Polda Jatim akui bantu Densus 88 tangkap terduga ISIS di Malang
Merdeka.com - Densus 88 Mabes Polri menangkap terduga anggota Negara Islam Irak dan Syria di Malang, Jawa Timur, Rabu (25/3). Terduga, Abdul Hakim Munabarai (AHM), ditangkap di sebuah warnet di Jalan Arief Margono, Kota Malang, sekitar pukul 10.00 WIB.
Dikonfirmasi terkait ini, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Anas Yusuf membenarkannya.
"Memang benar, ada kegiatan penangkapan yang dilakukan Tim Densus 88 Mabes Polri. TKP-ny di Malang. Dalam hal ini, Polda Jatim hanya membantu saja," terang Anas di sela Rapat Pimpinan Polda Jawa Timur di Gedung Mahameru.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Kenapa kasus Ida belum terungkap? “Keluarga korban tentu berharap kasus ini terang benderang dengan menangkap pelakunya. Polres Batubara diminta untuk lebih serius dalam menangani kasus ini. Kalau mampu tak mampu mengungkap, serahkan saja ke Polda Sumut,“
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Sayangnya, jendral polisi bintang dua ini tidak bisa menerangkan secara detail terkait penangkapan terduga teroris di Malang tersebut. Sebab, itu menjadi kewenangan pihak Mabes Polri.
"Itu di Mabes Polri, karena memang Polda hanya sebatas membantu saja," dalihnya.
Anas juga tidak menampik perkembangan gerakan radikal yang mulai merambah Jawa Timur. Untuk itu, pihaknya terus melakukan pemantauan dan upaya-upaya pencegahan dini dengan melibatkan semua komponen masyarakat.
"Kita akan libatkan semua komponen, termasuk para alim ulama, tokoh masyarakat serta seluruh stageholder yang ada di Jatim terkait masalah ISIS ini. Kita juga akan petakan semua wilayah, tidak hanya di Malang. Masalah perkembangannya, nanti kita infokan kembali," ucapnya.
Anas juga menyebut, perkembangan ISIS dari pengamatannya, sangat tertutup, termasuk soal 16 WNI yang hilang di Turki beberapa waktu lalu. Yang 10 orang di antaranya warga Surabaya.
"Memang mereka sangat tertutup. Dari hasil penelusuran kita, jaringan ISIS ini memang tertutup, termasuk soal cara beribadahnya, terlihat wajar-wajar saja. Tidak ada yang mencurigakan, tapi kemudian diketahui bergabung dengan ISIS, saat mereka hendak menyeberang dari Turki ke Suriah. Jadi kita memang sulit memantau gerakan-gerakan ini," papar Anas.
Seperti diketahui, Tim Densus 88 yang dibackup Polda Jawa Timur, sekitar pukul 10.00 WIB tadi, telah mengamankan seorang terduga anggota ISIS di sebuah warnet di Jalan Arief Margono, Kota Malang.
AHM diketahui sebagai warga Jalan Ade Irma Suryani Nasution Gg III/306, Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Sehari-hari, AHM bekerja sebagai penjual kopi. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTim Densus Antiteror Polri saat ini masih mendalami keterlibatan HOK, dengan kelompok teroris dengan memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaDensus 88 pastikan dua tersangka terduga teroris di Jakbar tidak ada kaitannya dengan teroris HOK yang ditangkap di Batu, Malang
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaDia belum bisa menjelaskan secara rinci terkait penangkapan teroris.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaSekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mendalami peran dari HOK seorang pelajar yang ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris di Batu, Malang.
Baca Selengkapnya