Pohon beringin keramat Sumber Tiri kembali tumbang, timpa empat rumah dan warung
Merdeka.com - Pohon beringin keramat di lokasi wisata pemandian sumber tiri, di Dusun Panjer, Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (30/11) sore kembali tumbang. Diduga robohnya pohon beringin tua ini, karena tak kuat menahan hujan deras disertai angin kencang. Akibatnya 2 rumah dan 2 bangunan warung tertimpa batang pohon hingga rusak parah.
Dua rumah warga yang tertimpa pohon beringin yakni milik Lilik (40) dan Sunah (35) warga setempat. Sedangkan 2 warung yang tertimpa batang dan akar pohon milik Lilik dan Ida (37) juga warga setempat.
Rumah milik Lilikrusak dibagian depan. Ataprumah dan sebagian genting hancur tertimpa pohon. Sementara rumah milik Sunah juga dibagian teras. Sedangkan dua warung hancur nyaris rata dengan tanah akibat tertimpa batang bohon dan akar yang cukup besar.
-
Kenapa pohon ini hampir punah? Mereka terancam oleh Phytophthora cinnamomi, jamur air patogen yang menyebabkan kematian, dan oleh kebakaran hutan yang merajalela yang sesekali mengamuk di wilayah New South Wales ini.
-
Bagaimana pohon durian purba itu terlihat sebelum tersambar petir? Sebelum tersambar petir, pohon itu dapat terlihat dalam jarak 10 km.
-
Kenapa Curug Muncar terbengkalai? Dari keberadaan gazebo dan gardu pandang itu, sepertinya dulu tempat itu sempat dikelola dalam bentuk tempat wisata. Namun saat Brent Sastro berkunjung ke sana, seperti tak ada orang selain dirinya. Pemilik dua unit sepeda motor yang terparkir di sana pun tak tampak batang hidungnya.
-
Dimana pohon durian purba itu berada? Di Desa Kebongembong, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal, terdapat sebuah pohon durian purba.
-
Kenapa Gunung Padang dikubur? Yang lebih membingungkan lagi adalah kenyataan bahwa situs tersebut tampaknya sengaja dikuburkan beberapa kali, 'mungkin untuk menyembunyikan identitas aslinya demi tujuan pelestarian'.
-
Mengapa Sahabat Alam Blitar menanam pohon beringin? Sahabat Alam Mengutip Instagram @jagasemesta, pelestarian sumber mata air dilakukan dengan menanam pohon beringin. Pohon ini merupakan tanaman pelindung air yang dapat menyimpan dan mendekatkan air ke permukaan tanah.
Menurut Kadarisman (38), warga setempat, pohon beringin tua di sisi timur kolam pemandian sumber tiri roboh sekitar pukul 15.30 WIB, setelah hujan lebat disertai angin kencang di kawasan Mojosari. Untungnya, di lokasi wisata ini sedang sepi pengunjung, dan warung di lokasi pemandian juga semuanya sudah tutup.
“Tiba tiba pohon beringin berukuran besar tumbang. Untung pas angin kencang datang, semua orang yang berteduh di warung lari, sehingga tidak ada korban jiwa,” kata Kadarisman, Kamis (30/11)
Pembersihan batang pohon yang roboh dilakukan puluhan warga, Sukarelawan PMI Kabupaten Mojokerto, BPBD, Polisi dan TNI dengan menggunakan gergaji mesin. Hingga malam pembersian batang dan ranting pohon belum selesai. Akibat peristiwa ini keriguan yang dialami warga diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
"Korban jiwa, nihil. Untuk kerugian, diperkirakan mencapai puluhan juta, ini jumlah total. Karena di dalam warung juga ada dagangannya. Untuk rumah kan atap-atap yang rusak harus dibenahi," kata Didik Sudarsono, Kasi Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Mojokerto, di lokasi.
Sebelumnya, pada Minggu (26/11), ranting pohon beringin tua di wisata sumber tiripatah dan menimpa delapan orang pengunjung. Korban rata rata mengalami luka di bagian kepala, tangan dan kaki. Para korban dilarikan ke RSUD dokter Soekandar Mojosari.
Delapan orang korban tertimpa pohon beringin diantaranya, Samsul Wakid (38), Suryani (32), Tiara Eka Sastri Wakid (14), Zaswa (3), mereka satu keluarga asal Desa Ngimbangan, Kecamatan Mojosari. Sementara empat korban lainya, Edi Bagus Handoko (13) warga Desa Mojosari, Rohmad Sarin (50), Arif (13) warga Desa Seduri, dan Tuminah (55) warga Desa Gading, Kecamatan Pungging.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSeorang warga merekam detik-detik pohon besar jatuh hingga akhirnya menutup jalanan dan hampir menimpa pengendara di Jakarta Barat viral media sosial.
Baca SelengkapnyaPara pengunjung Mattabulu berteduh karena saat itu hujan deras. Di saat bersamaan, pohon besar di dekat pondok tumbang akibat angin kencang.
Baca SelengkapnyaAda enam pohon tumbang imbas hujan disertai angin kencang mengguyur wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaPohon tumbang tersebut ambruk hanya sekitar 20 meter saja dari kediaman Prabowo. Insiden itu terjadi ketika cuaca di lokasi sedang cerah-cerah saja.
Baca SelengkapnyaSaat ini pohon yang tumbang sudah diasesmen dan korban telah diserahkan ke keluarganya untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaSejak pagi tadi, cuaca di sekitaran kediaman Prabowo terlihat cerah-cerah saja. Tidak ada tanda-tanda angin kencang maupun mendung
Baca SelengkapnyaBPBD melaporkan ada 12 pohon tumbang usai hujan deras mengguyur Jakarta pada Rabu sore (3/7/2024).
Baca Selengkapnya