Polda Jabar Buka Kemungkinan Penyelidikan Penyebab Banjir Bandang di Garut
Merdeka.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) memberi sinyal akan melakukan penyelidikan terkait penyebab terjadinya banjir bandang yang menerjang wilayah Kecamatan Sukawening dan Karang Tengah, Kabupaten Garut.
"Mungkin ke depannya kita lakukan penyelidikan, tapi kita masih fokus untuk menyelamatkan masyarakat. Untuk sementara kita masih fokuskan penyelamatan masyarakat untuk mengantisipasi risiko terjadi susulan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago, Senin (29/11).
Erdi mengungkapkan bahwa Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana sudah meninjau lokasi kejadian banjir bandang. Dalam peninjauan tersebut, Kapolda memberikan kebijakan untuk membuat dapur umum dan menyelamatkan masyarakat di sepanjang bantaran sungai.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Mengapa banjir bandang terjadi? Di Indonesia sendiri, bencana alam ini sudah marak terjadi di hampir semua titik daerah.
-
Di mana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Apa yang menyebabkan banjir bandang di Grobogan? 'Tanggul sungai jebol pada Senin (5/2) malam dan tim BPBD Grobogan langsung ke lokasi kejadian,' kata Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih dikutip dari ANTARA.
-
Bagaimana banjir bandang terjadi di Grobogan? Pada Selasa pagi (6/2), banjir bandang terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
-
Mengapa banjir terjadi di Pekalongan? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
"Dapur umum ada tiga titik. Itu yang dilakukan teman-teman TNI, Brimob, dan Pemda setempat. Itu sesuai dengan lokasi yang berdekatan dengan bencana kemarin," ungkapnya.
Adapun untuk langkah penyelamatan warga yang berada di bantaran sungai, menurutnya menjadi penting karena rawan kembali terdampak manakala hujan kembali turun.
"Itu sudah diungsikan, disiapkan beberapa tempat (pengungsian), termasuk ada di pondok pesantren, di masjid, di gudang-gudang. Tempat yang disiapkan (untuk pengungsian) ada tempat tidur dan sudah dilaksanakan," jelasnya.
Hari ini, pihaknya juga melakukan trauma healing di lokasi-lokasi pengungsian kepada masyarakat dan anak-anak. "Diberi hiburan supaya yang bersangkutan tidak mengingat yang kemarin terjadi," ucapnya.
"Intinya semuanya sudah dapat diatasi, masyarakat diungsikan, dapur umum sudah ada. Itu setiap hari pagi siang malam itu disiapkan sesuai kebutuhan. Itu sudah bisa didistribusikan," tutup Erdi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang itu terjadi diuga disebabkan oleh tanggul yang jebol
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, pengembang perumahan Villa Rizki Insani bakal diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaPrediksi hujan tersebut akan terjadi diberbagai daerah diantaranya Sumatera Barat, Bengkulu hingga Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaTingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca SelengkapnyaTampak puting beliung besar membawa berbagai material beterbangan.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumbar Minta Bantuan Rp1,5 Triliun untuk Penanganan Dampak Banjir Bandang
Baca SelengkapnyaSaat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca Selengkapnya