Polda Bali kecolongan, ada kelompok radikal nginap di hotel Nusa Dua
Merdeka.com - Polda Bali mengaku kecolongan dengan keamanan pihak hotel mewah di kawasan Nusa Dua, Bali. Terbukti, ternyata ada kelompok radikal yang menginap di salah satu hotel mewah selama satu minggu. Namun sama sekali tidak terendus oleh kepolisian.
Kapolda Bali Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto mengakui jika rata-rata hotel di Bali belum aman. Beruntung, kelompok radikal tersebut tak berbuat apa-apa di Bali.
Sugeng menjelaskan, sekitar dua minggu lalu terdeteksi tamu hotel yang berkomunikasi dengan beberapa kelompok radikal yang diduga jaringan terorisme. Sayangnya, kata dia, hal itu terdeteksi setelah tamu tersebut check-out dari hotel.
-
Kenapa TKN Prabowo tak khawatir? Menurut Herzaky, keempat menteri tersebut selama ini telah melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan sebaik mungkin serta telah sesuai aturan yang ada.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Siapa yang meminta polisi untuk tidak mengintimidasi? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengimbau agar kepolisian tidak melakukan intimidasi atau tekanan kepada seluruh pihak menjelang berakhirnya masa kampanye Pemilu 2024.
-
Kenapa Menteri Trenggono tidak menggunakan pengeboman untuk menenggelamkan kapal? 'Tidak pernah, nggak pernah (menenggelamkan),' kata Inspektur Jenderal (Irjen) KKP, Tornanda Syaifullah, kepada awak media di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (24/7). Tornanda mengatakan, bahwa kebijakan penenggelaman kapal ilegal melalui teknik pengeboman justru akan merusak ekosistem laut. Mengingat, terdapat area konservasi dibawah laut yang terdampak kebijakan pengeboman kapal.'Itu sebenarnya merusak, kalau kapal di bom, itu merusak konservasi di bawahnya, kan itu ikut rusak sebenarnya,' tegasnya.
"Justru saat tamu ini chek out, meninggalkan beberapa print out percakapan, dialog dengan beberapa orang kelompok yang diduga terorisme. Mereka tinggal seminggu di Bali, saya lupa nama hotelnya," kata Sugeng di sela Rapat Kerja Nasional (Rakerda) I Tahun 2016 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Nusa Dua, Bali, Sabtu (23/4).
Bagi dia, hal tersebut merupakan bukti nyata jika sistem keamanan hotel masih lemah. "Untung dia tidak melakukan apa-apa," ucap Kapolda.
Dia berharap, pihak hotel mengerahkan segala sumber daya untuk memberikan suasana aman dan menangkal sejak dini segala sesuatu yang mencurigakan. "Selain CCTV, pengerahan pengamanan di hotel perlu ditingkatkan. Juga pengamanan tradisional seperti pecalang," jelas dia.
Sugeng berharap, PHRI menjalin kerja sama dengan petugas dalam hal keamanan. "Kalau bapak-bapak butuh tenaga pengamanan, tapi tidak tahu harus ke mana, silakan berkoordinasi dengan kami," ajaknya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan ditangkapnya Dito, per hari ini ia telah resmi ditahan di Rutan Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaSandiaga pun mencontohkan Bali sebagai destinasi yang telah menjadi pilihan utama.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan, tidak ada penyekapan di hotel tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam penangkapan itu, satu unit mobil milik petugas rusak usai dilempari batu oleh sejumlah warga.
Baca SelengkapnyaDari informasi dihimpun, sejumlah Warga Negara Asing (WNA) diamankan polisi saat penggerebekan tersebut.
Baca SelengkapnyaSekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.
Baca SelengkapnyaKasus salah tangkap dan dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota kepolisian di Sukabumi menjadi atensi Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Baca SelengkapnyaMenurut Sandi, ritual itu ternyata terjadi di daerah Kabupaten Karangasem, bukan di Ubud Kabupaten Gianyar.
Baca SelengkapnyaPolisi membenarkan ada sekelompok aktivis yang sedang melaksanakan diskusi di dalam ruangan hotel di Jalan Hayam Wuruk Denpasar.
Baca Selengkapnya