PKL Solo menolak digusur karena khawatir kehilangan penghasilan
Merdeka.com - Tidak semua rencana penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Solo berjalan mulus. Puluhan PKL saban hari mengais rejeki di sejumlah trotoar jalan protokol menolak dipindahkan.
Alasannya, mereka takut kehilangan pembeli di lokasi yang baru. Sejumlah PKL menolak dipindahkan di antaranya yang mangkal di Jalan Abdul Muis dan Jalan DI Panjaitan. Para pedagang meminta Pemkot mengkaji ulang rencana itu.
"Kami menolak jika mau dipindahkan. Penataan PKL justru akan mematikan nasib kami ke depan. Karena lokasi penataan tersebar di pasar tradisional," ujar Mulyadi, salah satu pedagang, Senin (11/4).
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Kenapa PKL direlokasi? Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmennya dalam mendukung misi Pemerintah Kota Bandung untuk dapat memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan menghadirkan lokasi berjualan yang layak dan aman bagi para PKL sekaligus tempat makan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar.
-
Kenapa pedagang Teras Malioboro II direlokasi? Pemindahan dilakukan biar mereka bisa mendapatkan tempat yang layak dan saat pindah ke lokasi baru kami akan mendampingi mereka untuk naik kelas,' ujar Wisnu dikutip dari ANTARA.
-
Siapa yang pindah ke Pasar Klitikan Notoharjo? Tercatat ada 1.000 PKL pindah dari lokasi jualan mereka yang lama ke pasar ini.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Kenapa Kemendag memastikan keberadaan prasarana perdagangan? 'Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti,' terang Wamendag Jerry.
Mulyadi menambahkan, sebagai pedagang buah, dia keberatan kalau dipindahkan ke Jurug. Dia pesimis jika harus bersaing dengan pedagang Jurug yang mayoritas pengepul.
Dia berharap Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, bisa meninjau ulang rencananya memindahkan PKL di kawasan itu.
"Pasar buah Jurug itu pasar pengepul, modalnya sangat besar. Kalau saya dan PKL buah Setabelan lainnya dipaksa dipindah ke Jurug, tidak akan mampu bersaing dengan mereka. Jenis dagangan kami juga sama, yakni buah semangka, melon, dan pepaya," keluh Mulyadi.
Mulyadi yang mengaku telah berjualan buah selama 15 tahun siap ditata, asal tidak dipindahkan. Dia berjanji siap merapikan bangunan.
PKL lainnya, Warsono (53), mengaku pasrah. Bagi dia, yang terpenting pedagang diberikan lokasi baru yang cocok. Kendati begitu, dia dan pedagang lainnya meminta jaminan Pemkot terkait keberlangsungan pedagang di lokasi baru.
"Kalau mau saja ditata, asalkan pemkot memberi jaminan. Jadi mereka tidak lepas tangan begitu saja. Pemkot harus memikirkan nasib kami nanti ke depannya," kata Warsono.
Pemkot Surakarta berencana memindahkan PKL di tiga ruas jalan. Yakni Jalan DI Panjaitan, Jalan Abdul Muis, dan Jalan M Saleh Wedisastro. Di lokasi itu terdapat sekitar 45 PKL, terdiri dari pedagang buah, pedagang velg dan ban bekas, pedagang kelontong, serta bengkel tambal ban.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putu menyampaikan, kepolisian akan memastikan agar proses relokasi dilakukan dengan adil dan transparan.
Baca SelengkapnyaBagi mereka, menjual rokok ketengan seperti memberi keringanan bagi perokok yang tak punya uang.
Baca Selengkapnya331 Lapak PKL di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor ditertibkan oleh Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Bogor.
Baca Selengkapnya"Saya belum jadi gubernur sudah diomelin," kata Pramono.
Baca SelengkapnyaInsiden kericuhan sempat terjadi di Teras Malioboro 2 yang berada di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (13/7) malam.
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca SelengkapnyaSetelah sebelumnya sempat ricuh selama penertiban, ratusan kios dan lapak PKL di pinggir Jalan Raya Puncak Bogor dibongkar.
Baca SelengkapnyaWacana pengenaan cukai bagi pedagang makanan hanya menambah beban.
Baca SelengkapnyaPemerintah diingatkan untuk tidak mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan apabila masih terdapat pasal-pasal yang merugikan para pedagang.
Baca SelengkapnyaMenurut Suswono, bangunan Pasar Serdang perlu untuk direvitalisasi usai menjumpai dua kelompok pedagang.
Baca SelengkapnyaPelaku usaha ritel menolak wacana kebijakan kemasan rokok polos tanpa merek atau plain packaging produk tembakau.
Baca Selengkapnya