PKS minta Kadiv Humas Polri dipecat karena ucapannya soal Siyono
Merdeka.com - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan dianggap mengucapkan sebuah pernyataan yang tak semestinya sebagai seorang jenderal. Bahkan, Anton dinilai layak dipecat karena ucapannya yang menyebut pembela teroris sama saja sebagai teroris.
Anggota Komisi III DPR Habib Aboe Bakar Al Habsy mendesak agar Anton dipecat dari kepolisian. Menurut dia, bahasa yang digunakan Anton sudah sangat fatal sebagai seorang jenderal bintang dua.
"Kalau omongan Kadiv Humas itu layaknya dipecat. Enggak pantas ngomong menyatakan itu. Ini enggak punya kosakata yang bagus. Bintang dua lagi. Cara berbahasanya ke publik sudah salah. Apalagi calon Kapolda," kata Aboe Bakar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang didoakan oleh mantan Panglima TNI? 'Siap, satu perempuan. Tamat SMA, sekarang sedang mencoba untuk masuk IPDN,' ungkap Kapten Pandjaitan.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
Politikus PKS ini menyayangkan pihak Polri dan Densus 88 yang terlalu jauh berspekulasi dalam kasus kematian Siyono. Siyono dianggap jaringan teroris tapi belum ada pembuktian di pengadilan. Bahkan tewas setelah ditangkap Densus 88 dengan hasil autopsi terjadi sejumlah tindak kekerasan terhadap Siyono.
"Kami antiteroris, tapi kami ingin penegakan hukum teroris berjalan dengan baik. Jangan sampai yang dibunuh lebih banyak daripada yang diadili," tuturnya.
Sedangkan, Anggota Komisi III DPR Didik Mukriyanto menyayangkan pihak aparat justru menciptakan ketakutan terhadap pengungkapan kasus ini. Menurutnya, banyak pihak yang ditekan secara moral.
"Seharusnya kita semuanya dan negara mampu dan hadir dalam membina masyarakat kita. Ini terkait dengan bahwa kalau memang teroris terjadi, bagaimana upaya deradakalisasi. Deradikalisasi ini penting bukan hanya memunculkan rasa takut, bukan hanya memunculkan preasure. Bukan deradakalisasi menimbulkan rasa takut tapi membangkitkan kesadaran seseorang," terangnya.
Seperti diketahui, dalam sebuah wawancara tentang perkembangan kasus Siyono. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan menyebut bahwa Siyono adalah panglima sekaligus komandan perekrut kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI). Oleh sebab itu, dia menganggap yang membela Siyono sama dengan teroris.
"Yang bersangkutan SY sebagai perakit pembuat senjata dan dia punya keahlian khusus tentang masalah itu. JI punya bungker pernah diekspos tahun 2014," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/3).
Atas sejumlah kasus yang membelit Siyono, Anton menegaskan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi. Jenderal bintang dua ini menyebut Siyono sebagai pentolan kelompok teroris JI.
"Yang meninggal pentolan kelompok teroris. Barang siapa yang membela artinya membela teroris," tegas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP kembali memprotes keras tindak penganiayaan terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali. Mereka mendesak kasus tersebut diproses secara transparan.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaIbas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan capres nomor urut dua Prabowo Subianto yang meminta untuk menghargai
Baca SelengkapnyaMardiono mengibaratkan hal itu sebagai seorang yang mencuri sendal saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP menyambangi kader PDIP yang tewas karena kekerasan dari pendukung Capres lain di Sleman.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menyesalkan aksi tindak kekerasan dan penyiksaan prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaMenurut Maruli, apa yang dilakukan prajurit TNI itu tergolong jahat.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memenuhi panggilan guna diperiksa sebagai saksi atas dugaan penyebaran hoax yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut digelar di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, Selasa, (19/11).
Baca SelengkapnyaPaman Ryanto Ulil Anshar, Brigjen (TNI) Elphis Rudy menyebut sosok AKP Dadang Iskandar sebagai pengkhianat Polri.
Baca Selengkapnya