Polda Jatim akan Tes Kejiwaan Pendeta Diduga Cabuli Jemaat
Merdeka.com - Polisi masih mendalami adanya dugaan korban lain dari tersangka pencabulan HL, seorang pendeta sebuah gereja besar di Surabaya. Tidak hanya itu, polisi juga berencana memeriksakan kejiwaan tersangka pada psikiater.
Pendalaman terhadap dugaan adanya korban pencabulan lain ini diungkapkan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan. Ia menyatakan, saat ini polisi telah menerima adanya informasi soal dugaan adanya korban lain dari pendeta HL ini.
"Ini (korban lain) baru informasi. Kita akan menunggu dengan adanya ini tidak menutup kemungkinan ada pengaduan lain. Tetapi yang jelas korban yang satu sudah lengkap buktinya cukup, dan sekarang menjalani proses pemeriksaan semuanya dan kita akan kembangkan ke lainnya," ujarnya, Senin (9/3).
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
Ditegaskan soal adanya korban lain tersebut, Kapolda menyatakan bahwa saat ini banyak sekali informasi yang masuk pada penyidik Kepolisian. Atas informasi-informasi itu, pihaknya akan melakukan pendalaman terkait dengan bukti-bukti yang ada.
"Informasi banyak sekali masuk, kita pelan-pelan akan melakukan pendalaman. Ini kita akan mendalami isu itu, informasi kita dalami. Tidak segampang itu, banyak informasi-informasi kita harus sesuai bukti dan fakta lapangan kita akan putuskan," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim, Kombes Pol Pitra Ratulangi mengatakan, selain mendalami dugaan adanya korban lain, polisi juga berencana melakukan pemeriksaan secara psikologis kejiwaan tersangka. Sebab korban yang melapor dicabuli saat itu masih di bawah umur.
"Pasti kita akan lakukan pemeriksaan secara psikologis. Kalau dilihat usia korban segitu, berarti ada indikasi mengalami kelainan seksual. Anak (korban) juga lakukan trauma healing dan semacamnya," tandasnya.
Terpisah, dikonfirmasi melalui sambungan telepon, kuasa hukum tersangka Pendeta HL, Jeffry Simatupang menyatakan tidak mempermasalahkan upaya polisi untuk memeriksakan kejiwaan kliennya. Ia mengaku akan mendampingi sang klien dan mendukung langkah polisi untuk menguak kebenaran atas kasus tersebut.
"Bagi kami tidak masalah, kita akan dampingi dan mensupport polisi untuk menguak kebenaran atas kasus ini," katanya.
Disinggung soal kemungkinan ada korban lain dari tersangka pendeta HL, Jeffry menyayangkan pernyataan dari polisi yang dianggapnya sebagai bentuk spekulasi.
"Itu spekulasi. Itu spekulasi, kalau ada informasi kemungkinan (korban lain) jangan disampaikan dong. Namanya kan kemungkinan. Tapi kalau sudah pasti baru disampaikan. Seharusnya kalau masih kemungkinan jangan diomongkan dong, kalau sudah ada korban lain namanya A,B,C, D, boleh disampaikan. Nah itu malah membuat bias. Nanti teman-temen wartawan ditulis korban lebih dari satu," ujarnya.
Sebelumnya, dugaan pencabulan oleh pendeta salah satu gereja besar di Surabaya ini sesuai dengan laporan polisi bernomor LP : LPB/155/II/2020/UM/SPKT tertanggal 20 Februari 2020 lalu.
Polisi menyebut, korban dicabuli oleh tersangka sejak masih di bawah umur. Kasus ini terbongkar saat korban hendak menikah. Tersangka pun ditangkap pada Sabtu (7/3) lalu oleh polisi di area Perumahan Pondok Tjandra, Waru, Sidoarjo, saat hendak pergi keluar negeri.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis tersangka serta menggali motif melakukan tindakan keji tersebut.
Baca SelengkapnyaDiduga, para santriwati itu dicabuli oleh oknum guru ngaji di salah satu pesantren.
Baca SelengkapnyaPenyidik telah melayangkan panggilan kepada Ahli untuk dimintai pandangannya dalam kasus pendeta Gilbert.
Baca SelengkapnyaPegi Setiawan menjalani pemeriksaan oleh tim psikologi selama dua hari pada akhir pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSaat ini Polda Jabar telah melakukan pemeriksaan tes psikologi forensik terhadap Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaKeputusan menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan karena penyidik telah menemukan adanya unsur tindak pidana.
Baca SelengkapnyaTim psikolog melakukan pengetesan kepada sejumlah saksi, termasuk orang tua Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaSampai saat itu, penyidik Polda Jawa Tengah sudah memeriksa 17 saksi.
Baca SelengkapnyaVisum et repertum psycriatrium dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaDiperiksa Penyidik, Dua Korban Dugaan Pelecehan Eks Rektor UP Berharap Tersangka Segera Ditetapkan
Baca SelengkapnyaPolisi akan melibatkan psikolog untuk mendalami kondisi kesehatan mental George Sugama Halim alias GSH.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, kata Widodo, sudah ada tiga orang yang diduga menjadi korban pencabulan guru ngaji itu melapor ke polisi.
Baca Selengkapnya