Polda Jateng periksa 2 orang terkait kode Wi-Fi radikalisme
Merdeka.com - Aparat Polrestabes Semarang memeriksa dua orang terkait temuan 3 kode Wi-Fi bernada radikalisme di sekitar Jalan Tusam Timur, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Selain itu, satu unit komputer juga disita polisi dari sebuah kamar indekos tak jauh dari lokasi.
"Ada dua orang yang kita mintai keterangan. Bukan ditahan, namun diperiksa," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Sugiharto saat ditemui di Mapolrestabes Semarang, Rabu (2/3).
Selain itu, lanjut Sugiharto, polisi juga memeriksa beberapa saksi lainnya. Meski demikian, pihaknya mengimbau agar masyarakat tak perlu khawatir terkait kemunculan 3 kode Wi-Fi berbau radikalisme atau teroris yaitu 'ISIS Tembalang', 'Pusat Perakitan Bom SMG' dan 'Kami Tidak Takut Polisi'.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Siapa yang meminta polisi untuk tidak mengintimidasi? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengimbau agar kepolisian tidak melakukan intimidasi atau tekanan kepada seluruh pihak menjelang berakhirnya masa kampanye Pemilu 2024.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak usah khawatir. Kami sudah lakukan penanganan secara cepat," jelasnya.
Kini, satu unit perangkat komputer telah dibawa ke Polda Jateng untuk diperiksa data-data di dalamnya. Selain itu, untuk mengungkap kasus yang diduga merupakan kasus kejahatan di dunia maya atau cyber crime ini, Polrestabes Semarang juga bekerjasama dengan Polda Jateng.
"Kami juga bekerjasama dengan Ditreskrimsus (Direktorat Reserse Kriminal Khusus) Polda Jawa Tengah, karena yang mempunyai alat khusus pelacakan Wi-Fi itu Krimsus," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal, terlihat dalam video Andika telah menyodorkan tangannya tanda ingin berjabat tangan.
Baca SelengkapnyaJenderal polisi tersebut juga tidak menampik evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh.
Baca SelengkapnyaRumah kosong ditinggal pemilik pulang kampung kerap menjadi sasaran pencurian dan kebakaran.
Baca SelengkapnyaKecurigaan warga sekitar makin memuncak saat ada seorang yang mengaku sebagai ojol berhenti di lokasi.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaPenangkapan bermula dari laporan warga yang mencurigai aktivitas di salah satu kontrakan.
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKominfo tidak menoleransi segala bentuk kejahatan siber, termasuk pencurian data pribadi.
Baca SelengkapnyaPatroli ini menyasar sejumlah tempat yang dinilai rawan, mulai dari warung remang-remang hingga area perkantoran.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaBerikut perintah tegas Komandan Kodim ke perwira Intel.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga menyoroti maraknya judi online di kalangan TNI Polri.
Baca Selengkapnya