Polda DIY periksa lima saksi terkait penganiayaan terhadap anak PRT
Merdeka.com - Polda DIY terus melakukan penyelidikan kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh AC kepada pembantu rumah tangga (PRT) bernama Sartini (36) dan putranya JM (1,5). Hingga Jumat (18/11), Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimsus) Polda DIY sudah memanggil lima saksi terkait dugaan penganiayaan dan kekerasan yang dilakukan oleh AC.
Direskrimsus Polda DIY, Kombes Pol Frans Tjahyono menuturkan, dari lima orang saksi, tiga orang diperiksa pada Kamis (17/11) malam. Sedangkan dua orang saksi lainnya diperiksa pada Jumat (18/11). Saksi-saksi yang dipanggil diantaranya adalah tetangga tempat AC membuka usahanya di daerah Jalan Parangtritis, Bantul.
Untuk pengembangan kasus, jumlah saksi yang dipanggil tidak akan mengikat. Pasalnya masih ada alat bukti lain yaitu hasil visum dari korban.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang akan PDIP ajukan sebagai saksi? PDIP tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang. Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat mengungkapkan, PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK) di antaranya seorang kepala kepolisian daerah (kapolda) terkait gugatan hasil Pilpres 2024 setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
"Masih menunggu hasil visum dari RS Bhayangkara Polda DIY. Visum baru selesai lusa. Visum yang dilakukan kemarin sudah secara keseluruhan. Jelas gunanya sebagai alat bukti yang kuat," terang Frans, Jumat (18/11) di Mapolda DIY.
Hingga saat ini penyidik Ditreskrimsus Polda DIY sudah melakukan evaluasi terkait penyidikan selama dua hari terakhir. Ini dilakukan untuk proses selanjutnya dalam menetapkan status terlapor serta untuk mengatur langkah penanganan yang akan dilakukan selanjutnya.
"Nanti kalau sudah ada kesimpulan akhir, akan kami bawa terlapor secara paksa,” tegas Frans.
Diberitakan sebelumnya, Sartini bersama dengan JM putranya dan ditemani beberapa kerabat mendatangi Polda DIY pada Selasa (15/11). Ia melaporkan tindak kekerasan dan penyekapan yang dilakukan oleh majikannya AC. Saat melapor, Sartini menerangkan perbuatan keji yang dilakukan oleh majikannya tersebut mulai dari penyiksaan fisik dan mental kepada putranya, JM.
JM berulangkali menjadi korban penganiayaan dan kekerasan oleh AC. Penganiayaan AC kepada JM diantaranya JM disiksa mulai dari menyiram air panas ke bagian alat kelamin.
JM juga pernah dimasukkan ke dalam mesin cuci dan lemari es selama berjam-jam. Menyengat dengan besi panas pada bagian perut, hingga mengikat karet kencang pada jari kaki sehingga tulangnya bergeser. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini mencuat setelah viral pengakuan ibu korban putrinya dilecehkan ayah kandung.
Baca SelengkapnyaWarga kadang mendengar suara rintihan dari rumah pelaku.
Baca SelengkapnyaPenyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
Baca SelengkapnyaTujuh dari empat saksi diperiksa polisi di antaranya saat tersangka ditangkap di daerah Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaTermasuk penyelidikan terhadap pelaku yang diduga anak seorang selebriti.
Baca SelengkapnyaSaat ini sudah dua korban yang melapor. Polisi berjanji mengusut tunta kasus ini dan memeringati pihak-pihak tertentu agar tak mempersulit penyidikan.
Baca SelengkapnyaKasus ini dilaporkan pada Juli lalu, namun baru diproses bulan Oktober ini.
Baca SelengkapnyaTetangga kerap mendengarkan suara rintihan dari rumah pelaku.
Baca Selengkapnya