Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PKS minta video anak-anak serukan 2019 ganti Presiden tak disikapi negatif

PKS minta video anak-anak serukan 2019 ganti Presiden tak disikapi negatif Kampanye PKS. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Video anak-anak mengenakan seragam mirip Pramuka menyerukan 2019 ganti presiden viral di media sosial. Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suhud Aliyudin, menilai hal tersebut karena tagar 2019 ganti presiden sudah eksis di masyarakat.

"Tagar #2019GantiPresiden itu sudah menyebar ke semua lapisan masyarakat. Jadi jangan selalu semua hal disikapi negatif," kata Suhud kepada merdeka.com, Rabu (17/10).

Suhud menyarankan, para pihak menanggapi kejadian itu dengan proporsional. Sebab, saat ini era keterbukaan dan setiap orang dari semua level usia bisa mengakses info darimana saja dan tanpa kenal waktu. Yang terpenting, kata dia, ada proses pendidikan dengan cara penyikapan yang tidak berlebihan.

Orang lain juga bertanya?

"Makanya pemerintah jangan baper-an. Positif thinking saja bahwa anak anak itu sudah melek politik, tinggal diberi arahan yang benar," ucapnya.

"Justru yang harus dipersoalkan kampanye yang dilakukan menteri melibatkan orang asing saat pertemuan IMF dan WB, yang kini sedang dipersoalkan banyak pihak," sambung Suhud.

Kemarin, Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Indonesia, Budi Waseso, memastikan anak-anak terekam dalam video itu bukan dari pihak Pramuka Indonesia.

Dia memastikan hal itu berdasarkan hasil pendalaman dengan tim Kwarnas dan Kwarda. Menurutnya, Pramuka tidak pernah melakukan kegiatan politik.

"Saya perlu menyikapi ini karena Pramuka tidak berpolitik. Dan Pramuka bukan kekuatan politik atau partai ya," tegas Waseso di gedung Kwarnas, Gambir, Selasa (16/10).

"Supaya paham. Jangan sampai nanti Pramuka diseret-seret soal kepentingan-kepentingan yang sebenarnya bukan pramuka," sambung mantan Kepala BNN itu.

Salah satu yang paling identik memastikan anak-anak itu bukan anggota Pramuka, terlihat pada seragam yang mereka kenakan. Meski mirip di seragam tidak ada lambang-lambang kemahiran seperti seragam pada umumnya.

"Juga tidak ada badge (lencana) Kwarda ya, tidak ada wilayah kwarda. Ini yang harus kita pahami. Terus nomor induk juga tidak pakai, tidak ada," ungkapnya.

Selain itu, kata Waseso, anak-anak di video tersebut juga tidak penutup kepala sebagaimana mestinya ketika ada kegiatan pramuka. Kemudian, logo boy scout pada seragam juga tidak ditemukan.

"Maka kalau kita lihat dari itu keseluruhannya, mereka memang bukan pramuka. Hanya seragamnya yang digunakan mirip seragam pramuka. Jadi sekali lagi dari hal ini perlu saya luruskan," tegas Waseso.

Atas klarifikasi ini, Waseso berharap tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan nama Pramuka untuk kepentingan tertentu. Dia juga mengimbau agar Pramuka tidak melakukan kegiatan berbau politik. Terkait asal usul video itu sendiri, dia menyerahkan ke pihak terkait untuk mendalami.

"Mungkin juga ada lembaga, institusi lain yang punya kepentingan atau membidangi masalah itu. Saya serahkan saja, saya sesuai dengan ranah dan kewenangan saya," katanya.

"Kalau dia mengatasnamakan pramuka, baru saya melakukan langkah-langkah tindakan hukum," ujar Waseso mengakhiri pernyataannya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres, Peluang Anak Muda Menjadi Pemimpin
Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres, Peluang Anak Muda Menjadi Pemimpin

Anak muda harus mendapatkan kesempatan untuk membuktikan kemampuannya.

