Plt Gubernur DKI sebut kapal Zahro tidak melebihi kapasitas
Merdeka.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menegaskan kapal Zahro Xpress yang hari ini terbakar di Muara Angke tidak melebihi kapasitas penumpang.
"Ini kapasitas penumpangnya 285 orang dan penumpang sebanyak 238 orang. Jadi masih dalam kapasitas, belum melampaui (kapasitas)," kata Sumarsono, Minggu (1/1).
Namun, Sumarsono mengatakan jumlah penumpang yang sebenarnya tidak sesuai dengan manifes data yang didaftarkan pihak kapal dalam proses administrasi.
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
-
Kenapa kapal terbakar di Cilacap? Ia mengatakan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
-
Kenapa Menteri Trenggono tidak menggunakan pengeboman untuk menenggelamkan kapal? 'Tidak pernah, nggak pernah (menenggelamkan),' kata Inspektur Jenderal (Irjen) KKP, Tornanda Syaifullah, kepada awak media di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (24/7). Tornanda mengatakan, bahwa kebijakan penenggelaman kapal ilegal melalui teknik pengeboman justru akan merusak ekosistem laut. Mengingat, terdapat area konservasi dibawah laut yang terdampak kebijakan pengeboman kapal.'Itu sebenarnya merusak, kalau kapal di bom, itu merusak konservasi di bawahnya, kan itu ikut rusak sebenarnya,' tegasnya.
-
Kapal apa yang terbakar di Cilacap? Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kebakaran tersebut menimpa empat kapal yang tengah bersandar di Dermaga 3 PPS Cilacap,' kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara pada ANTARA.
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
-
Bagaimana kebakaran kapal di Cilacap terjadi? Akan tetapi berdasarkan informasi dari sejumlah saksi mata, tiba-tiba saja terlihat kobaran api di Kapal Mulia 16 GT 50 dan selanjutnya merambat ke kapal-kapal lainnya.
"Namun di manifes hanya ditulis 100 orang saja. Jadi ada administrasi yang disengaja salah atau tidak sengaja, ini yang sedang kita selidiki," terang Sumarsono.
Sumarsono juga menjelaskan banyak penumpang yang naik di atas sehingga tidak semua kebagian jaket pelampung.
"Siapa yang bisa menghitung angka persisnya wong angka di administrasinya cuma 100," ujarnya.
Untuk menyelidiki adanya dugaan kesalahan administrasi, Sumarsono menyatakan tim dari Polda Metro Jaya akan segera melakukan identifikasi dan penyelidikan.
"Tim Polda melakukan identifikasi untuk menyelidiki penyebab kebakaran dan kesalahan administrasi," tandasnya.
Menurutnya, hal ini terjadi karena adanya kesalahan manusia. Sumarsono menyebut sumber daya manusia (SDM) di pelabuhan tidak disiplin dan profesional. Hal ini terbukti dengan adanya ketidaksesuaian jumlah penumpang di manifes dengan yang sebenarnya.
"Yang harus dididik adalah SDM-nya. Ini harus revolusi mental. Mental para pejabat Syahbandar pelabuhan yang mengatakan boleh tidak jam berangkat itulah yang harus dibuat profesional dan disiplin tinggi," kata Sumarsono, Senin (01/01).
Selain itu, Sumarsono juga menyebutkan seharusnya pihak kapal memberitahukan penumpang jika terjadi gangguan sekecil apapun, bukan malah tetap memaksakan kapal untuk berangkat.
"Jangan karena ada ukuran kecil misalnya dia jadi goyang terus orang diberangkatkan. Jadi ini hardwarenya (fasilitasnya) sedangkan softwarenya itu ya perangkat yang mengurusi yang harus dibenahi. Coba kalau yang berangkat hanya 100, saya yakin Insya Allah tidak terjadi apa-apa," keluhnya.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Plt Gubernur Sulut ini menjelaskan bahwa sebelumnya para syahbandar ini sudah mendapatkan teguran dari pemerintah. Namun, mereka berdalih bahwa penghasilan mereka akan berkurang jika harus mengangkut sedikit penumpang.
Sumarsono berharap dengan adanya kejadian ini, harus bisa menjadi sebuah inspirasi khususnya pembelajaran buat pemerintah provinsi untuk memperbaiki sistem perizinan berlayar.
"Memang kayaknya harus diketati (perizinan berlayar) karena nyawa yang menjadi taruhannya. Ini yang saya kira pemerintah sama dengan persoalan darat laut dan udara itu sama polanya. Yang jelas kita akan mainkan regulasi dan pengawasan," tegasnya.
Tak hanya menyoroti masalah SDM, Sumarsono juga mengira kapal tersebut sudah 'kelelahan' berhubung momen libur tahun baru wisatawan yang berkunjung ke Pulau Seribu sudah membludak dari beberapa hari yang lalu. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan sopir JakLingko demonstrasi di Balai Kota DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPratikno mengatakan rencana saat ini adalah dengan menyewa armada bus untuk memfasilitasi tamu negara yang diundangan ke IKN
Baca SelengkapnyaTotal kapal yang beroperasi dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni sebanyak 39 kapal dengan 112 perjalanan.
Baca SelengkapnyaKepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memaparkan rangkaian kendaraan untuk Presiden Jokowi diperkirakan hanya 30 unit.
Baca Selengkapnya3.000 orang termasuk wisatawan dan warga lokal melakukan perjalanan ke Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaKapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis
Baca SelengkapnyaDirut ASDP membeberkan fakta terkait kemacetan horor yang terjadi saat arus mudik lebaran 2024 di Pelabuhan Merak, Banten.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah akun @rifkaanisa itu diberi judul 'ratusan warga dipermainkan hidupnya oleh Gubernur Jatim Ibu Khofifah'.
Baca SelengkapnyaIstana mengakui menyewa banyak mobil untuk HUT ke-79 RI di IKN.
Baca Selengkapnya