Polda Banten Akan Periksa Barang Bawaan Mahasiswa yang Demo 11 April
Merdeka.com - Polda Banten bakal melakukan filterisasi aksi unjuk rasa mahasiswa pada 11 April di wilayah Banten. Termasuk pergerakan massa mahasiswa dari Banten ke Jakarta, pada Senin (11/4).
Kepada merdeka.com, Minggu (10/4), Ditpamobvit Polda Banten Kombes Pol. Edy Sumardi mengatakan, skema filterisasi guna mencegah adanya barang terlarang yang dibawa para demonstran.
"Untuk antisipasi pergerakan massa aksi akan ke Jakarta dan di Banten. Kita akan kawal dan layani dengan baik. Iya kayak (mencegah), Sajam, narkoba, miras dan lain-lain, namanya antisipasi dan filterisasi," kata Edy.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
Terkait lokasi titik filterisasi nantinya, kata Edy, Polda Banten akan mengimbau dan mengecek di beberapa pos filterisasi pada perbatasan Kota dan Kabupaten Tangerang. Termasuk di beberapa Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten, (KP3B).
"Kita coba untuk imbau, jika perlu kita sekat, riksa barang bawaan dan kita putar balikkan untuk mengurangi kepadatan massa di Jakarta. Semua dilakukan sesuai SOP dan secara humanis," imbuhnya.
Kendati demikian, Edy memastikan jika skema filterisasi ini dilakukan bukan bertujuan melarang atau mencegat para demonstran yang hendak berangkat aksi ke Jakarta nantinya.
"Bukan dicegat. Tapi dilakukan filterisasi dengan cara imbauan dan pemeriksaan terhadap barang-barang bawaan dan lain-lain," kata Edy.
Secara terpisah, Dirsamapta Polda Banten Kombes Pol. Murwoto mengatakan, apel pasukan dilaksanakan untuk mengecek kesiapan personel dan sarana prasarana yang bakal ditugaskan untuk mengamankan aksi unjuk rasa.
"Hari ini Polda Banten gelar apel pasukan, apel ini diikuti sebanyak 400 orang, terdiri dari dalmas, rantis, K9, unit negosiasi dan personel Ditpamobvit Polda Banten," kata Murwoto.
Selain kesiapan personel, apel kali ini juga turut mengecek kesiapan peralatan pengamanan aksi unras yang meliputi tameng, helm, dakura, tongkat, apar, tali dalmas, hingga flashball setiap personel.
"Selain itu juga dilakukan kesiapan kendaraan untuk digunakan dalam rangkaian pengamanan aksi unjuk rasa," sebutnya.
Kesiapan kendaraan juga meliputi 2 unit mobil double cabin, 6 unit mobil patroli Almera, 8 unit motor, 2 unit mobil air water cannon, 4 unit bus dan truk, 1 unit mobil public address, 6 unit mobil Raisa, 1 unit mobil satwa, serta puluhan kendaraan Ditpamobvit Polda Banten.
Meski demikian berkaitan langkah pengamanan besok, kata Murwoto, dalam pengamanan aksi unjuk rasa Polda Banten tetap mengendapkan pendekatan humanis, dengan mengutamakan tim negosiasi dari satuan kerja Polwan.
"Dalam melaksanakan pengamanan kami akan mengedepankan pendekatan humanis, tim negosiator akan ditambah perkuatannya dari Polwan Satker lainnya, tim nego menjadi formasi awal yang bertemu massa, agar komunikatif dan menguasai keterampilan dalam bernegosiasi dengan massa aksi," imbuhnya.
Murwoto juga menegaskan personel Polda Banten yang bertugas tidak ada yang membawa senjata api nantinya. Dan melengkapi setiap kejadian dengan dokumentasi baik positif maupun negatif sebagai barang bukti.
"Personel tidak membawa senjata api dan amunisi tajam dalam pengamanan, sesuaikan dengan SOP dan tetap dengan pendekatan humanis,"katanya.
"Personel dilapangan agar mendokumentasikan kegiatan positif dan temuan negatif dilapangan yang dapat digunakan sebagai basis foto dan video dalam penegakan hukum," sambungnya.
Untuk diketahui jika BEM SI berencana kan menggelar unjuk rasa nasional di Istana Negara, Jakarta dengan estimasi sekitar 1.000 massa aksi pada 11 April.
Dengan membawa salah satu isu, yakni menolak perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu. Termasuk, mendesak Presiden Joko Widodo untuk memerintahkan para menterinya berhenti bicara perpanjangan masa jabatan dan penundaan pemilu.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
sudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaKapolda memastikan semua mahasiswa yang sempat diamankan sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaPuluhan remaja yang tertangkap itu masih berstatus pelajar.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut Kejati Banten bertindak netral dan tegas dalam menegakkan hukum di Provinsi Banten, terutama terkait pelaksanaan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPara pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaMengimbau kepada pihak sekolah agar siswanya tidak menggunakan knalpot brong
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.929 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal jalannya unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP Adian Napitupulu menemukan lebih dari 50 demonstran yang menolak RUU Pilkada ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaNamun dalam perjalanan dicegah sejumlah aparat kepolisian, dan aksi pun dilakukan berjarak sekira 200 meter dari Markas Polda Banten.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca Selengkapnya