Polda Jabar pastikan tak ada kalimat Tauhid dalam video pengeroyokan Haringga
Merdeka.com - Polda Jabar memastikan dalam video penganiayaan terhadap Haringga Sirila (23) tidak ada teriakan lafad tauhid. Masyarakat diminta untuk tidak terpancing dan mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian.
Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat dihubungi, Selasa (25/9).
Dia menjelaskan, polisi mempunyai video yang menjadi alat bukti. Hal itu berbeda dengan video lain yang saat ini beredar di media sosial.
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Apa yang diklaim di video tersebut? Dalam video berisi gabungan dari berbagai macam video yang ditambah dengan narasi dari bahwa Jokowi dan Kapolri CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi dan Kapolri Copot Polda Jabar Karena Batalkan Sidang Pegi Beredar sebuah video yang menarasikan Presiden Joko Widodo dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo mencopot jabatan Kapolda Jawa Barat (Jabar) karena batalkan persidangan tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan alias Pegi.
-
Apa yang diklaim dalam video? Viral unggahan video di Reels Facebook yang mengklaim jika kacamata hitam dapat menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit. Pembicara dalam video tersebut menilai, bahwa memakai kacamata hitam justru meningkatkan bahaya dari radiasi ultraviolet matahari untuk mengurangi risiko kanker kulit.
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Kenapa video tersebut diklaim tidak benar? Sehingga secara keseluruhan isi dan narasi video tidak ada kaitannya dengan Anies yang ditetapkan sebagai tersangka terkait JIS.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
"Kami memiliki (videonya) persis tidak ada kalimat tauhid. yang jelas alat bukti yang kami miliki tidak seperti itu. Dapat dipastikan itu tidak benar," tegasnya.
Polisi menduga ada pihak yang melakukan pengeditan video. Pihak kepolisian mengaku akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dia mengimbau masyarakat tetap berkepala dingin dan tidak terprovokasi dan tidak menyebarkan kembali video yang beredar.
"Kami akan melakukan penyelidikan melibatkan dirkrimsus melalui tim cyber. Kalau masalah dubbing akan diuji digital forensik," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, insiden pengeroyokan mewarnai laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018). Dalam peristiwa itu, satu orang dikabarkan meninggal dunia.
Aksi pemukulan tersebut tersebar dalam rekaman video berdurasi 29 detik di media sosial dan aplikasi pesan whatsapp. Dari Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa itu terjadi di sekitar stadion menjelang pertandingan.
Satu orang pria terlihat korban dipukuli oleh tangan kosong. Pada akhir video terlihat pria lain memukulinya menggunakan benda tumpul. Korban diketahui bernama Haringga Sirila (23), warga Bangunusa RT 13/RW 03, Kel. Cengkareng Timur, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam menerima segala informasi.
Baca SelengkapnyaPadahal, terlihat dalam video Andika telah menyodorkan tangannya tanda ingin berjabat tangan.
Baca SelengkapnyaMenurut Polda Jabar, kabar hoaks itu diperoleh dari sebuah video dari channel Youtube
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaKlaim penemuan kuburan massal dan tengkorak di Pondok Pesantren Al Zaytun adalah tidak benar alias hoaks.
Baca SelengkapnyaKlaim ribuan babi diangkut dari Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu adalah tidak benar.
Baca SelengkapnyaDalam video berisi gabungan dari berbagai macam video yang ditambah dengan narasi dari bahwa Jokowi dan Kapolri
Baca SelengkapnyaKemenag dan MUI berkoordinasi dalam menangani masalah video viral memperbolehkan tukar pasangan suami istri.
Baca SelengkapnyaVideo bernarasi Anies dan PDIP akan gugat KPU itu telah ditonton sebanyak 4,8 ribu kali di platform youtube dengan berbagai komentar warganet
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaIrjen Sandi Nugroho membantah isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon tertentu dalam Pemilu
Baca SelengkapnyaTNI turun tangan usut kasus kematian Vina Cirebon? Simak penelusurannya
Baca Selengkapnya