Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polda Jatim nilai kasus penganiayaan ulama di Tuban dibesar-besarkan

Polda Jatim nilai kasus penganiayaan ulama di Tuban dibesar-besarkan Ilustrasi Garis Polisi. ©2015 merdeka.com/afif

Merdeka.com - Tahun 2018 hingga 2019, merupakan tahun politik. Rangkaian peristiwa yang terjadi di tahun-tahun ini, menjadi sangat sensitif. Contohnya seperti kasus penganiayaan ulama di Tuban dan Lamongan, Jawa Timur yang terjadi beberapa hari terakhir.

Namun, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera menegaskan, bahwa peristiwa di Tuban dan Lamongan beberapa hari lalu itu bukan kasus penyerangan.

"Terminologi penyerangan (jika) seseorang atau kelompok yang datang kepada tempat tertentu untuk melakukan pengrusakan dan penganiayaan, dan sebagainya," ujar Barung kepada wartawan di Mapolda Jawa Timur, Selasa (20/2).

Kasus di Tuban misalnya. Dijelaskan perwira tiga melati di pundak ini, peristiwa itu terjadi ketika ada seseorang yang ingin berobat kepada salah satu Gus (panggilan untuk anak kiai).

Pelaku, lanjutnya, sering berobat. Tapi karena menunggu lama, mulai pagi sampai malam belum dilayani, dia marah dan melakukan pengerusakan.

"Itu adalah kasus yang paling betul-betul kentara sekali. Bahwa itu bukan penyerangan," tegasnya.

Sementara di Lamongan, kejadian bermula dari seseorang yang diduga gila, diminta menyingkir dari tempat ibadah. Namun yang bersangkutan marah dan mengejar kiai yang mengusirnya. "Tidak ada penganiayaan. Yang ada hanyalah insiden yang sengaja dibesarkan. Kiai sendiri sudah menyatakan," ucapnya.

Meski demikian, Barung mengaku Polda Jawa Timur tetap mewaspadai semua kejadian tersebut. Sebab ada dugaan, bahwa ada yang sengaja membesar-besarkan kasus ini untuk mengusik ketentraman Jawa Timur. "Kami belum menyebutnya pihak lain, tetapi ada isu ini sengaja disebar, itu jelas," sesal Barung.

Mengelar razia orang gila

Untuk mengantisipasi kejadian susulan yang dikhawatirkan bisa memicu reaksi publik dan mengganggu kondusifitas Jawa Timur di masa kampanye Pilkada Serentak 2018, Barung mengaku, pihaknya tengah mengambil langkah cepat, berinisiatif melakukan razia di beberapa daerah kabupaten/kota.

Karena sasaran razia adalah orang-orang gila yang berkeliaran di jalan-jalan, Dinas Sosial pun dilibatkan. "Kita bekerjasama dengan Dinas Sosial di masing-masing kabupaten untuk melakukan razia terhadap orang-orang gila," ungkap Barung.

Selain itu, untuk menjaga kerawanan, Polda Jawa Timur juga bekerjasama dengan TNI, termasuk berkoordinasi dengan pihak Korem dan Kodim, dalam hal pengamanan terhadap simbol-simbol maupun tokoh agama. "Kita kawal semua pesantren. Apa kebutuhan pesantren akan kita penuhi dalam rangka pengamanan," tegasnya.

Sebelumnya, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan kasus penganiayaan terhadap pengasuh Ponpes Karangasem, Lamongan, KH Hakam Mubarok yang terjadi pada Minggu (18/2). Kasus ini sempat viral di media sosial. Dari pendalaman polisi, pelaku diduga menderita sakit jiwa, karena selalu bicara tidak jelas.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Duduk Perkara Dokter Koas di Palembang Dipukuli Keluarga Dokter Gara-Gara Jadwal Piket
Duduk Perkara Dokter Koas di Palembang Dipukuli Keluarga Dokter Gara-Gara Jadwal Piket

Korban harus menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka cukup parah.

Baca Selengkapnya
Viral Dokter Koas di Palembang Dianiaya Keluarga Dokter, Polisi Turun Tangan
Viral Dokter Koas di Palembang Dianiaya Keluarga Dokter, Polisi Turun Tangan

Penganiayaan itu terekam dalam video warga dan viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Polisi Tetapkan Pria Berkaus Merah Tersangka Penganiayaan Dokter Koas UNSRI Viral di Medsos
Polisi Tetapkan Pria Berkaus Merah Tersangka Penganiayaan Dokter Koas UNSRI Viral di Medsos

Tersangka mengakui perbuatannya melanggar hukum dan menyesal.

Baca Selengkapnya
Imam Masjid di Kramat Jati Jaktim Nyaris Ditusuk Pria, Begini Kronologinya
Imam Masjid di Kramat Jati Jaktim Nyaris Ditusuk Pria, Begini Kronologinya

Keterangan keluarga pelaku diketahui, pelaku sering berdiam diri dan bengong.

Baca Selengkapnya
Kronologi Caleg di Banjarmasin Dianiaya Hingga Ditusuk, Pemicunya Dendam Bertahun-tahun
Kronologi Caleg di Banjarmasin Dianiaya Hingga Ditusuk, Pemicunya Dendam Bertahun-tahun

Polisi memastikan penganiayaan itu tak berkaitan dengan kontestasi politik yang sedang dijalani korban.

Baca Selengkapnya
Perawat di Luwu Dikeroyok Keluarga Pasien sampai Diseret Keluar Puskesmas, Penyebabnya Sepele
Perawat di Luwu Dikeroyok Keluarga Pasien sampai Diseret Keluar Puskesmas, Penyebabnya Sepele

Perawat tersebut sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.

Baca Selengkapnya
Polisi di Sumsel Aniaya Petani Hingga Lebam, Kapolres Klaim Anak Buahnya Gangguan Kejiwaan
Polisi di Sumsel Aniaya Petani Hingga Lebam, Kapolres Klaim Anak Buahnya Gangguan Kejiwaan

Peristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.

Baca Selengkapnya
Orangtua Dokter Koas di Palembang Dipukuli Tolak Berdamai, Desak Pelaku Diproses Hukum
Orangtua Dokter Koas di Palembang Dipukuli Tolak Berdamai, Desak Pelaku Diproses Hukum

Pihak keluarga mendesak pelaku diproses hukum karena pemukulan dilakukan pelaku membuat wajah Luthfi memar serta syok berat.

Baca Selengkapnya