Baca Selengkapnya
Kolaborasi ATVI-IMDE dan YPP Indosiar-SCTV Berikan Literasi Bijak Bermedia Sosial
Kolaborasi ATVI-IMDE dan YPP Indosiar-SCTV Berikan Literasi Bijak Bermedia Sosial

Penyuluhan literasi ini mengedukasi siswa mengenai, bagaimana memilah konten media

Baca Selengkapnya
Reaksi PSI Jelang Putusan MK Terkait Gugatan Batasan Usia Capres-Cawapres
Reaksi PSI Jelang Putusan MK Terkait Gugatan Batasan Usia Capres-Cawapres

Niatan PSI melakukan gugatanagar anak muda dapat aktif dalam dunia politik.

Baca Selengkapnya
KPAI: Proses dan Hasil Pilpres 2024 Harus Ramah Anak
KPAI: Proses dan Hasil Pilpres 2024 Harus Ramah Anak

KPAI mencatat terdapat 15 pelanggaran hak anak pada pemilu-pemilu sebelum 2024.

Baca Selengkapnya
Beri Pendidikan Politik ke Pemilih Pemula, Kapolres Siak Ingatkan Bahaya Hoaks
Beri Pendidikan Politik ke Pemilih Pemula, Kapolres Siak Ingatkan Bahaya Hoaks

Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi mengingatkan kepada pemilih pemula untuk tidak terpengaruh informasi hoaks

Baca Selengkapnya
IMM Nilai Positif Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres: Anak Muda Bisa Berkiprah
IMM Nilai Positif Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres: Anak Muda Bisa Berkiprah

Putusan MK menentikan apakah anak mudah memiliki kesempatan untuk berkiprah menjadi pemimpin atau tidak.

Baca Selengkapnya
Waspadai Konten Hoaks di Tahun Politik, Jangan Mudah Terprovokasi
Waspadai Konten Hoaks di Tahun Politik, Jangan Mudah Terprovokasi

Bahkan, banyak negara di dunia yang mengalami kekacauan karena tidak bisa menyaring konten hoaks di dunia digital.

Baca Selengkapnya
KPU: Pemilih Muda Masuk Kategori Melek Teknologi, Mudah Terpapar Disinformasi
KPU: Pemilih Muda Masuk Kategori Melek Teknologi, Mudah Terpapar Disinformasi

Demi meningkatkan kualitas dan kuantitas pemilu 2024, diperlukan adanya partisipasi dari masyarakat yang rasional, mandiri, dan berdaulat.

Baca Selengkapnya
Strategi Kapolres Rohil Demi Pemilu Damai, Sosialisasi ke Ratusan Pelajar
Strategi Kapolres Rohil Demi Pemilu Damai, Sosialisasi ke Ratusan Pelajar

Andrian juga menyampaikan pentingnya keikutsertaan pemilih pemula di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Gugatan Batas Usia Capres Cawapres Dikaitkan Gibran, PPP Sebut Benefit Semua Pihak
Gugatan Batas Usia Capres Cawapres Dikaitkan Gibran, PPP Sebut Benefit Semua Pihak

UU Pemilu yang mengatur batas usia Capres Cawapres didugat ke MK

Baca Selengkapnya
GAMKI Nilai Positif Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres: Membuka Ruang Bagi Generasi Muda
GAMKI Nilai Positif Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres: Membuka Ruang Bagi Generasi Muda

60 persen segmen generasi muda dari jumlah penduduk Indonesia yang berusia 18 sampai 40 tahun.

Baca Selengkapnya
Said Aqil: Putusan MK Harus Dihormati, Pimpinan Bangsa Haruslah Sosok Terbaik
Said Aqil: Putusan MK Harus Dihormati, Pimpinan Bangsa Haruslah Sosok Terbaik

Said Aqil mendoakan agar Indonesia selalu dalam keadaan aman, tentram, dan damai.

Baca Selengkapnya