Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Plt pimpinan KPK kaget rencana revisi UU kembali mencuat

Plt pimpinan KPK kaget rencana revisi UU kembali mencuat Demo tolak revisi UU KPK. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Pelaksana Tugas (Plt) pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Indriyanto dan Johan Budi kaget dengan munculnya lagi wacana revisi Undang Undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebab, pemerintah sepakat tidak membahas soal revisi UU KPK dalam waktu dekat. Keputusan ini muncul setelah publik ramai-ramai menolak revisi UU KPK yang dianggap sebagai upaya melemahkan lembaga antirasuah itu.

Indriyanto menegaskan, sesuai kesepakatan dengan pemerintah, revisi UU KPK seharusnya tidak dilakukan tahun ini.

"Seingat saya sudah ada komitmen KPK dengan pemerintah bahwa pembahasan akan dilakukan pada tahun 2016 mengingat tahun ini bukan waktu yang tepat dan tidak kondusif. Draf usul revisi dari KPK berbasis penguatan tanpa mengubah eksistensi kewenangan KPK yang ada pada UU KPK," ujar Indriyanto kepada merdeka.com melalui pesan singkatnya, Senin (30/11).

Terpisah, Johan Budi juga terkejut mendengar isu yang menyebutkan bahwa revisi undang undang KPK masuk ke Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2016.

"Saya cukup terkejut mendengar bahwa revisi UU KPK masuk ke prolegnas padahal beberapa waktu lalu ada kesepakatan yang disampaikan oleh presiden melalui pembantunya bahwa revisi KPK tidak dilakukan pada tahun ini, coba diriset," ujarnya kepada awak media di depan gedung KPK.

KPK menolak mentah-mentah isi draf revisi UU KPK yang sempat beredar. Di dalamnya berisi pembatasan usia KPK hanya 12 tahun sejak UU disahkan serta pemberian kewenangan menerbitkan penghentian perkara atau SP3.

Johan Budi tidak alergi revisi UU KPK. Asalkan tujuannya murni memperkuat KPK. Namun jika revisi ini hanya untuk memperlemah, KPK menolak keras.

"Revisi UU KPK seharusnya dimaksudkan untuk memperkuat KPK bukan untuk melemahkan KPK, dan itu juga suara yang sama pernah disampaikan oleh presiden jokowi. Jadi kalau revisi ini adalah untuk memperlemah tentu harus ditolak," ucapnya.

Baca juga:Revisi UU KPK kembali muncul, resmi jadi usulan DPRRevisi UU KPK kembali muncul, DPR tak mau disalahkanMenko Polhukam tunggu keputusan DPR terkait delapan nama Capim KPKFahri minta Jokowi terbitkan Perppu Jaksa wajib ada di pimpinan KPKIni penjelasan Ketua Komisi III soal nasib capim KPK yang tak jelasJohan Budi: Terserah Komisi III saja mau milih atau enggak silakan (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menko Polhukam Mahfud Kaget DPR Diam-Diam Revisi UU MK, Padahal Tak Masuk Prolegnas 2023
Menko Polhukam Mahfud Kaget DPR Diam-Diam Revisi UU MK, Padahal Tak Masuk Prolegnas 2023

Pemerintah masih belum setuju tentang aturan usia dan tak ingin merugikan hakim yang ada.

Baca Selengkapnya
Saat Cak Imin Klaim Tak Tahu PKB Ikut Sepakati RUU Pilkada Meski Abaikan Putusan MK
Saat Cak Imin Klaim Tak Tahu PKB Ikut Sepakati RUU Pilkada Meski Abaikan Putusan MK

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku tidak tahu ada pembahasan revisi UU Pilkada di Baleg DPR, Rabu (21/8) hari ini.

