Pohon-Pohon Bertumbangan, Aktivitas Warga di Kupang Lumpuh Akibat Cuaca Ekstrem
Merdeka.com - Aktivitas warga di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) lumpuh akibat angin kencang dan cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut dampak dari siklon tropis Seroja sejak Senin (5/4) dini hari.
"Pohon-pohon tumbang menutupi jalan, saat ini warga fokus membersihkan rumah masing-masing," kata Bernardus Tokan, warga Kupang yang dihubungi dari Jakarta, Senin (5/4) seperti dilansir Antara.
Bernardus yang juga Kepala LKBN Antara Biro NTT mengatakan hujan yang berlangsung sejak Sabtu (3/4) saat ini sudah mulai reda, namun angin kencang masih melanda daerah tersebut.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Apa itu Siklon Tropis Anggrek? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
Selain pohon yang bertumbangan hingga menutup akses sejumlah jalan, kabel-kabel listrik dan telepon juga melintang di jalan, akibatnya aliran listrik terganggu.
Kantor LKBN Antara Biro NTT di Kupang juga terdampak bencana tersebut, pohon-pohon di halaman tumbang mengenai garasi dan merobohkan pagar.
Menurut dia, toko-toko juga masih tutup sementara kantor pemerintahan masih belum beraktivitas karena libur Paskah hari kedua bagi umat Kristiani.
Berdasarkan informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) angin kencang, longsor, banjir rob dan gelombang pasang melanda ibukota Provinsi NTT itu. Sebanyak 743 KK atau 2.190 warga Kupang terdampak. Selain itu, 10 rumah warga mengalami rusak sedang dan 15 titik akses jalan tertutup pohon tumbang.
Cuaca ekstrem yang melanda Kupang dan sejumlah daerah lainnya di NTT disebabkan oleh siklon tropis Seroja yang tumbuh di wilayah tersebut, dampak paling parah tercatat di Flores Timur dan Lembata yaitu banjir bandang yang menimbulkan 44 orang meninggal dunia di Flores Timur dan 11 orang di Lembata.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaMapolsek Sulamu di Kabupaten Kupang juga rusak parah.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang memicu terjadinya siklon tropis.
Baca SelengkapnyaDanau Masigit di Serang mengalami kekeringan selama 3 bulan.
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang tidak berpotensi tsunami ini membuat para ASN berhamburan keluar gedung kantor mereka.
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaEl Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaHujan deras disertai angin kencang melanda sebagian Kota Solo, Senin (26/2) sore.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca Selengkapnya