POGI Tidak Rekomendasikan Ivermectin untuk Ibu Hamil dan Anak Kecil
Merdeka.com - Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) tak merekomendasikan ivermectin untuk digunakan oleh ibu hamil dalam terapi Covid-19. Ini disampaikan oleh Ketua Umum POGI dr Ari Kusuma Januarto.
"Namanya obat cacing biasanya tidak direkomendasikan lah buat anak kecil maupun buat ibu hamil. terus terang saat ini kami belum rekomen untuk ivermectin ini walaupun saat masih dalam taraf uji klinis," katanya dalam konferensi pers daring, Jumat (2/7).
Lebih lanjut, Sekjen POGI, dr Budi Wiweko menjelaskan bahwa saat ini belum bisa diambil kesimpulan pasti terkait khasiat ivermectin untuk terapi Covid-19.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan obat ini diharapkan bisa digunakan? Jika hasilnya menunjukkan positif, maka obat ini diharapkan dapat diberikan izin diproduksi, dan dapat digunakan untuk para orang dewasa yang kehilangan gigi, pada tahun 2030 mendatang.
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Antibiotik apa yang paling sering resisten di Indonesia? Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, dr. Azhar Jaya, SH, SKM, MARS, mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari rumah sakit sentinel di Indonesia, resistensi terhadap antibiotik terus meningkat. Khususnya pada dua jenis bakteri berbahaya, yaitu Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae.
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
"Untuk ivermectin datanya masih inkonklusis," terang dia.
Dia menjelaskan, dalam studi in vitro ivermectin terbukti efektif 98 persen menghambat replikasi virus SARS-Cov-2. Namun ada tantangan dalam studi in vivo. Sebab membutuhkan dosis yang lebih tinggi.
"Studi in vivo repotnya membutuhkan dosis yang lebih besar. Itulah yang sangat ditakutkan adalah dosis terapinya. Apakah nanti dosis terapinya memberikan efek samping," ungkap dia.
Budi pun menyampaikan bahwa saat ini uji klinis ivermectin masih dilakukan. Kesimpulan yang lebih baik bisa diambil setelah uji klinis selesai.
"Sistematically view juga ada merekomendasikan ada yang tidak. Jadi masih sangat inkonklusis. Karena itu kita menunggu studi. Ivermectin clinical trial kita besar di 8 rumah sakit di Jakarta. Saya kira akan sangat luar biasa data ribuan mudah-mudahan interim analysis-nya akan dalam waktu 2 bulan atau 3 bulan," tandasnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak kecil terlebih bayi disarankan untuk tidak dikerok dengan benda yang kasar karena akan membuat si kecil kesakitan.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaObat-obatan tersebut dikonsumsi cukup lama dan dilakukan secara terus menerus.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, galon-galon tersebut sudah memiliki standar SNI dan telah melewati serangkaian penelitian dan uji kecocokan pangan.
Baca SelengkapnyaMitos mencukur bulu kemaluan saat hamil merupakan salah satu dari banyak kepercayaan yang berkembang dalam berbagai budaya.
Baca SelengkapnyaMitos-mitos semacam ini dapat mempengaruhi keputusan kesehatan ibu hamil tanpa dasar ilmiah yang kuat.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaKehamilan adalah perjalanan yang penuh dengan harapan. Selain itu, tak lupa si ibu juga mendengar mitos-mitos, seperti larangan untuk memotong rambut.
Baca Selengkapnya