Plt Wali Kota Bekasi Keliru Ucapkan Sila Keempat Pancasila
Merdeka.com - Video rekaman Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto tidak lengkap saat menyebutkan sila ke-4 Pancasila viral di media sosial dan aplikasi percakapan. Peristiwa itu terjadi pada acara Bekasi Bersholawat di Stadion Patriot Candrabhaga, Minggu (18/3) kemarin.
Dalam rekaman video yang beredar, Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bersama sejumlah tokoh dan ulama seperti Habib Luthfi Bin Yahya dan Habib Husein Bin Yahya berdiri di atas panggung.
Sebelum acara tersebut dibuka, Tri terlebih dulu menyebutkan Pancasila di hadapan ribuan warga yang hadir. Saat mengucapkan bunyi sila ke-1 hingga ke-3, Tri terlihat lancar.
-
Apa pengertian Pancasila? Pengertian Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang memiliki arti prinsip atau dasar. Maka dari itu, Pancasila dapat diterjemahkan sebagai lima prinsip atau lima dasar.
-
Apa makna dari Sila Pertama Pancasila? Sila pertama dalam Pancasila adalah Ketuhanan yang Maha Esa Pancasila memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia harus memiliki kepercayaan dan bertakwa kepada Tuhan.
-
Apa makna dari kata-kata mutiara Pancasila? 'Pancasila adalah kompas moral yang menuntun kita menuju persatuan dan keadilan.'
-
Kapan Pancasila disampaikan sebagai pidato? Tanggal tersebut dipilih karena Presiden Soekarno menyampaikan pidato berjudul lahirnya Pancasila.
-
Mengapa kata-kata mutiara Pancasila penting? alam menghadapi tantangan globalisasi dan dinamika sosial, kata-kata mutiara tentang Pancasila dapat menjadi pengingat yang kuat akan jati diri bangsa Indonesia.
-
Bagaimana Pancasila digunakan untuk mengatur negara? Pancasila juga digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan aparatur negara sesuai pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Lebih tepatnya, bentuk ringkasan yang ada pada ringkasan dari UUD 1945 alinea ke-4. Yang mana setiap sila berisi tentang tujuan negara Indonesia yang sesungguhnya.
Namun ketika menyebutkan bunyi sila ke-4, dia mengucapkannya dengan tidak lengkap. Seharusnya sila ke-4 Pancasila berbunyi ‘kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan’.
"Empat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam perwakilan," katanya dalam rekaman video yang beredar di media sosial.
Tri mengakui kesalahannya itu. Dia juga sudah menyampaikan permohonan maaf terkait ketidaklengkapan dalam menyebutkan sila ke-4 Pancasila.
"Saya sudah mengucapkan permohonan maaf, karena manusia tempatnya salah," ujarnya, Senin (20/3).
Dia mengatakan, kekeliruan dalam menyebutkan bunyi butir Pancasila karena saat itu dirinya sedang merasa terharu dan bangga bisa berdiri bersama tokoh dan ulama besar.
"Saya kira sebagai manusia tentunya ada khilaf, ada salah, ini adalah semata-mata karena begitu bangganya, begitu terharunya, bagaimana kita bisa menghadirkan ulama besar, pemimpin besar yang bisa memberikan semangat spirit kebangsaan buat kita," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca SelengkapnyaKejadian ini terjadi di Polsek Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTernyata Bripka Rubangi mendapat tugas membacakan Pancasila secara mendadak.
Baca SelengkapnyaApa jadinya jika seorang personel kepolisian tak hafal Pancasila?
Baca SelengkapnyaJokowi menilai pernyataan Megawati ditujukan untuk internal PDIP.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaMegawati menilai, pada pelaksanaan Pemilu saat ini masyarakat tidak dapat menyalurkan hak konstitusionalnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaMegawati menyoroti konstitusi yang ikut dibelokkan penguasa demi kepentingan pribadi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan keresahannya terkait potensi kecurangan Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyindir Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaMegawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.
Baca SelengkapnyaMenurut Megawati, politik yang ada saat ini tidak lagi sejalan dengan Ideologi Pancasila dan Undang-Undang RI 1945.
Baca Selengkapnya