Polda Jatim butuh 2-3 hari ungkap identitas jasad korban AirAsia
Merdeka.com - Tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Polda Jawa Timur mengaku memerlukan waktu dua sampai tiga hari buat memastikan identitas jasad korban pesawat AirAsia QZ8501 jatuh pada Minggu pekan lalu (28/12). Masa itu termasuk dua jenazah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan baru saja tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Jalan A. Yani, Surabaya, sore tadi (31/12).
Hal ini disampaikan Kabid Dokes Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono, dalam jumpa persnya di Mapolda Jawa Timur petang tadi. "Sekarang dua jenazah sudah proses. Sekarang sampai fase dua, yaitu pemeriksaan jenazah yang hasilnya akan kita bandingkan dengan informasi dari pihak keluarga. Nanti akan kita informasikan," kata Budiyono di hadapan awak media.
Budiyono menjelaskan, sebelum proses identifikasi dan autopsi selesai mereka belum bisa memastikan identitas pasti jenazah tersebut.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
"Yang jelas, satu laki-laki, satu perempuan. Untuk memastikan itu (identitas) butuh waktu dua sampai tiga hari. Apalagi, meski kondisi dua jenazah ini baik dan utuh untuk dilakukan proses identifikasi, kondisinya sudah mulai membusuk karena tiga hari berada dalam air," jelas Budiyono.
Namun, Budiyono dan tim akan berusaha semaksimal mungkin supaya identifikasi dan autopsi kedua jenazah bisa selesai dengan cepat, sehingga bisa segera diserahkan ke pihak keluarga masing-masing. Buat menyelesaikan proses itu, dia menyiapkan 15 tenaga forensik dari RS Bhayangkara.
"Jumlah ini akan bertambah, ketika sudah banyak jenazah yang datang. Makanya kita ingin secepat mungkin menyelesaikannya, agar tidak menumpuk," sambung Budiyono.
Mapolda Jawa Timur juga sudah menyiapkan tempat khusus buat menampung jenazah-jenazah korban AirAsia jatuh di sekitar perairan Kalimantan Tengah. "Sudah disiapkan 15 meja autopsi dan kontainer pendingin berkapasitas 200 jenazah," tandas Budiyono.
Sore tadi, dua jenazah korban AirAsia QZ8501 tiba di Surabaya. Sebelum tiba di RS Bhayangkara, kawasan rumah sakit milik Polri di lingkungan Polda Jawa Timur ini disterilkan. Kondisi jenazah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu kondisinya baik dan utuh, meski sudah mengalami pembusukan karena tiga hari berada di dalam air.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaProses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tidak berjalan mudah setelah dua korban terjebak di badan pesawat.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengaku kesulitan mengautopsi kedua jenazah.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaKompolnas telah menerima paparan penanganan kasus, melihat tempat kejadian perkara (TKP) di ruang tahanan dan mewawancarai beberapa tahanan yang menjadi saksi.
Baca Selengkapnya