Polda Metro Bebaskan 11 Orang Terkait Viral Ambulans Kabur Dikejar Polisi
Merdeka.com - Polda Metro Jaya membebaskan 11 orang terkait video viral mobil Ambulans ditembak gas air mata dan dikejar anggota Polisi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan setelah menjalani pemeriksaan secara intensif, diketahui ke-11 orang tersebut merupakan relawan.
"Ya relawan. Semuanya sudah kita kembalikan. Oke," kata Yusri saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (15/10).
-
Siapa yang terlibat dalam video viral? Jadi, di videonya itu ada anak kecil mau belanja, anak-anak mudalah, terus dia bilang, 'Kak, kalau misal belanja di sini, dapat hadiah cium nggak dari Onyo (panggilan Betrand Peto)?',
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Siapa yang viral? Belum lama ini, aksi seorang wanita yang memberi kejutan pergi umrah untuk semua karyawannya viral di TikTok.
"Jadi memang 4 orang yang kami amankan sebenarnya semua total ada 11 dari 2 ambulans kejadian di Menteng sekitar pukul 06.00 Wib, yang kita ketahui bersama bahwa viral di medsos," katanya.
Sementara untuk 2 mobil ambulans masih di tahan untuk proses penyidikan.
Kemudian, penyidik masih melakukan proses pengumpulan bukti-bukti untuk menentukan tersangka. Menurut dia, perkara ini telah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan.
"Alat bukti untuk mengumpulkan konstruksi pasal apa yang dipersangkakan pada mereka nantinya," ujar dia.
Kronologis Kejadian Ambulans Kabur Versi Relawan
Pada kesempatan yang berbeda, Pengurus Team Rescue Ambulance Indonesia (TRAI) Korwil Jakarta Raya, Muhammad Kahfi membenarkan apabila yang terekam dalam video viral ambulans di Menteng adalah anggotanya yang saat ini sudah dipulangkan dari Polda Metro Jaya
"Tim kita ada 10 orang tapi ditambah 1 relawan lagi dari yang relawan warna merah. Jadi ada total yang ditahan itu 11 dan sudah dipulangkan," kata Kahfi kepasa merdeka.com, (15/10).
Kahfi menyampaikan sebelum insiden yang viral di media sosial, tim dari TRAI sejak pagi telah bersiap untuk membantu apabila ada jatuh korban saat kericuhan terjadi.
"Padahal kita ingin membantu tulus, dan kita sempat dapatkan info dari rekan-rekan tim medis bahwa di kalau ada korban bisa dibawa ke PP Muhamadiyah, karena ada relawan disana juga," katanya.
Lanjutnya pada siang hari melakukan briefing dan berkomunikasi dengan pihak PP Muhamadiyah yang juga memiliki posko medis
"Pada siang hari kita lakukan brifing, sekitar pukul 3 sore itu kita berangkat ke keluar untuk mengevakuasi korban. Karena banyak kabar sudah banyak korban yang berjatuhan karena kena gas air mata," katanya.
"Jadi saat sebelum kejadian di Menteng, Kami sebelumnya sudah mengantarkan pasien yang kita antar ke Rumah Sakit Islam Jakarta. Nah, jadi dari RS menuju ke Pusat Muhamadiyah, rombongan ditahan di Menteng oleh Brimob," sambungnya.
Alasan Ambulans Kabur
Kemudian, Kahfi mengungkapkan alasan mobil ambulans melarikan diri, karena si sopir merasa panik disaat sekumpulan Brimob mengadang dan rombongannya
"Driver panik ya namanya orang biasa kan di hadang Brimob sebanyak itu pasti panik.Tapi menurut saksi di ambulans, si sopir kedua (Ambulans yang kabur) itu melihat sopir ambulans pertama diturunkan secara paksa. Mangkanya dia kabur mundur, karena takut digituin," jelasnya.
