PMI Palembang tak berdaya berantas calo darah
Merdeka.com - Meski ulah calo darah yang berkeliaran di Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Palembang sudah terjadi sejak lama, namun petugas sepertinya kesulitan memberantasnya. Bahkan, hingga kini mereka masih gentayangan mendekati korbannya tanpa ada rasa takut.
Ketua PMI Cabang Palembang Anton Suwindro mengungkapkan, calo darah ini tidak setiap hari datang. Mereka baru beraksi saat ada isu stok darah kurang. Ia mengibaratkan, ada gula ada semut.
"Tidak setiap hari datangnya. Kalau stok darah kurang mereka baru berkeliaran," ujarnya kepada merdeka.com, Rabu (22/1).
-
Kenapa jumlah trombosit bisa menurun? Namun, ada kalanya jumlah trombosit dalam tubuh kita menurun, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit, pengobatan tertentu, atau kondisi genetik.
-
Kapan kasus Demam Berdarah meningkat? Genangan air bersih yang tidak terkelola juga berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Musim hujan sering menjadi waktu peningkatan kasus DBD karena tingginya angka populasi nyamuk akibat lingkungan yang basah.
-
Bagaimana darah rendah bisa terjadi? Jika Anda berdiri terlalu cepat setelah duduk atau tidur, tekanan darah Anda bisa turun secara tiba-tiba. Hal ini disebut sebagai hipotensi ortostatik.
-
Kapan gangguan sistem peredaran darah terjadi? Tubuh kita akan mengalami gangguan pada sistem peredaran darah ketika gravitasi melemah.
-
Kenapa suplai air PAM berkurang? Akibatnya, kuantitas air PAM yang sampai ke masyarakat menjadi berkurang.
-
Siapa yang terdampak dari kurangnya dokter? Pandemi Covid-19 telah menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya mempersiapkan perlindungan baik jiwa maupun kesehatan demi menjaga stabilitas keuangan keluarga.
Meski calo ini kerap mengganggu, Anton yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang ini mengaku cukup sulit untuk memberantas keberadaan calo tersebut. Alasannya cukup klise yakni masalah ekonomi dan transaksinya dilakukan di luar areal PMI.
"Sudah berapa kali kami larang, tapi tetap saja tidak berpengaruh. Mereka ini cukup lihai, kalau diawasi, mereka transaksinya di luar tapi masih seputaran PMI. Inilah yang menyulitkan untuk memberantasnya," ungkapnya.
Seperti diketahui, calo darah di PMI Cabang Palembang kerap menjual darah di atas harga normal. Untuk sekantong darah, dihargai Rp 700 ribu. Padahal, harga resminya hanya Rp 250 ribu untuk semua jenis darah.
Dalam melakukan aksinya, calo darah ini biasanya berpura-pura membutuhkan darah juga, lalu membantu keluarga pasien, dan menawarkan diri sebagai pendonor. Namun, tawaran itu tidak gratis. Penerima harus merogoh kocek lebih dari harga resmi yang dijual di PMI.
Parahnya lagi, ada calo yang sengaja menjadi pendonor dan dijual. Ironisnya, calo ini menjadi pendonor sebulan sekali atau tidak sesuai waktu yang ditetapkan.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaSudah hampir dua pekan, PMI Kota Depok setiap harinya mendistribusikan 10 ribu hingga 15 ribu liter air bersih untuk warga yang kesulitan air.
Baca SelengkapnyaCerita prajurit TNI tugas di Intan Jaya, Papua dan harus mengalami tidak lancarnya dukungan logistik.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam
Baca Selengkapnya