PNS Bekasi tipu puluhan pelajar hingga ratusan juta
Merdeka.com - Seorang staf di Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jawa Barat, AM, dilaporkan telah melakukan penipuan hingga mencapai ratusan juta. Modusnya, pelaku mengiming-imingi orangtua siswa bisa memasukkan anaknya ke sekolah negeri.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Rudi Sabarudin, mengatakan pihaknya mendapatkan laporan langsung dari para korbannya yang anaknya tak bisa masuk sekolah negeri. Total kerugiannya mencapai Rp 300 juta lebih, dari puluhan korban.
"Kasusnya sudah dilimpahkan ke inspektorat untuk diselidiki," kata Rudi di Bekasi, Senin (14/9).
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
Ia juga menyarankan kepada para orangtua siswa yang menjadi korban, agar melapor ke kepolisian. Sehingga, kasus pidananya bisa diproses, soalnya di pemerintah hanya sebatas pemberian sanksi kepegawaian. Menurut dia, modus pelaku ialah menjanjikan kepada calon siswa bisa memasukkan ke sekolah negeri.
Pelaku memanfaatkan sistem zonasi sebesar 10 persen dari kuota sekolah, lantaran nilai NEM-nya rendah. Padahal, kata dia, calon siswa harus berkompetisi nilai meskipun masuk melalui zonasi. "Nama saya juga dibawa-bawa, bahkan saya disebut menerima uang. Padahal tidak," kata Rudi.
Menurut dia, AM adalah stafnya yang berstatus PNS di bidang Bina Program. AM bertugas di dinasnya sejak dua tahun lalu. "Tahun lalu informasinya juga melakukan hal yang sama, tapi baru ketahuan sekarang," katanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku telah menipu dua orang dan total kerugian sekitar Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaUntuk bisa lulus sebagai CPNS, pelaku memberi syarat kepada korban memberikan uang Rp40 juta.
Baca SelengkapnyaPolsek Pondok Aren, telah meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaUntuk meyakinkan korban, tersangka mengatakan apabila tidak lulus maka uang bakal dikembalikan tanpa kurang sedikit pun.
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku sopir Kepala Dispendik dan mengaku bisa meloloskan siswa pada PPDB 2023. Orang tua sudah bayar puluhan juta tapi anaknya lolos PPDB.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca SelengkapnyaMarak penipuan berkedok lowongan kerja di Bekasi, milenial tak lepas dari penipuan ini.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar di lingkungan sekolahan Kota Depok, perihal pengisian data yang mengatasnamakan berasal dari KPK.
Baca SelengkapnyaKepala Sekolah SMKN 1 Sale sudah dibebastugaskan dari jabatannya setelah terbukti menarik pungli dari siswa.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca Selengkapnya