad mulai merambah mancanegara
Merdeka.com - PT Pindad (Persero) sebagai perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia ternyata sudah tidak asing lagi diperbincangkan di mancanegara. Ini lantaran produk-produk BUMN ini sudah dapat dinikmati oleh orang-orang asing.
Pindad sejatinya sudah berdiri sejak masa kolonial Belanda pada 1828. Saat itu Pindad dibuat sebagai lembaga pendukung pertempuran untuk Belanda. Seiring berjalannya waktu, Indonesia membuat satu gebrakan sampai akhirnya pada tahun 1983 bisa memiliki hak penuh atas Pindad.
Setelah hampir 31 tahun berdiri, Pindad memperkenalkan beberapa produk ke beberapa pasang mata yang hadir dalam pameran bertajuk 'Indonesia menjawab tantangan masa depan' yang diselenggarakan di Tugu Proklamasi, Jakarta, Sabtu (6/9).
-
Bagaimana sejarah PT Pindad? Didirikan Daendels di Surabaya Pada 1808 Mengutip laman resmi Pindad, kehadiran perusahaan tersebut tidak terlepas dari masa berkecamuknya perang kolonial yang terjadi di Indonesia.
-
Kenapa PSSI dibentuk pada zaman kolonial? Organisasi olahraga yang berdiri di zaman kolonial Belanda yaitu Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau disingkat PSSI sudah terbentuk sejak tahun 1930.PSSI sendiri sebagai bentuk upaya politik untuk menentang segala macam penjajahan.
-
Siapa yang membentuk organisasi Hansip di masa penjajahan Belanda? Sementara itu, Organisasi Pertahanan Sipil (Hansip) dibentuk sejak pemerintahan Hindia Belanda untuk menghadapi serangan dari Jepang sekitar tahun 1939.
-
Kapan Belanda pertama kali datang ke Banten? Dilandir dari laman bataviadigital.perpusnas.go.id, pasukan Belanda mulanya mendarat di Pelabuhan Banten pada 1596.
-
Kapan APD pertama digunakan? Meskipun kostum dokter wabah ini tidak digunakan selama Wabah Maut Hitam, sejarah mencatat kostum ini sering digunakan oleh dokter selama wabah tahun 1656, yang menewaskan 145.000 orang di Roma dan 300.000 orang di Napoli.
-
Siapa pencipta APD pertama? Sebelum abad ke-17, dokter wabah mengenakan berbagai jenis pakaian pelindung. Barulah pada tahun 1619, Charles de l'Orme, dokter utama tiga raja Prancis (Henri IV, Louis XIII, dan Louis XIV), yang juga melayani keluarga Medici di Italia, menciptakan APD yang menjadi populer di kalangan dokter wabah.
Pindad memanjakan mata pengunjung dengan memperkenalkan berbagai produksi model senjata yang dipergunakan oleh kesatuan militer Indonesia. Antara lain SPR-3 SNIPER RIFLE, SS2-V4HB, PM2-V2, SS2-V5, G2-COMBAT, G2-ELITE, MORTAR Mo-1, MORTAR Mo-2, SPR-2 SNIPER RIFLE, SILENT MORTIR.
"Ini memperlihatkan kepada negara lain, bahwa Indonesia mampu memenuhi peralatan perang sendiri," ucap Kepala Departemen Pemasaran Pindad, Sena Maulana.
Bukan saja di dalam negeri, ternyata karya yang dibuat oleh tangan anak bangsa ini mampu diekspor ke negara-negara besar, seperti Singapura, Thailand, Filipina, bahkan sampai kepada negara adikuasa Amerika Serikat.
Ada beberapa alasan yang meyakinkan negara lain untuk memasok persenjataannya dari Pindad, seperti menangnya senjata produksi BUMN ini dalam lomba tembak Angkatan Darat (AD) di wilayah Asia Tenggara. Tak sampai di situ, dalam perlombaan tembak AASAM di Australia pun Indonesia memiliki prestasi yang memuaskan secara beruntun.
"Itu diraih Pindad dan membuat kami dikenal ke mancanegara," imbuh Sena membenarkan prestasi tersebut.
Bermodalkan 2 gedung perusahaan yang berada di Turen Malang dan berpusat di Bandung dengan karyawan yang kurang lebih berjumlah 3000, Pindad mampu memenuhi kebutuhan militer Indonesia.
"Sesuai visi misi, melaksanakan keamanan negara dan menjadi produsen peralatan keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2023," ungkap Staf Humas Pindad, Ami.
Tak jauh dari sempurna, pembuatan senjata militer oleh Pindad juga memiliki kekurangan yang harus diperbaiki. Misalnya, senjata Sniper yang dibuat Pindad ternyata hanya mampu meluncur sejauh 1,5 Km berbeda dengan buatan AS yang mampu mencapai 2,5 km.
Pihak Pindad pun terus lakukan riset dalam memperbaiki hal tersebut, karena dalam waktu dekat akan mengeluarkan produk yang baru. Produk itu diyakinkan akan membawa nama Indonesia disegani oleh mancanegara.
"Dalam waktu dekat Pindad akan keluarkan produk baru, mudah-mudahan bisa membawa nama baik Indonesia," pungkas Ami.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah kolonial Belanda yang berada di Indonesia terus melakukan eksplorasi wilayah dengan sumber cadangan batu bara yang melimpah.
Baca SelengkapnyaTanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
Baca SelengkapnyaBenteng de Kock, saksi bisu Perang Padri yang dimotori Tuanku Imam Bonjol di Bukittinggi.
Baca SelengkapnyaKeberadaan organisasi kepanduan di Indonesia sudah lahir sejak tahun 1912
Baca SelengkapnyaKota Padang merupakan salah satu wilayah yang cukup penting bagi pemerintah kolonial kala itu. Kini, beberapa jejak peninggalan mereka masih dijumpai.
Baca SelengkapnyaDahulu meriam ini kabarnya terlambat datang ke Pulau Jawa sehingga Inggris berhasil menguasai Batavia.
Baca SelengkapnyaMenguak sejarah Pulau Onrust yang berada di antara Kepulauan Seribu yang konon menjadi titik penting ketika masa kolonial.
Baca SelengkapnyaSebuah organisasi mahasiswa yang mengedepankan pendidikan nasional ini berperan penting dalam peristiwa lahirnya kongres Sumpah Pemuda untuk kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaPerkembangan komoditas karet di wilayah Aceh Timur tak lepas dari peran para pengusaha kolonialisme Belanda.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka jika tambang timah terbuka (open pit) terbesar di Asia Tenggara ternyata berada di Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaDari bangunan megah berbentuk kerajaan Belanda ini dapat dilihat perubahan pemerintahan Banten dari kesultanan menjadi karesidenan.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1727, VOC mulai mengedarkan duit, yaitu uang koin untuk menggantikan Cassie Cina yang saat itu juga banyak digunakan di Nusantara.
Baca Selengkapnya