Pada kejadian kaburnya ambulans, Kahfi pun mengungkapkan ada satu anggota mengalami luka di kepala saat di dalam mobil ambulans yang kabur.
"Luka fisik salah satu teman kita bocor pada saat mobil ambulans kabur. Namun saat ini seluruh relawan yang sudah dipulangkan dalam kondisi sehat semuanya," jelasnya.
Kendati demikian, ia sangat menyayangkan adanya informasi yang menyudutkan pihaknya, dengan dugaan ambulans yang kabur membawa batu maupun benda-benda terlarang lainnya.
"Itu, karena ada berita hoaks dari Medsos itu kan ada yang mengatakan ambulans itu membawa batu atau apa, padahal tidak kenyatannya tidak sama sekali," jelasnya.
Tidak Terkait Relawan Muhammadiyah
Senada dengan Kahfi, Tim Medis Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Mashuri M menjelaskan bahwa ke 11 relawan tersebut bukanlah dari relawan MDMC Muhammadiyah.
"Itu banyak yang salah kaprah, pertama insiden ambulans yang akhirnya semua personelnya itu ditahan dan dibawa ke Resmob Polda dan ambulans itu dikira milik PP Muhammadiyah, ternyata itu bukan," kata Mashuri.
Menurutnya, pada saat hari itu PP Muhamadiyah telah mengeluarkan kebijakan tidak sama sekali mengeluarkan ambulans, tetapi hanya memberikan perawatan apabila ada korban akibat aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh.
"Kami punya kebijakan untuk ambulans hanya stand by di dalam PP Muhammadiyah tapi anak-anak tim rescue ini lah yang mobile di luar kalau ada korban dia antar ke Menteng, karena tim medis kita dekat di situ. Dan kalau ada yang perlu dirujuk ke RS mereka lah yang membawanya, jadi bukan ambulans MDMC," jelasnya.
Sementara itu, Mashuri mengatakan kejadian tindakan represif aparat yang dialami 4 relawan MDMC Muhamadiyah terjadi malam hari sekitar pukul 20.10 Wib bertempat di sekitar kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62, Jakarta Pusat.
"Intinya keempat relawan ini mendapat pukulan, dan tendangan dari aparat kemana dan kemudian di bawa ke mobil Resmob Mobil. Namun 4 relawan itu langsung dibebaskan setelah dijelaskan, kalau mereka bukanlah demonstran tapi ini tim medis dan akhirnya dilepaskan ketika itu juga," tuturnya.
"Nah yang di bebaskan 11 orang itu diamankan polisi pada kejadian sore. Sedangkan kejadian yang dialami relawan MDMC terjadi pada malam dan langsung dibebaskan," katanya.
Anak2 ini bukan relawan dari muhamadiyah tapi dari tim rescue, jadi sikap MDMC dan insiden yang ambulans itu beda.
Sudah tidak ada kagi ditahan disana, dan kami sudah jelaskan ke kepolisian kita mengadvokasi bahwa mereka bukan demonstran dan sudah fix di.ambulans itu tidak bawa batu, tidak bawa senjata tajam. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai informasi, belasan tahanan kabur itu terjadi pada Senin (19/2) sekitar pukul 02.40 WIB setelah kedapatan laporan dari warga sekitar
Baca SelengkapnyaPolisi juga menemukan sebuah sejadah yang diikat bersambung.
Baca SelengkapnyaAwalnya ada 14 tahanan yang melarikan diri, namun 8 orang sudah kembali diamankan.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.
Baca SelengkapnyaTiga tersangka kasus pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo Pati meninggal terancam hukuman 12 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaKapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan delapan tahanan sudah ditangkap dalam tiga hari pengejaran
Baca SelengkapnyaPara tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca SelengkapnyaMereka menggunakan piring melamin untuk menggali lubang sebagai jalan kabur.
Baca SelengkapnyaMereka diduga kuat masih ada kaitan dengan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi yang akan tawuran di daerah Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca Selengkapnya