Polda kesulitan awasi penyalahgunaan bahan kimia untuk mercon
Merdeka.com - Kasus ledakan petasan atau mercon yang menewaskan empat orang di Bumiayu, Kecamatan Kedung Kandang, Kabupaten Malang menunjukkan adanya praktik penyalahgunaan bahan kimia di masyarakat. Padahal tidak sedikit nyawa melayang sia-sia akibat ledakan, terutama saat proses pembuatan.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiadji mengaku kesulitan memantau peredaran dan penyalahgunaan bahan kimia yang terus terjadi di masyarakat. Pihaknya terus mengimbau dan meminta masyarakat agar tidak melakukan perbuatan yang berdampak fatal bagi keselamatan manusia.
"Jadi begini, Jawa Timur ini gudangnya (petasan), di Sulawesi Selatan kemarin diamankan ternyata pembuatnya juga dari Jawa Timur. Janganlah menyalakan petasan, ini menyangkut nyawa orang, jangan meracik dan menyalakan," kata Anton di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Selasa (27/10) malam.
-
Kenapa polisi mengimbau warga untuk tidak meniru perilaku yang ada di video? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
-
Bagaimana TNI-Polri menyampaikan pesan di Pemalang? Dengan dipandu seorang tokoh warga, mereka berpatroli berbekal toa untuk memberikan woro-woro pada warga.
-
Siapa yang meminta polisi untuk tidak mengintimidasi? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengimbau agar kepolisian tidak melakukan intimidasi atau tekanan kepada seluruh pihak menjelang berakhirnya masa kampanye Pemilu 2024.
-
Apa pesan yang disampaikan Kapolresta Pekanbaru? Jeki dan anak buahnya juga memberikan paket bantuan sosial. Paket diberikan kepada Zulkarnain dan sejumlah warga yang memburuhkan di daerah Jalan Adi Sucipto Kecamatan Bukit Raya itu.
-
Bagaimana Pemprov Jateng mencegah narkoba? Upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba.
-
Bagaimana Polisi Pekanbaru melibatkan admin medsos untuk cegah hoax? Polresta Pekanbaru mengambil langkah inovatif dengan melibatkan admin media sosial publik dalam upaya mencegah hoaks dan isu sara selama Pemilu 2024.Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
Tidak dipungkiri, di Jawa Timur masih marak pembuatan petasan, terutama di daerah tapal kuda, seperti Probolinggo, Pasuruan, Jember, Banyuwangi, bahkan Malang. Mereka dengan keahliannya, memanfaatkan bahan yang ada untuk dijadikan bahan peledak.
"Di mana-mana ada kebiasaan membunyikan petasan. Ada budaya kegiatan tertentu menyalakan mercon, terutama daerah tapal kuda," katanya.
Bahkan petasan di daerah pesisir sengaja digunakan menjadi bom ikan atau bondet. Padahal efek ledakannya berbahaya bagi manusia dan merusak alam. Termasuk menghilangkan nyawa, seperti ledakan di Bumiayu, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang, Minggu (25/10) lalu.
"Kita tidak bisa mengawasi penuh, yang bisa mengimbau masyarakat. Kalau mengetahui segera melapor polisi atau pihak berwajib," katanya.
Pelarangan penjualan bahan kimia tidak bisa dilakukan, karena amonium nitrat juga digunakan untuk pupuk pertanian dan nelayan. Selama ini yang terjadi adalah penyalahgunaan bahan-bahan tersebut.
"Toko kimia juga digunakan untuk alat pertanian, nelayan dan segala macam, itu tidak bisa. Amonium nitrat itu bahan untuk pupuk juga," ungkapnya.
Sementara itu. penyidik telah meminta keterangan 10 saksi yang mengetahui peristiwa ledakan Bumiayu. Polisi masih mengejar keterangan dari para saksi untuk mengetahui asal muasal dan motif pembuatan petasan.
Namun polisi belum menentukan tersangka dalam kasus ini. Bahkan pemilik rumah, Nawardi masih melarikan diri pasca terjadi ledakan. Pihaknya mengaku kesulitan, karena beberapa saksi kunci masih kondisi sakit dan berduka akibat ledakan.
"Seperti saksi Sholikin, masih terluka dan anaknya juga jadi korban meninggal," ujar Kepala Satuan Resese Kriminal Polres Malang Kota, AKP Harianto Rantesalu.
Polisi menyita 30 kilogram bahan peledak, sumbu dan selongsong petasan sebagai barang bukti. Berdasarkan keterangan saksi, Harianto juga mengungkapkan kalau petasan yang meledak berencana digunakan untuk acara pengajian.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cegah Kebakaran saat Malam Tahun Baru, Warga Jakarta Diimbau Tidak Main Petasan
Baca SelengkapnyaSatriadi juga mengajak masyarakat agar bersama-sama menciptakan perayaan tahun baru yang aman, nyaman, dan penuh suka cita.
Baca SelengkapnyaMeski tidak ada sanksi, kata Latif, untuk razia tes uji emisi tetap dilakukan.
Baca SelengkapnyaSelain itu, masyrakat dilarang untuk tidak bermain petasan.
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi mereka ke rumah sakit terdekat. Namun karena keterbatasan peralatan, keduanya dirujuk ke Palembang.
Baca SelengkapnyaPolri harus membuka diri dengan melakukan evaluasi pelaksanaan operasi pengamanan massa.
Baca Selengkapnya"Iya untuk ke depan tidak ditilang," kata Kombes Nurcholis.
Baca SelengkapnyaBukan tersangka yang didapat, para aparat kepolisian ini justru dikeroyok oleh warga Kampung Ambon.
Baca SelengkapnyaPatroli ini menyasar sejumlah tempat yang dinilai rawan, mulai dari warung remang-remang hingga area perkantoran.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang nobar diimbau untuk tidak membawa petasan
Baca SelengkapnyaViral di media sosial adanya sejumlah APK berbentuk baliho yang terlihat terpasang di trotoar yang mengganggu pejalan kaki.
Baca SelengkapnyaPencegahan ini sekaligus untuk menghindari dampak buruk terhadap ekosistem dan masyarakat sekitar.
Baca Selengkapnya