Polda DIY terus cari keberadaan dr Rica yang hilang di Yogya
Merdeka.com - Polda DIY terus melakukan penyelidikan untuk memecahkan teka-teki hilangnya dr Rica Tri Handayani beserta putra balitanya. Polisi juga melacak keberadaan dua orang penjemput dr Rica yakni Venia Arinanda dan suaminya Eko Purnomo. Veni dan Rica keduanya memiliki hubungan sepupu.
"Lagi penyelidikan, lagi kita lacak keberadaannya. Kita kerjasama dengan Bareskrim Polri untuk membantu kami mengetahui di mana mereka berada," kata Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hudit Wahyudi kepada wartawan, Sabtu (9/1).
Hudit belum dapat menyimpulkan apakah mereka memiliki hubungan dengan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang diduga berada di balik menghilangnya beberapa orang di beberapa daerah, seperti Purbalingga dan Sukoharjo.
-
Siapa yang ditangkap terkait hilangnya pria tersebut? Bulan lalu, polisi menangkap keduanya dengan tuduhan keterlibatan dalam kematian dan hilangnya pria tersebut.
-
Dimana Jenderal Polri bertugas? Carlo Brix Tewu merupakan seorang Purnawirawan Polri yang sekarang menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
"Belum dapat kami simpulkan apakah ada hubungannya atau tidak. Kita berdasarkan fakta dan data. Bisa saja, semua tidak ada yang tidak mungkin. Fakta dan data satu persatu masih kita satukan," ungkapnya.
Sebelumnya beredar kabar bahwa dr Rica Tri Handayani bersama anak balitanya berada di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat bergabung dengan Gafatar.
"Belum, belum ada. Masih kita selidiki terus. Belum ada data fakta ke arah sana mudah-mudahan dapat terungkap. Kita tidak boleh menyimpulkan tanpa fakta hukum. Kami harus berdasar fakta di lapangan," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar tiga buronan pembunuh Vina kabur ke Jakarta sebelumnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaUli menyebut ada tiga tujuan menyurati Polda Jawa Barat, salah satunya meminta keterangan mengenai perkembangan pencarian tiga DPO.
Baca SelengkapnyaBanyak hal janggal dari keterangan mereka yang mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) soal keterlibatan tiga tersangka buron.
Baca SelengkapnyaDengan suara bergetar dan menangis, Rudi mengatakan terus mencari para tersangka yang telah mengambil nyawa sang anak
Baca SelengkapnyaPihak Dinkes Kabupaten Bogor akan mempertemukan kedua keluarga dan mengecek dugaan kelalaian rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKematian wanita inisial YY (27) yang ditemukan tanpa tanpa busana di indekos kawasan Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur (Jaktim), masih tanda tanya.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan terus memburu keberadaan tersangka DPO
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut 3 DPO terus diburu. Dalam kasus ini sudah delapan orang divonis, 7 seumur hidup, 1 delapan tahun bui.
Baca SelengkapnyaTim gabungan dikerahkan untuk mencari yang bersangkutan.
Baca Selengkapnya