Polda Metro buru penyebar hoax agenda PKI bangkit di YLBHI
Merdeka.com - Polda Metro Jaya masih melacak akun media sosial yang diduga menyebarkan berita HOAX akan adanya deklarasian dan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Gedung Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBHI), Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Atas kericuhan itu, sebanyak 37 orang diamankan, dan 5 anggota polisi luka-luka.
"Masih kami selidiki. Kenapa ada kegiatan yang sensitif ini di YLBHI ini. Kemudian ada isu di masyarakat yang cepat sekali menanggapi isu itu. Ini masih kami selidiki ya, masih kita cari," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Selasa (19/9).
Menurut Argo, untuk menelusuri akun-akun HOAX tersebut, polisi akan mencari keterangan saksi dan juga barang bukti.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Apa yang dilakukan Brimob di depan gedung Kejagung? 'Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,' ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
"Kami perlu saksi, fakta hukum, perlu barang bukti. Tidak bisa pakai asumsi," katanya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis tak mengetahui mengapa massa kembali menduduki Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/9) malam. Sebab, awalnya massa sudah membubarkan diri.
"Saya berada di situ bersama bapak Kapolres, bapak Dandim Jakarta Pusat, memberikan pemahaman, pengertian, bahwa di kantor LBH itu, tidak ada kegiatan seminar tentang PKI. Seperti yang disampaikan oleh kelompok massa ini. Mereka juga mengerti, terus kira-kira sekitar jam 24.00 WIB mereka kembali (ke LBHI)," ujarnya di Polda Metro Jaya, Senin (18/9).
Atas kembalinya massa dan berbuat anarkis, Idham menduga dari tersebarnya berita HOAX di media sosial.
"Ya, itu tadi isu yang berkembang, kadang-kadang di medsos HOAX. Itu yang sehingga dijabarkan oleh orang-orang yang hanya menerima informasi sepihak. Tidak tahu, berkumpul, kemudian berusaha untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis," katanya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemanggilan itu dilakukan setelah viral vidro di media sosial terkait pembubaran diskusi dilakukan sekelompok orang diduga preman
Baca SelengkapnyaDiketahui, sejumlah bus yang mengangkut massa menggelar demo di sekitaran lokasi Muktamar ke-VI PKB, di Nusa Dua, Bali
Baca SelengkapnyaMassa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.
Baca SelengkapnyaAcara itu sedianya dirancang sebagai dialog antara diaspora Indonesia di mancanegara dengan sejumlah tokoh atau aktivis.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaMassa berhasil berhasil menggeruduk halaman gedung MK, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaJimly Asshiddiqie mengatakan, kejadian itu sangat tidak beradab dan membuat citra pemerintahan menjadi buru
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca Selengkapnya“Menyiagakan 957 personel mengamankan dan melayani kegiatan pada unjuk rasa pada hari ini,” kata Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca Selengkapnya