Polda Jatim Sebut Anggota KPPS di Blitar Dipukul bukan Dibacok
Merdeka.com - Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan anggota KPPS Luki Setya (29) di Kelurahan Sukorejo, Blitar bukan dibacok, melainkan di pukul. Kasus ini terjadi lantaran pelaku bernama Yunan Amir tersinggung saat diminta mencelupkan jari setelah mencoblos.
"Ada pemberitaan ya, di salah atau media. Saya tidak menyebut nama medianya. Ada ketua KPPS melakukan pembacokan atas seseorang karena tersinggung masalah pencelupan jari setelah pencoblosan," kata Frans Barung Mangera dikonfirmasi di sela kunjungannya di Tulungagung, Rabu (17/4). Dikutip dari Antara.
Menurut Barung, terduga pelaku memukul menggunakan gagang golok yang mengenai dagu korban, namun tidak sampai parah. Apalagi menyebabkan goresan luka yang berdarah-darah.
-
Siapa yang membacok ketua KPPS? Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
-
Bagaimana ketua KPPS dibacok? Dia membacok kepala korban hingga terluka parah di bagian kiri.
-
Kenapa ketua KPPS dibacok? Pemicunya karena saat pencoblosan siang harinya pelaku kesal istrinya yang hamil meminta didahulukan mencoblos tetapi tidak digubris korban. OS tetap menyuruh istri pelaku mencoblos sesuai antrean.
-
Bagaimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat. 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2). Muhdlor mengatakan, pemeriksaan masih akan berlangsung usai istirahat siang. Dia memastikan akan memberikan keterangan sebenar-benarnya.
-
Apa yang terjadi pada ketua KPPS? Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
-
Siapa yang melakukan pungli di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
"Mengalami luka, ringan sekali di dagu. Tetapi yang diberitakan adalah 'Ketua KPPS 16 Sukorejo (Blitar) dibacok'. Ini kan enggak benar," ujarnya meluruskan informasi.
Kedua yang diluruskan Barung soal identitas korban Luki Setya (29), yang notabene adalah anggota KPPS dan bukan ketua KPPS.
Penjelasan Barung, pelaku Yunan Amir dan korban Luki Setya selaku petugas KPPS sempat terjadi cekcok mulut pascapencoblosan yang dilakukan pelaku.
Luki meminta Yunan mencelupkan jari ke tinta yang disediakan panitia penyelenggara pemungutan suara. Namun Yunan menolak. Keduanya pun bersitegang hingga akhirnya setelah didamaikan dan ditengahi petugas, pelaku bersedia melakukan pencelupan jari ke tinta.
Yunan Amir melenggang pulang. Tapi rupanya dia masih menyimpan amarah dan mengambil golok di rumahnya untuk kemudian kembali mendatangi TPS 16 Kelurahan Sukorejo untuk mengintimidasi korban Luki Setya sehingga terjadilah pemukulan itu.
"Yunan Amir sekarang sedang kami cari. Doakan segera tertangkap. Karena kami juga sudah tahu rumahnya, siapa dia. Yunan ini kan juga anggota daripada salah satu (calon) yang terdaftar di TPS 16. Ini yang terjadi, bukan seperti yang diberitakan bahwa ada pembacokan. Tidak ada itu," ucapnya.
Barung memastikan tindakan penyerangan itu, meski berdampak luka ringan, disengaja. Dan karena ada unsur kesengajaan itu, maka insiden itu masuk ranah pidana. Terlebih ini korbannya adalah anggota KPPS yang sedang bertugas.
Jadi ada pasal di dalam KUHP, kalau ini namanya petugas juga di saat dia menjalankan tugas sebagai anggota KPPS, apakah ini apakah ini masuk ranah yang namanya pemilu. Mengganggu jalannya Pemilu, masuk Bawaslu kemudian masuk ruang lingkup Gakkumdu, akan dilihat dulu, katanya.
"Tapi yang jelas ini sudah masuk penanganan Polri maupun pihak terkait yang lain. Di Kota Blitar, Polres Blitar Kota sudah menangani masalah ini," tutur Barung Mangera.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Baca SelengkapnyaSebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaSaat ditegur, pelaku malah menghajar korban serta petugas KPPS
Baca SelengkapnyaMassa merupakan pendukung salah satu calon anggota legislatif.
Baca SelengkapnyaBawaslu turun tangan menyelidiki kasus surat suara Pramono-Rano yang dicoblos ketua KPPS di TPS 028 Pinang Ranti.
Baca SelengkapnyaDua petugas Satpol PP Surabaya yang berniat membantu warga, justru babak belur diamuk oknum buruh
Baca SelengkapnyaPolda Sumsel merotasi beberapa anggotanya, termasuk dua perwira pertama yang diduga melakukan pengeroyokan dan pelecehan terhadap wanita pengunjung klub malam.
Baca SelengkapnyaDidik mengaku instansinya akan bersikap profesional dalam penanganan kasus ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini, korban sedang pemulihan di bagian mata yang dipukul pelaku.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Desa Teluk Pandak, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo pada September 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan ini diduga berkaitan dengan alat peraga kampanye (APK) calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dan Sukamto.
Baca Selengkapnya