Polda DIY belum tetapkan status hukum perekrut dr. Rica
Merdeka.com - Dua perekrut dr. Rica Tri Handayani buat masuk ke dalam organisasi Gerakan Fajar Nusantara, Eko dan Veni, hingga saat ini memilih tutup mulut usai dibekuk di Bandara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Keduanya tidak mau memberikan keterangan apapun kepada polisi terkait tujuan mereka merekrut Rica.
Kapolda DIY, Brigadir Jendral Polisi Erwin Triwanto mengatakan, karena keduanya belum mau buka mulut, hingga saat ini pihak kepolisian belum bisa menetapkan keduanya menjadi tersangka.
"Belum bisa kita tetapkan sebagai tersangka, karena kita sama sekali belum mendapat keterangan baik dari perekrut dan juga korban," kata Erwin kepada wartawan dalam jumpa pers di Polda DIY, Senin (11/1).
-
Kapan Vina dan Eki dibunuh? Keduanya dibunuh sekelompok pemuda bermotor dengan cara keji pada 27 Agustus 2016 silam.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana ekor manusia hilang? Dalam studi ini, para peneliti menemukan mutasi DNA unik yang terkait dengan hilangnya ekor leluhur pada gen TBXT, yang berperan dalam pengaturan panjang ekor pada hewan berekor.
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Sampai saat ini, lanjut Erwin, polisi juga belum tahu akan menjerat Eko dan Veni dengan delik apa. Sebab belum diketahui motif dan bagaimana mereka membujuk Rica sehingga mau pergi meninggalkan suaminya.
"Belum tahu, kita masih belum tahu motifnya apa. Kalau sudah tahu, baru kita tahu pasal yang dilanggar," tambah Erwin.
Rica yang hilang pada 30 Desember lalu berhasil ditemukan Polda DIY di Pangkalan Bun. Saat menghilang, Rica meninggalkan surat berisi alasannya pergi meninggalkan suaminya. Dalam surat itu, Rica mengatakan ingin berjuang di jalan Allah S.W.T., dan meluruskan ajaran Islam. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah Pegi Setiawan dibebaskan, Iptu Rudiana seperti hilang ditelan bumi.
Baca SelengkapnyaDua nama yang telah ada dalam ketetapan pengadilan dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky tetap ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaMabes Polri turut angkat bicara terkait polemik dari kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky setelah Andi dan Dani dihapus dari daftar buronan Polda Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dan penetapan tersangka terhadap Pegi Setiawan dinyatakan tidak sah
Baca SelengkapnyaJules mengungkapkan, hingga saat ini bapak dari korban Eki masih mengalami trauma pasca kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKompolnas akan mengecek bagaimana proses penangan kasus yang dimulai dari Polres Cirebon Kota.
Baca SelengkapnyaSelain mendalami peran Pegi yang sempat berstatus DPO, para terpidana turut dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dan penetapan tersangka terhadap Pegi Setiawan dinyatakan tidak sah.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mau bicara banyak perihal peran Pegi dalam kasus pembunuhan Vina.
Baca SelengkapnyaIa menegaskan bahwa kasus ini masih terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaHakim menyatakan proses penetapan Pegi Setiawan sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat tidak sah.
Baca SelengkapnyaMajelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung mengabulkan gugatan praperadilan tersangka pembunuhan Vina dan Eky Cirebon, Pegi Setiawan.
Baca Selengkapnya