Polda Bali Tangkap Dua Bule Viral Keroyok WNA di Kuta Utara
Merdeka.com - Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra mengatakan, bahwa dua diantara lima pelaku sekelompok Warga Negara Asing (WNA) yang melakukan penganiayaan sudah berhasil ditangkap.
"Sudah diamankan, ada dua dalam pemeriksaan kita," kata Irjen Putu saat di Terminal Kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (3/2) sore.
Sayangnya, ia belum bisa menjelaskan secara rinci lantaran kasus masih diusut penyidik. Yang pasti, pelaku yang merupakan komplotan WNA bukan polisi Internasional.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Apa yang terjadi di video viral tersebut? Sebuah video viral diunggah oleh akun TikTok @rismasf10 terkait peristiwa di gerbong wanita KRL jurusan Tanah Abang-Rangkas.Dalam video yang beredar, terdengar seorang ibu hamil marah-marah. Rupanya, ia marah karena direkam sembarangan oleh penumpang lain yang juga seorang wanita.'Nggak usah foto-foto saya, hapus! Terus maksudnya apa? Orang hamil diketawain? Gue lagi hamil pengen pakai kaya gini, nggak boleh? Saya udah curiga dari tadi. Etika anda kemana!' ucap ibu hamil tersebut.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang terlibat dalam video viral? Jadi, di videonya itu ada anak kecil mau belanja, anak-anak mudalah, terus dia bilang, 'Kak, kalau misal belanja di sini, dapat hadiah cium nggak dari Onyo (panggilan Betrand Peto)?',
-
Apa yang terjadi pada video viral itu? Sebuah video memperlihatkan seorang penumpang ojol berbadan besar yang kekecilan memakai helm.
"Bukan polisi internasional, mereka di sini-sini saja dan berselisih itu diantara mereka. Dan, kita sudah tangani mudah-mudahan dalam waktu dekat akan selesai," tuturnya.
"Kita masih mendalami ini saling melapor satu melaporkan penganiayaan, satu melaporkan pengeroyokan," ujarnya.
Seperti yang diberitakan, sekelompok Warga Negara Asing (WNA) yang menggunakan cadar melakukan penganiayaan kepada seorang warga asing dan peristiwa itu terekam di handphone warga dan menjadi viral di media sosial, pada Rabu (2/2).
Di video berdurasi pendek itu, terlihat ada sekitar lima orang WNA yang melakukan penganiayaan kepada seorang warga asing di bagasi mobil dan kini para pelaku masih dilakukan pengejaran oleh polisi.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara Iptu I Made Purwantara membenarkan peristiwa tersebut dan itu terjadi di area parkir Luxury Lime Villas Jalan Subak Sari, Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.
"Akibat kejadian tersebut korban menderita luka memar di bagian rahang sebelah kiri dan luka lecet pada lutut sebelah kiri," kata Purwantara Rabu (2/2) malam.
Ia menerangkan, peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi pada Rabu (2/2) sekitar pukul 12.30 Wita, dan korban pengeroyokan bernama Oleg Zheinov (53) asal Negara Ukraina.
Kronologinya, saat itu sekitar pukul 12.00 Wita saksi bernama Cenly Elounora Musa Lalenoh dan korban mendatangi tempat tinggal pelaku bernama Volodymyr Kamisky (30) di TKP untuk menanyakan pertanggungjawaban atas hilangnya motor Honda PCX milik saksi yang disewa oleh pelaku.
Kemudian, pelaku tidak mau bertanggungjawab atas kehilangan motor tersebut dan menuduh saksi mencuri sepeda motor itu. Lalu, pelaku menelpon teman-temannya dan pada pukul 12.30 Wita, ada empat orang yang tidak dikenal dan mengaku sebagai polisi internasional datang dengan menggunakan mobil Fortuner warna hitam tanpa nomor polisi.
Selain itu, mereka menggunakan rotator dan membunyikan sirine dan datang ke receptionist villa dan langsung memukul korban dan menyeret dan memukuli korban sampai ke mobil pelaku dan di dalam mobil pelaku berusaha mengikat korban.
"Berdasarkan saksi, para pelaku membawa paksa saksi dan korban menaiki mobil. Para pelaku (melaju) ke arah Kediri, Tabanan, dan menyekap korban di suatu tempat selama sekitar dua jam. Dan para pelaku juga merampas handpone merk xiaomi milik korban dan memaksa meminta sandi handphone tersebut," imbuhnya.
Selain itu, para pelaku mengancam bilamana tidak memberikan sandi handphone maka pelaku akan mematahkan kaki korban. Karena, merasa terancam korban memberikan sandi handphone tersebut.
"Saksi juga menerangkan pada handphone yang dirampas oleh pelaku tersebut terdapat kartu ATM beserta catatan penting di Bank ID dan passwordnya," ujarnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih mengejar bule yang mencekik dan memukul warga Bali.
Baca SelengkapnyaBeredarnya video porno itu tentu meresahkan karena dianggap mencoreng nilai dan norma-norma yang ada di Bali.
Baca SelengkapnyaBule Polandia itu mulanya menerbangkan drone di area kelab dan ditegur. Tapi tak terima.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul di bagian kepala, pipi kiri dan paha kanan menggunakan tangan dan tongkat.
Baca SelengkapnyaImigrasi Bali belum mengetahui identitas bule tersebut dan asalnya dari mana
Baca SelengkapnyaViral Dua Bule Pakai Baju Seksi Promosi Situs Porno, Pemprov Bali Ungkap Sanksi yang Bisa Dijatuhkan
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan identifikasi (profiling) rekaman video viral WNA diduga berbuat mesum di pesisir Pantai Kuta Mandalika.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Bali menyematkan wanita dari godaan dua pemotor ugal-ugalan.
Baca SelengkapnyaAksi bule di Bali kembali curi perhatian. Kali ini bule membuat baret mobil di Legian, Bali.
Baca SelengkapnyaPasangan itu belum diketahui identitasnya. Polisi masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaBeredar video hoaks tentang peristiwa tawuran di daerah Sesetan, Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan sebenarnya video tersebut adalah video lama dan kejadiannya sekitar satu tahun yang lalu.
Baca Selengkapnya