PKS: Goyang Oplosan bahaya bagi anak-anak

Merdeka.com - Ketua DPP Bidang Humas PKS Mardani Ali Sera angkat bicara tentang fenomena goyang oplosan yang setiap hari ditayangkan oleh Trans TV dalam program Yuk Keep Smile. Dia menilai, goyang itu berbahaya bagi perkembangan anak.
Mardani bercerita, kala itu melihat anak rekannya yang sedang asik goyang di depan TV. Dia mengakui memang acara itu menarik, namun sayang tidak mendidik bagi anak kecil.
"Memang waktu itu saya bertamu ke rumah kawan, di dalam anaknya kelas 1 SD berdiri di depan TV, goyangnya asik sekali karena memang ada unsur dinamis, musik jadi itu menarik. Karena program ini menarik jadi semakin berbahaya," ujar Mardani saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (30/12).
Menurut dia, goyang oplosan tidak mengajarkan etika kepada anak-anak yang menonton. Dia khawatir, goyangan anak itu bakal dipertontonkan kepada banyak orang.
"Karena itu tidak mengajarkan etika personal, walaupun (goyang anak itu) dilakukan sendiri, tapi memancing berani bergoyang secara terbuka apalagi dilakukan terbuka, ini kelemahan rakyat," jelas dia.
Dia menambahkan, goyang oplosan memang berhasil menghibur masyarakat banyak. Tapi acara itu, kata dia, tidak mengandung unsur pendidikan yang baik bagi generasi penerus bangsa.
"Tayangan itu unsur entertaimentnya berhasil. Tapi membangun kepribadian bangsa itu tidak ada, justru kalau dilihat lebih jauh itu bukan hanya tayangan goyang Caesar saja, tapi hampir isi acaranya hanya permainan, lelucon dan seterusnya," kritik anggota Komisi I DPR ini.
Kendati begitu, dia menolak jika goyang oplosan dikatakan mesum. Sebab, goyang itu dilakukan secara bersama-sama.
"Kalau mesum tidak, karena dilakukan bersama-sama saya pikir tidak, tapi lebih kepada ketidaksopanan. Kecuali ada satu dua adegan, katakanlah memang gayanya itu diasosiasikan maaf, seperti orang sedang berhubungan, membuat anak bertanya apa itu," ujarnya.
Dia pun berjanji akan mempertanyakan tayangan ini kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Dia juga meminta agar media mengkritisi tayangan-tayangan yang di luar kepatutan.
"Yang jelas 12 Januari kita masuk (usai reses) kita segera berinteraksi dengan KPI," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya