Polda Jabar Selidiki Video Ustaz Rahmat Baequni Soal Petugas KPPS Meninggal Keracunan
Merdeka.com - Ustaz Rahmat Baequni terancam berurusan dengan aparat hukum. Hal itu berkaitan dengan video ceramah tentang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal karena diduga diracun.
Dalam video yang beredar, ia menyatakan sepanjang sejarah penyelenggaraan Pemilu di Indonesia, belum pernah terjadi petugas yang meninggal dunia hingga mencapai ratusan jiwa seperti yang terjadi pada penyelenggaraan Pemilu 2019.
"Sesuatu yang belum pernah terjadi dan ini tidak masuk di akal," katanya mengutip dalam video.
-
Kenapa ketua KPPS dibacok? Pemicunya karena saat pencoblosan siang harinya pelaku kesal istrinya yang hamil meminta didahulukan mencoblos tetapi tidak digubris korban. OS tetap menyuruh istri pelaku mencoblos sesuai antrean.
-
Bagaimana ketua KPPS dibacok? Dia membacok kepala korban hingga terluka parah di bagian kiri.
-
Apa yang terjadi pada ketua KPPS? Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Siapa yang membacok ketua KPPS? Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
-
Siapa yang dimakamkan di video viral? Sebuah video dua anak kecil berkunjung ke makam sang ibu viral di TikTok.
"Bapak ibu sekalian, ada yang sudah mendapat informasi mengenai ini? Tapi ini nanti di-skip ya. Bapak ibu sekalian yang dirahmati Allah, ketika semua yang meninggal ini dites di lab, bukan diautopsi, dicek di lab forensiknya, ternyata apa yang terjadi? Semua yang meninggal ini mengandung dalam cairan tubuhnya, mengandung zat yang sama, zat racun yang sama. Yang disebar dalam setiap rokok, disebar ke TPS. Tujuannya apa? Untuk membuat mereka meninggal setelah tidak dalam waktu yang lama. Setelah satu hari atau paling tidak dua hari," lanjutnya.
Tujuannya, ia katakan agar mereka tidak memberikan kesaksian tentang apa yang terjadi di TPS.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat dikonfirmasi mengakui bahwa institusinya telah menerima pelimpahan berkas dari Mabes Polri, terkait video ceramah tersebut.
Berkas tersebut akan segera dilakukan gelar perkara oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar untuk mengetahui pelanggaran hukum yang terjadi. Hal itu pun sekaligus terkait rencana pemanggilan Rahmat Baequni.
"Sudah, kita sudah menerima pelimpahan berkas dari Mabes Polri. Untuk pemanggilannya nanti kita menunggu perkembangan dari penyidik," ucapnya saat dihubungi, Rabu (19/6).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menanggapi hal itu PJ Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan pihaknya telah memerintahkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk menyelidiki kebenaran video
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang Muhammad Umar membenarkan bahwa pria teler yang ada dalam video itu adalah anggota PPK Kecamatan Rajeg.
Baca SelengkapnyaVideo itu sebelumnya disebar petugas lapas yang kini mendapat sanksi mutasi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi saat salat Idulfitri 1445 H di Lapangan Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (10/4) lalu.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaAnggota KPPS tersebut menunjukkan dua jari dan menyebutkan nama Calon Presiden RI Prabowo.
Baca SelengkapnyaBeredar video sejumlah warga di Banjarmasin teler dengan narasi akibat makan buah kecubung.
Baca SelengkapnyaEko menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksan, video tersebut sudah lama dibuat dan tidak tersimpan lagi di telepon genggam miliknya.
Baca SelengkapnyaNarasi yang beredar bahwa Panji Gumilang telah dihukum mati di Nusa Kambangan.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III DPR Fraksi PKS Adang Daradjatun menyoroti tajam dua kasus besar di Polda Sulteng dan Polda NTT
Baca SelengkapnyaMayjen Rafael menyebut Praka RM telah ditahan Pomdam Jaya untuk menjalani proses penyelidikan
Baca SelengkapnyaSeorang guru ngaji meninggal dalam keadaan yang mampu membuat hati tersentuh.
Baca Selengkapnya