Plt Bupati Bandung Barat geram, 3 bulan menjabat dicueki anak buah
Merdeka.com - Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Yayat T Soemitra geram dengan aparatur sipil negara (ASN) yang tidak pernah melaksanakan instruksinya. Selama tiga bulan terakhir menjalankan tugas, Ia mengaku tidak pernah dianggap sebagai pimpinan.
Kekecewaan yang dirasakannya itu bahkan dikemukakan langsung di hadapan ASN saat memimpin apel, Senin (9/7).
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan bahwa di berbagai kegiatan pemerintahan para pejabat jarang hadir, bahkan dalam kegiatan rangkaian HUT Kabupaten Bandung Barat ke-11 yang belum lama ini dilaksanakan.
-
Mengapa Bupati Bengkulu Utara ditarik? “Upaya yang dilakukan Pasmpampers tersebut dilakukan karena Bupati Mian tanpa sengaja menghalangi pergerakan Ibu Negara Iriana yang sedang berjalan di belakangnya“ ujar Bey dilansir dari ANTARA pada Minggu (23/7).
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Apa yang dilakukan Bupati Bengkulu Utara? Dalam kunjungan tersebut, Ir Mian mempresentasikan tentang kondisi ruas jalan dan pasar di wilayah Kabupaten Bengkulu. Ia menyampaikan harapannya agar ruas jalan dan pasar di sana bisa dibangun dan diperbaiki agar layak.
-
Bagaimana Bhabinkamtibmas mengungkapkan kekecewaannya? 'Saya ngga mengerti apa syarat dari kriteria khusus,' lanjutnya.
-
Bagaimana Bupati Bengkulu Utara ditarik? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara. Beberapa saat kemudian dia seperti ditarik oleh seseorang berbaju merah dari pinggir kerumunan. Seketika, Ir Mian langsung berpindah ke pinggir, dengan kondisi sedikit terkejut di tengah orang-orang yang hendak menyapa Presiden Jokowi.
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
Puncak amarah Yayat terjadi saat ia menunjuk Wandiana sebagai pejabat (Pj) Sekda Kabupaten Bandung Barat. Namun, Wandiana malah memilih mengundurkan diri karena menilai proses mutasi dan rotasi pejabat eselon II, III dan IV tanpa melibatkan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).
"Saya akan melaporkan hal ini kepada Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) serta Komite ASN karena tidak berintegritas dan indisipliner. Selama ini saya sudah cukup bersabar dan menahan diri, namun melihat etos kerja dan disiplin ASN yang tak bisa memperbaiki kinerja, maka langkah tegas harus diambil," terang Yayat.
Ketegasan itu diharapkan untuk meningkatkan etos kerja ASN dalam melayani masyarakat.
Yayat sendiri ditunjuk menggantikan Bupati nonaktif Abubakar yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Yayat menegaskan bahwa ia tidak butuh diperlakukan seperti bupati. Ia hanya meminta ASN agar profesional dan disiplin, khususnya para pejabat tinggi pemerintah KBB.
"Setiap kegiatan, para pejabat jarang hadir, dan ditelepon juga enggak pernah mau menjawab," bebernya.
Dia menyatakan, rotasi dan mutasi di kalangan pejabat eselon II, III dan IV juga semata-mata hanya untuk mengisi kekosongan jabatan di beberapa Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD). Namun malah dihalang-halangi oleh Plt Sekda Wandiana yang akhirnya meletakkan jabatan tersebut karena kecewa atas instruksi Yayat.
"Sangat jelas, hal ini sangat menghambat reformasi birokrasi dan pelayanan kepada masyarakat di Bandung Barat," tuturnya.
Ketidakdisiplinan dan ketidakpatuhan ASN kepada pimpinan juga ditujukan saat Yayat memimpin apel pagi terakhir kalinya sebelum jabatannya berakhir pada 17 Juli mendatang.
Banyak ASN yang terlambat mengikuti upacara, bahkan yang hadir pun lebih banyak yang mengobrol dan bermain handphone daripada mendengarkan amanat yang disampaikan Yayat.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pj Bupati Abdya Sunawardi membantah tudingan terhadap dirinya yang disebut menendang kaki petugas pemadam kebakaran saat inspeksi mendadak.
Baca SelengkapnyaSYL menegaskan selama menjabat sebagai menteri hanya memberikan perintah ke anak buahnya sebagaimana untuk kepentingan negara.
Baca SelengkapnyaBasiran mengadukan Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, yang memberhentikan dirinya dari Staf Ahli Gubernur bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Pemda Sultra
Baca SelengkapnyaAkmal mengingatkan seluruh OPD untuk berbenah. Dia juga menekankan perlunya pembinaan pegawai.
Baca SelengkapnyaPejabat itu mengungkap wajib setor ke Bupati Garut Rp2,5 juta per bulan
Baca SelengkapnyaSatpol PP Garut viral dukungan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka
Baca SelengkapnyaPara petugas kebersihan buang sampah di depan Kantor Bupati sebagai bentuk protes atas 3 bulan gaji yang belum dibayar.
Baca Selengkapnya"Emangnya Solok ini negara PKS apa. Ini negara ada aturannya," kata Epyardi
Baca SelengkapnyaSaat ini, korban sedang pemulihan di bagian mata yang dipukul pelaku.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur DKI Heru Budi dinilai gugup memimpin Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaEko menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksan, video tersebut sudah lama dibuat dan tidak tersimpan lagi di telepon genggam miliknya.
Baca Selengkapnya