Baca Selengkapnya
Akui Kepercayaan Terhadap KPK Kurang, Mahfud Ingin Kembalikan UU KPK Lama Jika Terpilih Jadi Wapres
Akui Kepercayaan Terhadap KPK Kurang, Mahfud Ingin Kembalikan UU KPK Lama Jika Terpilih Jadi Wapres

Mahfud menegaskan keberadaan lembaga antirasuah itu masih sangat dibutuhkan untuk memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Baca Selengkapnya
Baleg DPR soal Putusan MK:  Ada Hukum Baru, yang Lama Tidak Berlaku
Baleg DPR soal Putusan MK: Ada Hukum Baru, yang Lama Tidak Berlaku

DPR akan mengesahkan Revisi Undang-Undang Pilkada (RUU Pilkada) dalam rapat paripurna, Kamis (22/8).

Baca Selengkapnya
DPR dan Menkumham Kompak Bantah Anulir Putusan MK: Ketika Ada Hukum Baru, Hukum Lama Tak Berlaku
DPR dan Menkumham Kompak Bantah Anulir Putusan MK: Ketika Ada Hukum Baru, Hukum Lama Tak Berlaku

Wakil Ketua Baleg DPR Achmad Baidowi mengklaim DPR dan pemerintah justru telah mengadopsi sebagian putusan MK

Baca Selengkapnya
Ini Dampak Buruk Pembangkangan DPR Terhadap Putusan MK soal UU Pilkada
Ini Dampak Buruk Pembangkangan DPR Terhadap Putusan MK soal UU Pilkada

Dampak buruk yang bisa terjadi jika Baleg DPR RI menganulir putusan MK soal UU Pilkada, massa bisa turun ke jalan.

Baca Selengkapnya
Akui Revisi UU Lemahkan KPK, Mahfud Md: Saya Tidak Ikut Prosesnya
Akui Revisi UU Lemahkan KPK, Mahfud Md: Saya Tidak Ikut Prosesnya

Menko Polhukam Mahfud Md mengakui Revisi UU KPK melemahkan lembaga antirasuah. Namun, dia menegaskan tidak ikut dalam proses pembuatan regulasi itu.

Baca Selengkapnya
Yenny Wahid Kutip Ucapan Gus Dur: DPR Seperti Taman Kanak-Kanak
Yenny Wahid Kutip Ucapan Gus Dur: DPR Seperti Taman Kanak-Kanak

Yenny Wahid turut menolak RUU Pilkada. Dia memprotes sikap DPR merevisi UU Pilkada lewat sebuah postingan di akun Instagram @yennywahid.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud Ngeles Tak Terlibat Revisi UU KPK 2019 yang Melemahkan KPK, Ini Alasan Kuatnya
VIDEO: Mahfud Ngeles Tak Terlibat Revisi UU KPK 2019 yang Melemahkan KPK, Ini Alasan Kuatnya

Mahfud MD membantah tegas terlibat dalam penyusunan Revisi Undang-Undang (UU) KPK pada 2019

Baca Selengkapnya
KPU Ikut Putusan MK soal UU Pilkada, Tapi Konsultasi Dulu ke DPR
KPU Ikut Putusan MK soal UU Pilkada, Tapi Konsultasi Dulu ke DPR

Konsultasi ke DPR RI semata-mata tertib prosedur yang dilakukan KPU RI.

Baca Selengkapnya
KPU Minta Persetujuan Tertulis untuk Ubah PKPU, Anggota Komisi II: Bisa Timbul Kecurigaan
KPU Minta Persetujuan Tertulis untuk Ubah PKPU, Anggota Komisi II: Bisa Timbul Kecurigaan

Dia menilai, masih sangat cukup waktu untuk membahas rancangan PKPU ini dalam forum RDP.

Baca Selengkapnya
Nurul Ghufron Sebut Prabowo Bisa Anulir Capim dan Dewas KPK Periode 2024-2029
Nurul Ghufron Sebut Prabowo Bisa Anulir Capim dan Dewas KPK Periode 2024-2029

"Pak Prabowo saat ini sebagai Presiden juga memiliki kewenangan untuk itu, untuk kemudian menganulir," kata Ghufron.

Baca Selengkapnya